NARAKITA, DEMAK – Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan pengerukan sedimentasi sungai untuk memitigasi bencana banjir rob di Kabupaten Demak.
Sedimentasi di Sungai Dombo Sayung, Demak mulai dikeruk, Kamis (12/6) dan targetnya selesai dua pekan. Upaya ini khususnya digadang-gadang dapat mengurangi dampak banjir rob di Sayung dan Kalisari.Ā Total panjang ruas sungai yang dikeruk 400 meter dan sedimentasi bakal ditempatkan di tepian. Selain karena status penanganan mesti cepat maka sedimentasi dimanfaatkan untuk peninggian tanggul, sehingga menahan limpasan air jika elevasi tinggi.
Sub Koordinator Seksi Penanggulangan Banjir dan Peralatan, Bidang Sungai Bendungan dan Pantai Dinas Pusdataru, Azwar Annas K mengatakan, pengerukan sedimentasi ini untuk mengembalikan kapasitas tampungan sungai.
“Memang tampungan sungai ini tidak secara langsung berkaitan dengan rob, meski tetap bermanfaat. Pengerukan sedimentasi sebagai upaya mitigasi adanya banjir,” kata Annas.
Mengurangi Genangan
Menurutnya, banjir maupun genangan akibat hujan yang terjadi di Desa Sayung dan Kalisari harus di pompa dan air dialirkan ke Sungai Dombo Sayung. Pengerukan sedimentasi bakal sangat bermanfaat guna mempercepat mengurangi genangan yang masuk di dua desa tersebut.
Sebagai contoh, genangan Desa Sayung dan Kalisari sudah dipompa semenjak 26 Mei dan saat ini kondisi 90 persen jalan dan permukimam telah kering.
“Kalau yang dilawan adalah air hujan, pengerukan sungai Dombo Sayung manfaatnya signifikan. Tapi kalau yang dilawan adalah air laut dari hilir ke hulu, reduksi tidak besar. Tapi sekali lagi ini upaya mitigasi bencana,” tandasnya.
Selain pengerukan di Sungai Dombo Sayung, Pusdataru Jateng juga berencana melakukan hal yang sama di saluran pelayaran di Kecamatan Sayung. Namun untuk titik tepatnya masih ditentukan bersama BBWS dan Pemkab Demak. (Bai)