NARAKITA, DENPASAR – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar kongres setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.
Beberapa jam setelah DPR menyetujui amnesti untuk Hasto, Megawati Soekarnoputri menginstruksikan agar kader PDIP mendukung pemerintahan Prabowo Subianto.
Pada Jumat (1/8/2025), PDIP menggelar Kongres ke-VI secara tertutup di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali.
Dalam Kongres ke-VI PDIP, Megawati kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2025-2030.
Sebelum pelaksanaan Kongres hari ini, PDIP sudah menggelar bimbingan teknis (bimtek) nasional yang diikuti sebanyak 3.200 anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dari PDIP.
Acara Bimtek dihadiri langsung oleh Megawati dan jajaran Ketua DPP PDIP.
Megawati telah memimpin PDIP sejak 1999, menjadikannya salah satu ketua umum partai politik terlama di Indonesia.
Megawati Soekarnoputri juga merupakan Presiden ke-5 Republik Indonesia dan presiden perempuan pertama dalam sejarah negara ini.
Kongres ke-VI PDI Perjuangan di Bali ini bisa dikatakan “acara dadakan”, mengingat hingga hari Rabu, 30 Juli 2025, belum ada keputusan resmi bahwa acara tersebut akan berlangsung.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani, kepada wartawan, ketika itu hanya memberikan sinyal bahwa kongres akan secepatnya digelar setelah kegiatan bimbingan teknis anggota Fraksi PDI-P seluruh Indonesia selesai pada 31 Juli 2025.
”Insya Allah, setelah bimtek (bimbingan teknis), kita akan ada kabarnya (jadwal kongres),” ujar Puan saat menjawab pertanyaan wartawan seusai memberikan pengarahan dalam pembukaan bimtek di Bali Beach Convention Center, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (30/7/2025). (*)