Senin, 7 Jul 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
šŸ”„ HOT NEWS
EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya
Google Dihukum Bayar Denda Rp 5 Triliun kepada Pengguna Android, Ini Kasusnya
Sekolah Rakyat di Jateng Dibuka, 1.075 Siswa Kurang Mampu Siap Terima Pendidikan Gratis
Jasad Notaris Perempuan Ditemukan di Sungai Citarum, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4, DPR Minta Publik Awasi Ketat Proses Hukum
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
Ā© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Serba-serbi

Wacana Vasektomi Jadi Syarat Bansos di Jawa Barat, Begini Respon Ulama Buya Yahya, Tegas Banget!

Buya Yahya menjelaskan bahwa vasektomi yang bersifat permanen termasuk bentuk pemandulan yang tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam. Hal ini karena vasektomi memutuskan saluran sperma secara permanen, sehingga dianggap sebagai tindakan memandulkan diri.

Nugroho P.
Last updated: Mei 7, 2025 12:37 pm
Nugroho P.
Mei 7, 2025
Share
3 Min Read
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
SHARE

NARAKITA, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali memicu perdebatan publik. Wacananya untuk menjadikan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos) menuai gelombang kritik dan dukungan. Kebijakan kontroversial ini mengundang sorotan luas, terutama dari kalangan umat Islam yang mempertanyakan keabsahannya.

Apa Itu Vasektomi?
Vasektomi merupakan prosedur medis kontrasepsi pada pria dengan memutus saluran sperma dari testis. Dampaknya, air mani tidak lagi mengandung sperma sehingga dapat mencegah kehamilan. Meski dinilai efektif, sifat permanen vasektomi memicu kekhawatiran etis dan agama, terutama dalam konteks menjaga keturunan.

Respons Buya Yahya
Menanggapi polemik ini, Ulama sekaligus pendakwah kondangĀ  KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya memberikan pandangannya. Dalam kajian yang disiarkan di kanal YouTube Al Bahjah TV pada Selasa (6/5/2025), Buya Yahya mengapresiasi niat pemerintah untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Namun, ia juga mengingatkan agar masyarakat bijak dalam menyikapi kebijakan tersebut.

“Kalau memang ingin membuat perubahan yang baik, ayo kita dukung kebaikannya,” ujar Buya Yahya. Ia menekankan pentingnya melihat kebijakan dengan sudut pandang yang sehat dan tidak gegabah menilai buruk.

Buya Yahya juga menyarankan agar kritik terhadap kebijakan disampaikan dengan cara santun. Menurutnya, pemimpin adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Jika kebijakan dianggap kurang tepat, sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang baik tanpa caci maki.

“Kalau ada kebijakan yang salah, jangan langsung caci maki. Sampaikan dengan cara yang bijak,” tegasnya.

Hukum Vasektomi dalam Pandangan Islam
Buya Yahya menjelaskan bahwa vasektomi yang bersifat permanen termasuk bentuk pemandulan yang tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam. Hal ini karena vasektomi memutuskan saluran sperma secara permanen, sehingga dianggap sebagai tindakan memandulkan diri.

“Jika benar itu pemandulan selamanya, maka jelas tidak diperkenankan dalam fiqih,” papar Buya Yahya.

Alternatif Edukasi Pengendalian Kelahiran
Sebagai solusi, Buya Yahya menyarankan pemerintah untuk memberikan edukasi terkait pengendalian kelahiran dengan metode yang tidak menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan ulama. Menurutnya, ada banyak metode lain yang lebih diterima dan tidak melanggar norma agama.

“Alangkah baiknya jika diberikan edukasi tentang pengaturan kehamilan dengan cara yang tidak diperdebatkan oleh ulama,” jelasnya.

Wacana ini memunculkan berbagai reaksi. Sebagian mendukung karena dianggap sebagai upaya tegas dalam mengendalikan populasi. Namun, ada pula yang menolak dengan alasan melanggar hak pribadi dan bertentangan dengan ajaran agama.

Tantangan Implementasi Kebijakan
Pemerintah Jawa Barat kini menghadapi tantangan besar dalam menyusun kebijakan yang melibatkan hak pribadi dan norma agama. Beberapa pengamat menilai, perlu ada diskusi lebih mendalam antara pemangku kebijakan, ulama, dan pakar kesehatan agar kebijakan tidak memicu konflik sosial.

Kebijakan ini juga menimbulkan dilemma, apakah efektivitas pengendalian populasi lebih penting daripada menghargai hak reproduksi? Para ahli menyarankan agar kebijakan tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga mempertimbangkan dimensi sosial dan agama.

TAGGED:ide vasektomiKang Dedi MulyadiKDMmetode vasektomiterima bansosWacana Dedi Mulyadi
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya
Juli 6, 2025
Google Dihukum Bayar Denda Rp 5 Triliun kepada Pengguna Android, Ini Kasusnya
Juli 6, 2025
Sekolah Rakyat di Jateng Dibuka, 1.075 Siswa Kurang Mampu Siap Terima Pendidikan Gratis
Juli 5, 2025
Jasad Notaris Perempuan Ditemukan di Sungai Citarum, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku
Juli 5, 2025
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4, DPR Minta Publik Awasi Ketat Proses Hukum
Juli 5, 2025

Berita Terkait

Serba-serbi

Air Suci, Nasi 3G, dan Pesona Lereng yang Menggugah Rasa, Sepenggal Kisah dari Festival Gunung Slamet

Nugroho P.
Serba-serbi

Festival Gunung Slamet #8, Dari Bersih Desa hingga Perang Tomat, Purbalingga Tawarkan Perayaan 3 Hari Penuh Pesona

Nugroho P.
Serba-serbi

Pelat Nomor Bisa Ungkap Motor Dibeli Cash atau Kredit, Ini Caranya

Nugroho P.
Serba-serbi

Del Monte Ajukan Bangkrut Setelah 138 Tahun, Tertekan Utang dan Perubahan Selera Pasar

Nugroho P.
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?