NARAKITA, GUNUNGKIDUL – Di balik perbukitan Kabupaten Gunungkidul, terdapat sebuah dusun terpencil bernama Wotawati. Terletak di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, dusun ini menawarkan keunikan geografis dan pesona alam yang jarang ditemui. Lokasinya sekitar 74 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta, membuatnya seolah tersembunyi di balik peradaban modern.
Wotawati berada di lembah bekas aliran Sungai Bengawan Solo Purba. Kondisi geografis ini membuat matahari seolah enggan menampakkan diri lebih lama dibandingkan daerah lain. Dusun ini hanya mendapat sinar matahari sekitar 8 jam setiap harinya. Fenomena ini menjadikan Wotawati berbeda dan menarik perhatian para pelancong.
Konsep Wisata: Perpaduan Majapahit dan Mataram
Dusun Wotawati sudah berbenah menjadi desa wisata terpadu dengan konsep kolosal bergaya Majapahit dan Mataram. Kala itu Lurah Pucung, Estu Dwiyono, menyebutkan bahwa langkah ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal sekaligus mempertahankan identitas budaya setempat.
“Dari sudut pandang wisata, Wotawati berbeda karena menjadi satu-satunya padukuhan di Lembah Bengawan Solo Purba. Secara geografis, ini unik karena minim paparan matahari, hanya sekitar 8 jam sehari,” kata Estu.
Konsep pembangunan desa wisata di Wotawati menampilkan akulturasi arsitektur Majapahit dan Mataram. Pagar desa dibangun dengan bata merah bergaya Gapura Lar Badak, sementara fasad rumah memadukan sentuhan terakota. Proyek ini diperkirakan rampung pada 2026 dengan dana sekitar Rp5 miliar dari Dana Keistimewaan.
Sejarah dan Legenda Wotawati
Menurut Roby Sugihastanto, Dukuh Wotawati, sejarah dusun ini bermula dari dua pelarian Majapahit, Raden Joko Sukmo dan Nyi Arum Sukmawati, yang tinggal di Gua Putri. Dalam perjalanan mencari lahan bercocok tanam, keduanya membuat jembatan dari bambu untuk menyebrangi sungai kecil. Dari kisah inilah nama “Wotawati” muncul.
“Wotawati berasal dari kata ‘wot’ (jembatan) dan ‘wati’ (nama Sukmawati), setelah insiden Nyi Arum Sukmawati terpeleset di jembatan tersebut,” jelas Roby.
Semua rencana berjalan lancar, Wotawati menjadi destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, sejarah Majapahit, dan kearifan lokal. Dusun ini siap menyambut para pelancong yang ingin menyelami jejak sejarah dan pesona unik di Lembah Bengawan Solo Purba.