NARAKITA, SEMARANG- Jelang gelaran Pra-Porprov dan Porprov 2026, Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jawa Tengah mengambil langkah strategis dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Melalui kegiatan Penataran Pelatih dan Refreshing Wasit/Hakim, Pertina Jateng berupaya menyamakan persepsi teknis dan memperkuat integritas dalam pertandingan. Kegiatan ini akan digelar selama tiga hari, 7-9 Agustus 2025 dengan lokasi pelatihan teori di Hotel Noormans Semarang dan praktik di Gedung Tinju Center Gelora Jatidiri.
Sebanyak 70–90 peserta dari 32 pengkab/pengkot di Jateng dijadwalkan ikut serta dalam agenda penting ini. “Tujuan utama kegiatan ini adalah menyamakan sudut pandang pelatih dan wasit/hakim terhadap teknik bertanding dan sistem penilaian. Hal ini penting agar tidak terjadi perbedaan persepsi yang bisa memicu kontroversi dalam pertandingan,” ujar Ketua Harian Pertina Jateng, Sudarsono, seusai rapat panitia di Semarang, Rabu (30/7).
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi sarana sertifikasi bagi pelatih agar bisa mendampingi petinju dalam pertandingan resmi, serta membuka ruang bagi munculnya calon wasit/hakim baru sebagai bentuk regenerasi.
Ia menegaskan, wasit/hakim Jateng selama ini telah menunjukkan integritas tinggi dalam memimpin pertandingan. Namun, penyegaran diperlukan untuk menjaga kecakapan dan konsistensi penilaian.
Sama Pemahaman
“Kami ingin semua pihak paham soal aturan pukulan, perolehan poin, hingga tata cara naik ring. Jangan sampai muncul pertanyaan ‘kok petinju saya kalah?’. Ini harus dicegah lewat pemahaman yang sama,” tegasnya didampingi Ketua Panitia, Danang Adhi Kusuma.
Wakil Ketua Umum II Pertina Jateng, Soedjatmiko, menambahkan bahwa sesi praktik akan dilengkapi dengan rekaman video dari kamera CCTV yang dipasang di arena. Hasil rekaman akan menjadi bahan evaluasi teknis bersama, terutama dalam menilai pukulan yang sah.
Sementara itu, Sekretaris Umum Pertina Jateng, Achmad Ris Ediyanto, menyebut beberapa tokoh senior akan menjadi pemateri. Dua diantaranya adalah Agung Syamsul Hadi, wasit/hakim berpengalaman internasional, serta Hunadi Handoyo yang mendapat penghargaan MURI sebagai wasit/hakim tertua.
“Kegiatan ini juga jadi syarat bagi wasit/hakim untuk bisa bertugas di Babak Kualifikasi Porprov di Banjarnegara akhir Agustus, serta Porprov 2025 di Semarang Raya,” kata Ade Osman, panggilan akrabnya. (*)