NARAKITA, SEMARANG – Gerakan penolakan rencana pendirian pabrik semen di Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, semakin menguat.
Belasan warga penolak pabrik semen yang tergabung dalam Paguyuban Tali Jiwa mendatangi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Senin (2/6/2025).
“Kami menolak pendirian pabrik semen di kawasan Pracimantoro, Wonogori,” ujar Koordinator Paguyuban Tali Jiwa, Suryanto Perment.
Suryanto mengatakan, jika benar terjadi pembangunan pabrik semen maka akan berdampak pada beberapa desa, meliputi Desa Watangrejo, Suci, Gambirmanis, Joho, Petirsari, dan Sambiroto.
Menurut informasi, PT Anugerah Andalan Asia (AAA) akan mendirikan pabrik semen dengan kapasitas 4,5 juta ton per tahun, sementara PT Sewu Surya Sejati (SSS) berencana akan menambang batu gamping dengan kapasitas 4,2 juta ton per tahun
Karena itu, warga mendesak DLHK Jateng untuk mencabut Amdal pengembang pabrik semen. Ia meminta Gubernur membatalkan perizinan pendirian pabrik semen tersebut.
Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto menyambut aspirasi yang disampaikan warga mengenai ketidaksetujuan atau penolakan terhadap rencana penambangan dan pabrik semen.
“Jadi kami tadi banyak masukan, intinya kurang sosialisasi kepada masyarakat dan ada beberapa warga masyarakat yang memang menolak terhadap rencana pembangunan pabrik semen,” bebernya.
Widi pun mengklaim bakal meneruskan aspirasi warga. Ia ingin adanya sosialisasi yang lebih massif dari pelaku usaha ke warga sekitar.
Sebagai informasi, benih penolakan pabrik semen sebenarnya sudah ada sejak lama.
Saat Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno berkunjung ke Pracimantoro lokasi pembangunan pabrik, warga menggelar demonstrasi menentang rencana tersebut.
Puluhan warga dari berbagai desa di Kecamatan Pracitomoro mencegat iring-iringan mobil bupati sambil membawa poster penolakan. (bay)