NARAKITA, SEMARANG – CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengklaim telah melunasi utang klub beberapa tahun terakhir. Sehingga, kata dia, kondisi keuangan PSIS sudah sehat.
Utang klub yang dimaksud adalah tanggungan biaya operasional tahun 2023-2024 sebesar Rp45 miliar sebagaimana diungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) awal tahun 2025.
Kata Yoyok, utang PSIS beberapa tahun terakhir yang rencana akan dikonversi menjadi saham, telah ditawarkan kepada pemegang saham satu per satu.
Namun, hingga batas waktu yang telah disepakati, tidak ada pemegang saham yang bersedia menutup atau membeli, serta tidak ada pula yang bersedia mengambil alih pengelolaan PSIS.
Sehingga, Yoyok dan keluarganya sampai saat ini masih menjadi pemegang saham mayoritas. Karena itu, ia menutup tanggungan utang PSIS sebelumnya.
“Akhirnya karena kecintaan saya kepada PSIS, utang tersebut sudah saya lunasi tuntas dan PSIS sudah sehat kembali, tidak terbebani hutang masa lalu,” klaim Yoyok, Minggu (25/5/2025).
Meskipun begitu, Yoyok mengakui PSIS masih memiliki tanggungan gaji atau hak pemain yang terlambat terbayarkan. Namun, ia janji segera menyelesaikannya.
“Untuk pemenuhan hak pemain atau official selalu diupayakan dan akan menjadi tanggung jawab saya selaku pemegang saham terbesar dan pengelola PSIS. Insya Allah tuntas tepat waktu sesuai rencana,” katanya.
Yoyok tidak menjelaskan berapa tanggungan gaji pemain yang belum dibayarkan. (*)