Senin, 7 Jul 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya
Google Dihukum Bayar Denda Rp 5 Triliun kepada Pengguna Android, Ini Kasusnya
Sekolah Rakyat di Jateng Dibuka, 1.075 Siswa Kurang Mampu Siap Terima Pendidikan Gratis
Jasad Notaris Perempuan Ditemukan di Sungai Citarum, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4, DPR Minta Publik Awasi Ketat Proses Hukum
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Serba-serbi

Paus Leo XIV: Simbol Perubahan dari Negeri Paman Sam

Sejak asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis, 8 Mei 2025, dunia segera tahu bahwa ada sejarah baru yang tercipta. Kardinal Protodeacon Dominique Mamberti mengumumkan terpilihnya Paus baru dari balkon Kapel Sistina, Roma.

Nugroho P.
Last updated: Mei 9, 2025 10:48 am
Nugroho P.
Mei 9, 2025
Share
5 Min Read
Paus Leo XIV
SHARE

NARAKITA, VATIKAN – Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat resmi terpilih sebagai Paus ke-267, menggunakan nama Paus Leo XIV. Terpilihnya Paus asal Amerika Serikat ini mengguncang tradisi panjang Gereja Katolik yang biasanya dipimpin oleh Paus dari Eropa.

Sejak asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis, 8 Mei 2025, dunia segera tahu bahwa ada sejarah baru yang tercipta. Kardinal Protodeacon Dominique Mamberti mengumumkan terpilihnya Paus baru dari balkon Kapel Sistina, Roma. “Aku memberitakan kepadamu suka cita yang besar. Kita memiliki seorang Paus: Tuan yang Maha Terkemuka dan paling terhormat, Robert Francis, Kardinal Gereja Roma Suci Prevost yang telah memilih nama Paus XIV,” ungkapnya dalam siaran langsung melalui Instagram dan X Vatican News.

Paus dari Benua Amerika

Paus Leo XIV merupakan Paus kedua dari Benua Amerika, setelah Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina. Sebagai Paus Amerika pertama, ia dianggap sebagai simbol perubahan dalam hierarki Gereja Katolik. Kehadirannya mencerminkan keberanian Gereja dalam memilih sosok dari luar Eropa, seolah ingin memperluas cakupan pengaruhnya di dunia yang semakin global.

Pengamat Vatikan menilai, pemilihan ini menunjukkan bahwa Gereja Katolik kini lebih terbuka dalam mempertimbangkan asal-usul pemimpinnya. “Ini bukan sekadar pemilihan seorang Paus, tetapi juga pernyataan bahwa Gereja siap menyapa dunia dengan wajah baru,” ujar Joseph Ratzinger Institute.

Sosok Reformis di Kursi Kepausan

Paus Leo XIV dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan penuh dedikasi. Selama puluhan tahun, ia menjalani kehidupan misionaris di Amerika Selatan dan menjadi uskup di Peru. Ia juga pernah memimpin kantor Vatikan yang bertanggung jawab dalam pengangkatan uskup. Kiprahnya selama ini menunjukkan karakter pemimpin yang dekat dengan umat dan memahami masalah sosial secara mendalam.

Sebagai seorang reformis, ia dianggap sejalan dengan visi Paus Fransiskus yang menekankan inklusivitas dan solidaritas. Dalam berbagai kesempatan, Paus Leo XIV kerap menyuarakan pentingnya mengedepankan cinta kasih sebagai inti dari kehidupan beragama.

Tantangan Gereja di Era Modern

Namun, terpilihnya Paus Leo XIV juga menyisakan tantangan besar. Salah satunya adalah bagaimana ia mampu mempertahankan semangat reformasi Paus Fransiskus sambil menanggapi perubahan sosial yang terus berkembang. Pandangan konservatif dan progresif dalam tubuh Gereja terkadang saling bertentangan, dan Paus baru ini harus cermat menyeimbangkan keduanya.

Selain itu, skandal dalam Gereja juga menjadi sorotan. Publik mengharapkan agar Paus Leo XIV mampu menangani isu-isu sensitif ini dengan bijak dan transparan. Reformasi struktural serta peningkatan akuntabilitas menjadi agenda besar yang menantinya.

Suara Umat dari Amerika

Di kampung halamannya, Chicago, terpilihnya Paus Leo XIV disambut dengan rasa bangga. “Akhirnya, seorang Paus dari Amerika! Kami merasa ini adalah tanda bahwa Gereja tidak melupakan kami,” ujar Pastor John Donovan, kolega lamanya.

Paus Leo XIV dikenal sebagai tokoh yang menjembatani dialog lintas budaya. Latar belakangnya sebagai misionaris di Amerika Latin memberinya pemahaman mendalam tentang pluralitas dan keberagaman. Umat Katolik Amerika Serikat merasa keterpilihannya merupakan representasi langsung dari perjuangan mereka untuk lebih didengar dalam komunitas global.

Harapan dan Kekhawatiran

Di balik euforia ini, ada juga yang mempertanyakan apakah seorang Paus asal Amerika mampu memahami dinamika Gereja di Eropa, terutama di negara-negara dengan sejarah Katolik yang kuat seperti Italia, Spanyol, dan Prancis. “Harapan besar dibebankan kepadanya. Namun, kita harus realistis bahwa perubahan tidak akan terjadi secara instan,” ujar Profesor Teologi Roberto Mancini dari Universitas Gregoriana.

Meski begitu, Paus Leo XIV dianggap sebagai pribadi yang ulet dan penuh komitmen. Ia berjanji akan mendengarkan umat dan bekerja keras agar Gereja tetap relevan di tengah modernitas.

Masa Depan Gereja di Bawah Paus Leo XIV

Di masa depan, Paus Leo XIV akan dihadapkan pada isu lingkungan, hak asasi manusia, dan kesejahteraan sosial. Dunia berharap kepemimpinannya dapat menyeimbangkan tradisi dengan inovasi, menjaga kesejatian iman sembari membuka dialog dengan dunia modern.

Sebagai simbol perubahan dari Amerika, Paus Leo XIV memiliki kesempatan besar untuk memperluas pengaruh Gereja di kawasan yang selama ini kurang terwakili. Meski tantangan besar menantinya, Paus Leo XIV tetap teguh dalam keyakinannya bahwa kasih adalah kunci untuk menjawab segala persoalan.

Dengan wajah teduh dan senyum hangatnya, ia menyapa umat dari balkon Kapel Sistina, mengisyaratkan harapan baru dalam Gereja Katolik. Dunia kini menantikan langkah nyata dari Paus Leo XIV, pemimpin yang datang dari Negeri Paman Sam, membawa semangat perubahan dan persatuan.

TAGGED:paus barupaus leoXIVpemimpin baruumat katolik
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya
Juli 6, 2025
Google Dihukum Bayar Denda Rp 5 Triliun kepada Pengguna Android, Ini Kasusnya
Juli 6, 2025
Sekolah Rakyat di Jateng Dibuka, 1.075 Siswa Kurang Mampu Siap Terima Pendidikan Gratis
Juli 5, 2025
Jasad Notaris Perempuan Ditemukan di Sungai Citarum, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku
Juli 5, 2025
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4, DPR Minta Publik Awasi Ketat Proses Hukum
Juli 5, 2025

Berita Terkait

Serba-serbi

Air Suci, Nasi 3G, dan Pesona Lereng yang Menggugah Rasa, Sepenggal Kisah dari Festival Gunung Slamet

Nugroho P.
Serba-serbi

Festival Gunung Slamet #8, Dari Bersih Desa hingga Perang Tomat, Purbalingga Tawarkan Perayaan 3 Hari Penuh Pesona

Nugroho P.
Serba-serbi

Pelat Nomor Bisa Ungkap Motor Dibeli Cash atau Kredit, Ini Caranya

Nugroho P.
Serba-serbi

Del Monte Ajukan Bangkrut Setelah 138 Tahun, Tertekan Utang dan Perubahan Selera Pasar

Nugroho P.
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?