NARAKITA, JAKARTA- Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat penyaluran Dana Desa hingga 14 Juli 2025 telah mencapai Rp40,34 triliun atau 58,46 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp69 triliun. Penyaluran ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat pembangunan dari desa sebagai fondasi utama perekonomian nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dari total dana yang tersalur, sebesar Rp1,62 triliun telah digunakan untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, yang telah menjangkau 7.918 desa di berbagai wilayah Indonesia.
“Negara hadir melalui Dana Desa dan BLT sebagai bentuk perlindungan sosial bagi warga desa yang rentan, khususnya dalam menghadapi tekanan ekonomi global dan lonjakan harga,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Senin (28/7).
Dana Desa, lanjut Menkeu, tidak hanya berfungsi sebagai jaring pengaman sosial, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam mendorong pembangunan infrastruktur, akses pendidikan, layanan kesehatan, serta kegiatan ekonomi produktif masyarakat desa.
Tepat Sasaran
Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan publik dalam pelaksanaan program ini agar penyalurannya tepat sasaran dan memberikan dampak nyata. “Mari kawal bersama penggunaan Dana Desa agar benar-benar tepat guna dan bermanfaat nyata bagi masyarakat,” ajaknya.
Sejak diluncurkan pertama kali pada 2015, Dana Desa telah menyentuh lebih dari 75.000 desa di seluruh Indonesia. Program ini digagas melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dengan semangat menjadikan desa sebagai entitas pembangunan yang kuat, mandiri, dan demokratis.
Adapun rincian alokasi Dana Desa tahun 2025 sebesar Rp69 triliun terbagi ke dalam beberapa komponen, yakni alokasi dasar sebesar 65 persen atau Rp44,84 triliun, alokasi afirmasi 1 persen atau Rp689 miliar, alokasi kinerja 4 persen atau Rp2,75 triliun, serta alokasi formula sebesar 30 persen ditambah sisa anggaran lainnya sebesar Rp20,7 triliun.
Pemerintah berharap Dana Desa dapat terus menjadi pendorong transformasi desa secara inklusif, produktif, dan berkelanjutan. (*)