NARAKITA, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China, Li Qiang, dan rombongan, di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Minggu (25/5/2025) sore.
“Sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat menerima Yang Mulia di Gedung DPR RI,” kata Puan saat menyambut PM China Li Qiang bersama rombongan.
Hasil dari pertemuan tersebut, Puan mengatakan China siap bekerja sama dengan Indonesia terkait berbagai isu internasional, termasuk pada isu Palestina.
âKami meminta dukungan kepada RRT untuk membuka blokade  bantuan kemanusiaan dan agar perang yang ada di wilayah Gaza bisa segera berakhir dengan adanya two state solution,â kata Puan.
Menanggapi harapan Puan, PM China menyatakan mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan pendekatan solusi dua negara.
China juga menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mengakhiri perang dan mendorong adanya gencatan senjata di Gaza.
Kesan mendalam
Puan mengatakan pertemuan di Gedung DPR, Senayan, memiliki kesan mendalam. Sebab, kompleks parlemen sekadar simbol demokrasi Indonesia, tetapi juga bangunan bersejarah yang diinisiasi Presiden Sukarno pada tahun 1965 untuk penyelenggaraan Conference of the New Emerging Forces (CONEFO).
“Presiden Sukarno saat itu juga mengajak RRT bergabung dalam gerakan baru untuk memperjuangkan kepentingan negara berkembang,â tuturnya.
Puan menyebut kunjungan PM Li Qiang ke Gedung DPR mencerminkan niat baik dari pemerintah China untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia.
Apalagi di tahun 2025 ini, Indonesia dan China merayakan 75 tahun hubungan diplomatik yang dimulai sejak tahun 1950.
âKunjungan ke gedung DPR ini dapat menjadi refleksi pemerintah RRT yang ingin memperkuat hubungan dengan rakyat Indonesia, melalui wakilnya di DPR,â ungkap Puan.
Puan juga menambahkan bahwa tahun 2025 ini juga bertepatan dengan peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung.
Ia menyebut sepuluh prinsip KAA masih relevan hingga kini dan mencerminkan sejarah kerja sama Indonesia dan RRT dalam memperjuangkan kebebasan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
Sebelum bertemu Puan di Gedung DPR, PM China juga melakukan kunjungan resmi Istana Negara. PM Li Qiang melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto.
Pertemuan bilateral itu menyepakati 12 kerja sama di mana 4 di antaranya sudah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Mulai dari kerja sama ekonomi, kesehatan, hingga pariwisata. (*)