NARAKITA, JAKARTA- PDI Perjuangan memastikan akan menggelar Kongres pada tahun 2025, namun waktu pelaksanaannya masih menunggu keputusan final dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat menghadiri peringatan 29 tahun peristiwa Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (27/7).
“Yang penting tahun ini pasti kongres. Soal kapan, apakah Agustus, September, atau Oktober, itu tergantung keputusan Bu Mega. AD/ART partai sudah mengatur, dan masa kepengurusan saat ini memang berakhir tahun ini,” ujarnya.
Djarot juga menegaskan bahwa hingga saat ini Hasto Kristiyanto masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP secara aktif. Keputusan terkait jabatan strategis itu, menurutnya, akan menjadi salah satu poin penting yang diputuskan dalam forum kongres mendatang. “Sampai hari ini, Hasto masih Sekjen. Belum ada pergantian. Kita tunggu saja hasil kongres nanti,” kata Djarot.
Proses Hukum
Di sisi lain, publik menyoroti posisi Hasto Kristiyanto yang kini tengah menjalani proses hukum. Hasto divonis 3,5 tahun penjara serta denda Rp250 juta subsider 3 bulan kurungan oleh Pengadilan Tipikor Jakarta, karena terbukti terlibat dalam kasus suap penggantian antarwaktu (PAW) caleg yang melibatkan nama buronan Harun Masiku.
Majelis hakim menyatakan Hasto memiliki peran menyediakan dana sebesar Rp400 juta untuk menyuap anggota KPU periode 2017–2022, Wahyu Setiawan. Tujuannya adalah untuk memuluskan proses PAW Harun Masiku, yang saat itu gagal melenggang ke Senayan.
Vonis terhadap Hasto pun menambah dinamika internal partai menjelang kongres. Apalagi, forum kongres disebut-sebut akan menjadi ajang konsolidasi besar dalam menentukan arah masa depan PDIP pasca Pemilu 2024.
Dengan masih solidnya posisi Megawati sebagai pengendali utama, kongres mendatang dinilai akan menjadi momen penting untuk menentukan suksesi kepemimpinan, serta arah baru partai menjelang Pemilu 2029. (*)