NARAKITA, JAKARTA – Langkah mengejutkan datang dari dunia sepak bola nasional. Sejumlah pemain Timnas Indonesia U-20 resmi menyandang status prajurit TNI Angkatan Darat setelah mengikuti Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Khusus Atlet 2025. Salah satu nama yang paling menyita perhatian adalah Arkhan Kaka, striker muda andalan skuad Garuda Nusantara.
Upacara penutupan Dikmaba ini berlangsung di Lapangan Chandradimuka, Resimen Induk Kodam (Rindam) Jaya, Jakarta Timur. Sebanyak 41 siswa yang merupakan atlet sepak bola dan bola voli dilantik menjadi Bintara TNI AD dengan pangkat Sersan Dua.
Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Rafael Granada Baay, memimpin langsung prosesi pelantikan tersebut. Ia menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan para atlet muda dalam menuntaskan pendidikan dasar militer yang cukup berat.
“Selamat kepada para bintara baru. Semoga sukses dalam pengabdian dan menjadi panutan bagi generasi muda,” tulis akun resmi @rindamjaya1966, Minggu (29/6/2025).
Selain Arkhan Kaka, tercatat nama Ikram Al Giffari dan Jehan Pahlevi juga menjadi bagian dari angkatan khusus tersebut. Ketiganya merupakan bagian dari skuad Timnas Indonesia U-20 yang saat ini tengah bersiap menghadapi turnamen-turnamen internasional.
Langkah para pemain ini pun mengundang rasa penasaran banyak pihak, termasuk dari kalangan penggemar sepak bola nasional. Apakah keanggotaan mereka di militer akan memengaruhi karier sepak bola profesionalnya?
Manajer Timnas U-20, Ahmed Zaki Iskandar, mengaku belum mendapat informasi lengkap terkait status para pemain tersebut sebagai personel TNI AD. “Saya belum mendapatkan informasinya,” ujar Zaki saat dikonfirmasi oleh Bola.com, Selasa (1/7/2025).
Momen pelantikan ini juga ramai diunggah oleh para pemain lain yang turut dilantik. Nama-nama seperti Zidan Arrosyid, Aulia Rahman, dan kiper muda Rifqi Ray membagikan potret kebanggaan mereka dalam balutan seragam loreng di media sosial.
Fenomena atlet sepak bola yang juga menjadi abdi negara sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Sejumlah pemain profesional saat ini bahkan diketahui memiliki latar belakang militer atau kepolisian.
Contoh paling kentara bisa dilihat pada Bhayangkara FC, klub yang mayoritas pemainnya berasal dari institusi Polri. Begitu pula di jajaran TNI, ada beberapa nama tenar seperti Manahati Lestusen, Abduh Lestaluhu, Dimas Drajad, Andy Setyo, hingga Angga Saputro.
Bagi sebagian pemain, menjadi anggota TNI atau Polri bukan hanya pilihan karier ganda, tetapi juga bentuk pengabdian yang lebih luas terhadap bangsa dan negara.
Keberadaan pemain-pemain berstatus prajurit ini juga memberikan kedisiplinan tersendiri di lapangan hijau. Mereka dinilai lebih tangguh secara fisik dan mental dalam menjalani pertandingan.
Pelantikan ini membuka babak baru dalam perjalanan Arkhan Kaka dkk. Kini mereka tidak hanya dituntut untuk tampil baik di lapangan, tapi juga membawa nama besar institusi TNI AD.
Kehadiran para bintara muda ini di dunia olahraga juga menjadi sinyal kuat bahwa sinergi antara institusi militer dan olahraga nasional semakin terjalin erat.
Besar harapan publik agar Arkhan dan rekan-rekannya dapat menjaga konsistensi prestasi baik sebagai prajurit maupun sebagai atlet, tanpa mengorbankan salah satunya.
Kini, para pemain muda tersebut memulai babak baru: dari lapangan hijau ke barak militer, lalu kembali lagi membawa semangat baru untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. (*)