NARAKITA, SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, yang hingga kini masih terdampak banjir rob.
Permintaan maaf tersebut ia sampaikan dalam acara Istighatsah Kemanusiaan yang digelar oleh PCNU Kabupaten Demak dan diikuti oleh ribuan warga, Jumat (13/6). Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Gus Yasin ini menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan terus berupaya mengatasi persoalan rob yang telah berlangsung menahun di wilayah pesisir Demak.
“Pompa sudah kami turunkan, ekskavator juga sudah diterjunkan. Semua dinas terkait sudah kami libatkan untuk memperbaiki kondisi di lapangan. Memang butuh proses dan waktu, tapi kami terus bergerak,” jelasnya.
Meski berbagai langkah telah dilakukan, seperti pembangunan tanggul dan perbaikan infrastruktur, Gus Yasin mengakui hasilnya belum sepenuhnya dirasakan oleh warga. Karena itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang masih terdampak.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, terutama warga Sayung, yang sampai hari ini masih harus berjuang menghadapi rob,” ujarnya dengan nada tulus.
Tanggul Laut
Dalam istighatsah tersebut, Gus Yasin juga menyampaikan kabar dari pemerintah pusat terkait rencana pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa yang akan dibangun dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur. Rencana itu telah disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraannya.
“Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan membentuk badan otoritas khusus untuk pembangunan tanggul laut raksasa. Ini tentu menjadi harapan besar bagi wilayah pesisir yang selama ini terdampak rob,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, pemerintah pusat berencana memperpanjang giant sea wall (tangul laut), dari rencana semula 10 km menjadi 20 km. Angka itu di luar giant sea wall sepanjang 6,7 km yang sudah terintegrasi dengan Tol Semarang-Demak Seksi I (Kaligawe-Sayung Demak).
“Penambahan tanggul laut 20 km, dari Demak hingga Jepara. Kami rapat juga dengam civitas akademik, untuk memaparkan permasalahan banjir dan rob ini,” katanya.
Acara istighatsah berlangsung dengan tertib meski sempat menyebabkan kemacetan di ruas jalan Pantura Jawa Tengah, khususnya dari arah Demak menuju Semarang. Ribuan warga mengikuti doa bersama tersebut sebagai bentuk keprihatinan sekaligus harapan akan solusi nyata atas persoalan rob yang mereka hadapi setiap hari. (*)