• Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Kriminalitas dan Hukum

Tak Kapok Dipenjara 4 Tahun, Pimpinan LPEI Surakarta Kembali Terjerat Korupsi Rp81 Miliar

Pernah divonis penjara 4 tahun tak membuat Kepala Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Kanwil Surakarta periode 2014-2018, Josef Agus Susatya, kapok korupsi. Ia kini kembali terjerat kasus korupsi Rp81 miliar.

R. Izra
Last updated: Juli 15, 2025 8:26 pm
R. Izra
Juli 15, 2025
Share
2 Min Read
Aspidsus Kejati Jateng, Lukas Alexander Sinuraya (tengah) sedang menjelaskan kasus korupsi pembiayaan ekspor LPEI Surakarta. (humas kejati)
Aspidsus Kejati Jateng, Lukas Alexander Sinuraya (tengah) sedang menjelaskan kasus korupsi pembiayaan ekspor LPEI Surakarta. (humas kejati)
SHARE

NARAKITA, SEMARANG – Kepala Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Kanwil Surakarta periode 2014-2018, Josef Agus Susatya kembali terjerat kasus korupsi pembiayaan ekspor.

Pada 2022, Josef divonis hukuman 4 tahun serta denda Rp300 juta setelah dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi dalam kapasitasnya sebagai Kepala LPEI Surakarta 2016.

Kini, penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah mengusut keterlibatan Josef dalam dugaan korupsi pembiayaan ekapor untuk PT Kemilau Harapan Prima yang merugikan negara sekitar Rp81,3 miliar.

“Iya,” ujar Aspidsus Kejati, Lukas Alexander Sinuraya saat dikonfirmasi apakah tersangka Josef merupakan residivis, Selasa (15/7/2025).

Selain Josef, ada tiga orang lain yang sudah ditetetapkan sebagai tersangka. Masing-masing Kepala Divisi Analisa Resiko Bisnis II LPEI Surakarta inisial DSD, Relationship Manager Divisi Unit Bisnis LPEI Surakarta inisial DS, dan Direktur PT Kemilau Harapan Prima inisial HP.

“Dari empat tersangka, tiga di antaranya kami lakukan penahanan,” bebernya.

Lukas menjelaskan, kasus ini bermula saat LPEI memberikan fasilitas pembiayaan kepada PT Kemilau Harapan Prima, sebuah industri tekstil yang berlokasi di Kabupaten Sragen.

Namun, pengajuan pembiayaan oleh PT Kemilau Harapan Prima dinilai tidak memenuhi persyaratan karena tidak dilampiri dokumen persyaratan yang benar.

Kemudian, ana hasil pembiayaan diduga digunakan untuk kepentingan pribadi Direktur PT Kemilau Harapan Prima. Ia bisa melunasi pembayaran, bahkan hingga masa perpanjangan yang diberikan LPEI.

Akibatnya, negara menderita kerugian. “Mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp81.350.012.792,” tegasnya.

Para tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dan ditambahkan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (bae)

TAGGED:josef agus susatyapimpinan lpei solotak kapok korupsi
Share This Article
Email Copy Link Print

T E R K I N I

Gubernur Ahmad Luthfi meninjau pelaksanaan program cek kesehatan gratis dan program Speling di Temanggung, Selasa (15/7/2025). (humas pemprov)
4,6 Juta Warga Jateng Akses Program Cek Kesehatan Gratis, Terintegrasi dengan Speling
Juli 15, 2025
Ketua DPR RI Puan Maharani saat diwawancara awak media di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Soal Rencana Bansos Permanen untuk Tiga Golongan, Puan Ingatkan Perkara Validasi Data
Juli 15, 2025
Aspidsus Kejati Jateng, Lukas Alexander Sinuraya (tengah) sedang menjelaskan kasus korupsi pembiayaan ekspor LPEI Surakarta. (humas kejati)
Tak Kapok Dipenjara 4 Tahun, Pimpinan LPEI Surakarta Kembali Terjerat Korupsi Rp81 Miliar
Juli 15, 2025
Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Ihwal Hasil Fit and Proper Test Dubes, Puan: Sekarang Bolanya di Ekskutif
Juli 15, 2025
Mengenal Shella Bernadetha: “Middle Blocker” Idola, dari Lapangan Voli hingga Sorotan Media
Juli 15, 2025

Trending Minggu Ini

Awas! Beras Yang Anda Konsumsi, Premium ‘Oplosan’
Juli 15, 2025
Agenda Besar Jokowi: Exit Strategi dan “Menolak Punah”
Juli 15, 2025
Tol Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Bupati Dorong Lonjakan Wisatawan
Juli 15, 2025
Mentan Temukan Beras Oplosan, Begini Tips Agar Tak Salah Pilih
Juli 15, 2025
Awal Agustus, Kongres PDI Perjuangan 2025?
Juli 15, 2025

Berita Terkait

Terdakwa Aipda Robig Zaenudin (baju putih) mengikuti sidang pledoi di PN Semarang, Selasa (15/7/2025). (bae)
Kriminalitas dan Hukum

Dalih Aipda Robig: Gamma Tewas Bukan karena Saya Tembak, tapi . . .

R. Izra
Kriminalitas dan Hukum

Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura Patok Harga Satu Anak Bayi Rp 11 – 16 Juta

Nugroho P.
Kriminalitas dan Hukum

Iswar Akui Alihkan Anggaran Sekolah Rusak Era Mbak Ita

T. Budianto
Kriminalitas dan Hukum

Mbak Ita Sebut Kesaksian Kepala Disbudpar Semarang Penuh Kebohongan

T. Budianto
narakita.id
Facebook Twitter Youtube

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?