NARAKITA, BEKASI — Penyuluh Agama Islam Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Ustaz Suhanda, intens mendekat anak punk dan kelompok rentan lainnya dalam berdakwah.
Ia mengedepankan pendekatan humanis terhadap anak-anak punk dan kuam marjinal lainnya.
Karena itu, Suhanda dapat diterima dengan hangat di tengah-tengah mereka.
“Anak-anak binaan saya terdiri dari berbagai latar belakang sosial. Kebanyakan adalah para remaja rawan kenakalan, mantan pengguna narkoba, hingga mantan narapidana,” kisah Suhanda, kepada Narakita, Senin (16/6/2025).
Melalui pendekatan dakwah yang humanis dan berbasis empati, alumni Pondok Pesantren Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng, Jombang, itu mampu menyentuh hati kaum rentan binaannya.
Ia tidak hanya mengubah cara pandang masyarakat terhadap kelompok rentan, tetapi juga mengubah jalan hidup individu-individu yang selama ini terpinggirkan oleh stigma sosial.
“Saya tidak ingin berdakwah hanya di mimbar. Saya ingin hadir di tempat-tempat di mana agama dirindukan namun jarang dijumpai.”
”Saya ingin menyampaikan bahwa Islam itu rahmat bagi semua, tanpa kecuali,” ujar Ustad Suhanda.
Sejak tahun 2021, ia mulai mengembangkan Rumah Hijrah —sebuah rumah singgah yang aman dan edukatif bagi anak-anak muda yang ingin keluar dari kehidupan jalanan, kecanduan, atau sekadar mencari arah hidup.
Di tempat ini, para anggota komunitas diajak untuk mengikuti kajian nilai-nilai spiritual, pelatihan keterampilan kerja, dan kegiatan sosial yang membangun rasa tanggung jawab dan kebermaknaan.
Tak hanya menyampaikan pesan agama, Ustaz Suhanda juga aktif berjejaring dengan stakeholder lokal: mulai dari pihak kepolisian, Babinsa, tokoh masyarakat setempat, dinas sosial hingga Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Pendekatannya yang kolaboratif menjadikan programnya tak hanya berumur panjang, tapi juga berdampak luas.
Semangat inklusivitas dan keteguhan dalam merangkul kelompok rentan menjadi alasan kuat terpilihnya Ustaz Suhanda, sebagai nomine Penyuluh Agama Islam Award 2025 tingkat nasional.
Ia mewakili Provinsi Jawa Barat dalam kategori Pendamping Kelompok Rentan, sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia kepada penyuluh-penyuluh inspiratif dari seluruh penjuru tanah air.
Ustaz Suhanda berharap keikutsertaannya dapat membuka mata lebih banyak pihak terhadap pentingnya pendekatan dakwah yang membumi.
“Saya tidak mengejar penghargaan. Tapi kalau kerja-kerja kecil ini bisa menjadi inspirasi bagi penyuluh lain di Indonesia, maka itu adalah karunia terbesar,” pungkasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi, Ali Mashuri, menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas prestasi Ustaz Suhanda.
“Beliau adalah cerminan penyuluh agama masa kini. Tidak hanya piawai dalam dakwah, tetapi juga mampu menjawab dinamika zaman dengan solusi nyata.”
”Kami sangat bangga Kota Bekasi dapat mengirimkan sosok sehebat ini ke tingkat nasional,” ujarnya. (*)