NARAKITA, KLATEN- Jalan Tol Solo-Yogyakarta ruas Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 kilometer resmi dibuka untuk umum sejak 2 Juli 2025. Dalam masa uji coba ini, tol dibuka 24 jam tanpa tarif. Keberadaan tol ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisata ke wilayah Klaten dan sekitarnya.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo mengapresiasi pemerintah pusat dan PT Jasamarga Jogja–Solo atas terealisasinya proyek ini. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden dan seluruh pihak terkait. Tol ini akan mendukung percepatan pariwisata dan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Tol Klaten-Prambanan sudah dimanfaatkan saat arus mudik dan balik Lebaran 2025, namun baru dibuka secara penuh setelah mendapat sertifikat laik fungsi dan laik operasi. Sepanjang masa uji coba, masyarakat bisa menggunakan tol secara gratis sambil menunggu terbitnya Surat Keputusan tarif dari Kementerian PUPR.
Selama masa mudik Lebaran lalu, Klaten mencatat 505.062 kunjungan wisatawan. Sepanjang 2024, total kunjungan wisata di Klaten dan DIY mencapai 6,8 juta, mayoritas merupakan wisatawan domestik.
Potensi Wisata
“Potensi wisata di Klaten sangat besar. Akses tol ini akan memudahkan wisatawan menjangkau kawasan Candi Prambanan, jalur pendakian lereng Merapi, hingga sentra-sentra UMKM,” kata Hamenang.
Dinas Pariwisata DIY pun menyusun strategi promosi baru untuk menarik pengguna tol agar singgah ke destinasi lokal. Di antaranya dengan memasang QR code promosi di rest area, mengembangkan paket wisata singkat, serta meningkatkan akses digital untuk pencarian informasi.
Warga menyambut positif pembukaan ruas tol ini. Sejumlah pengemudi truk dan kendaraan pribadi menyebut tol Klaten–Prambanan membantu memangkas waktu tempuh dan menghemat bahan bakar. “Biasanya dari Semarang ke Yogya bisa 4 jam lebih. Sekarang tak sampai 2 jam,” ujar Resa, pengemudi asal Ungaran.
Meski demikian, Bupati Hamenang berharap pembangunan infrastruktur penunjang seperti hotel berbintang dan fasilitas wisata tetap menjadi perhatian investor maupun pemerintah daerah. “Kami siap membuka ruang kerja sama dengan pelaku usaha yang berminat membangun fasilitas pendukung sektor pariwisata di Klaten,” tegasnya. (*)