NARAKITA, SEMARANG- Penerbangan perintis menjadi prioritas baru Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya memperkuat konektivitas antardaerah. Setelah sukses membuka penerbangan perdana rute Semarang-Karimunjawa, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan kesiapannya memperluas jangkauan layanan udara perintis ke wilayah-wilayah lain yang selama ini sulit dijangkau.
Menurut Luthfi, penerbangan perintis adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam membuka akses ekonomi dan logistik secara merata, khususnya di kawasan terluar dan terpencil Jawa Tengah. Ia menyebut sejumlah wilayah seperti Blora, Purbalingga, dan Cilacap berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi penerbangan perintis karena telah memiliki bandara.
“Ini bukan sekadar penerbangan, tapi strategi membuka isolasi, mendorong investasi, dan mempercepat distribusi logistik,” ujar Luthfi saat peluncuran penerbangan perdana Susi Air rute Semarang–Karimunjawa, Jumat (4/7) di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Luthfi juga menyebut pengembangan penerbangan perintis akan sejalan dengan penguatan dua bandara strategis di Jawa Tengah: Bandara Ahmad Yani sebagai pusat logistik dan penumpang, serta Bandara Adi Soemarmo sebagai bandara internasional khusus haji.
Percepatan Ekonomi
Komitmen ini mendapat dukungan penuh dari Susi Pudjiastuti, pemilik maskapai Susi Air, yang menyatakan siap melayani penerbangan di berbagai wilayah Jawa Tengah. Menurutnya, konektivitas udara yang efisien menjadi kunci bagi percepatan ekonomi daerah.
“Waktu adalah aset yang mahal. Penerbangan perintis seperti ini akan sangat membantu para investor, wisatawan, dan masyarakat umum yang ingin akses cepat ke daerah-daerah,” kata Susi.
Ia mencontohkan, rute seperti Semarang-Cilacap yang memakan waktu 4-5 jam lewat jalur darat, bisa dipersingkat menjadi kurang dari satu jam dengan pesawat. Susi Air pun menyatakan siap menambah frekuensi dan membuka rute-rute baru seperti Semarang-Purbalingga, Semarang-Blora, bahkan Jogja–Semarang.
“Kalau dibutuhkan empat hingga lima kali penerbangan per hari ke Karimunjawa, kami siap. Asalkan ada dukungan dari Pemprov Jateng dan pengelola bandara,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana menggandeng BUMD, BUMN, dan pelaku usaha seperti Hipmi dan Kadin untuk merealisasikan pengembangan jaringan penerbangan ini. Dukungan dari sektor swasta dinilai penting agar transportasi udara regional tak hanya berkelanjutan, tetapi juga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. (*)