Senin, 7 Jul 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
Menteri Pigai Tolak Usulan Stafsus Kemen HAM Jadi Penjamin Penjahat Intoleransi
EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya
Google Dihukum Bayar Denda Rp 5 Triliun kepada Pengguna Android, Ini Kasusnya
Sekolah Rakyat di Jateng Dibuka, 1.075 Siswa Kurang Mampu Siap Terima Pendidikan Gratis
Jasad Notaris Perempuan Ditemukan di Sungai Citarum, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Serba-serbi

Mengenal Stroke Hemoragik, Penyebab Kepergian Suami Najwa Shihab

Stroke hemoragik sendiri terjadi saat salah satu pembuluh darah di otak pecah, sehingga darah merembes dan merusak jaringan otak di sekitarnya. Ini berbeda dari stroke iskemik yang terjadi karena sumbatan.

Nugroho P.
Last updated: Mei 22, 2025 12:48 pm
Nugroho P.
Mei 22, 2025
Share
3 Min Read
Najwa Shihab bersama sang suami, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf.,
SHARE

NARAKITA, JAKARTA – Kepergian orang terkasih sering kali datang tanpa aba-aba. Itulah yang kini dirasakan oleh jurnalis senior Najwa Shihab setelah sang suami, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, berpulang.

Ibrahim wafat pada Selasa (20/5) di RS Pusat Otak Nasional, Jakarta. Diketahui, ia mengalami pecah pembuluh darah di otak—kondisi medis yang dikenal sebagai stroke hemoragik.

Jenis stroke ini dikenal sebagai salah satu yang paling fatal. Serangannya bisa datang mendadak, dan dampaknya sering kali berat, bahkan mematikan.

Stroke hemoragik sendiri terjadi saat salah satu pembuluh darah di otak pecah, sehingga darah merembes dan merusak jaringan otak di sekitarnya. Ini berbeda dari stroke iskemik yang terjadi karena sumbatan.

Saat pembuluh pecah, tekanan dalam otak meningkat tajam. Ini bukan hanya memicu kerusakan sel otak, tapi juga bisa mengganggu fungsi tubuh seperti kesadaran, kemampuan bicara, bahkan pernapasan.

Pecahnya pembuluh darah ini bisa dipicu oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dalam jangka waktu lama. Hipertensi dapat melemahkan dinding pembuluh darah secara perlahan.

Selain itu, ada juga kondisi yang disebut aneurisma otak, yaitu benjolan kecil pada pembuluh darah yang bisa pecah sewaktu-waktu. Aneurisma ini sering tak menunjukkan gejala apa pun hingga akhirnya pecah.

Benturan keras di kepala juga bisa menyebabkan kondisi serupa, terutama jika mengenai area otak yang rentan. Ini banyak terjadi pada lansia atau mereka yang memiliki struktur pembuluh darah yang rapuh.

Faktor lain yang jarang diketahui adalah AVM (Arteriovenous Malformation), yakni kelainan bawaan di mana arteri dan vena terhubung secara tidak normal. Jika pecah, perdarahan bisa terjadi dengan cepat dan meluas.

Sementara itu, mereka yang memiliki gangguan pembekuan darah—baik karena kondisi genetik seperti hemofilia maupun akibat konsumsi obat pengencer darah—juga lebih rentan mengalami perdarahan di otak.

Dalam beberapa kasus, tumor otak dapat merusak jaringan dan pembuluh darah di sekitarnya. Jika tumor membesar dan menekan pembuluh, risiko pecah menjadi lebih tinggi.

Kondisi lain yang patut diwaspadai adalah aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat tumpukan plak kolesterol. Jika tekanan darah melonjak, dinding yang sudah rapuh bisa pecah sewaktu-waktu.

Terakhir, stres kronis juga tak boleh diremehkan. Tekanan emosional yang berlangsung lama bisa memicu lonjakan tekanan darah, apalagi jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat.

Kematian akibat stroke hemoragik kerap terjadi secara tiba-tiba. Waktu menjadi faktor penentu: semakin cepat penanganan medis diberikan, semakin besar peluang untuk bertahan hidup.

Kisah duka dari keluarga Najwa Shihab menjadi pengingat bahwa menjaga kesehatan pembuluh darah adalah hal yang tak boleh ditunda. Tekanan darah, stres, dan gaya hidup perlu terus dipantau agar risiko ini bisa ditekan sejak dini.

TAGGED:pembuuh darahpenyebab strokepenyumbatan pembuluh darahstroke hemoragiksuami najwa shihab
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

Menteri Pigai Tolak Usulan Stafsus Kemen HAM Jadi Penjamin Penjahat Intoleransi
Juli 7, 2025
EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya
Juli 6, 2025
Google Dihukum Bayar Denda Rp 5 Triliun kepada Pengguna Android, Ini Kasusnya
Juli 6, 2025
Sekolah Rakyat di Jateng Dibuka, 1.075 Siswa Kurang Mampu Siap Terima Pendidikan Gratis
Juli 5, 2025
Jasad Notaris Perempuan Ditemukan di Sungai Citarum, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku
Juli 5, 2025

Berita Terkait

Serba-serbi

Air Suci, Nasi 3G, dan Pesona Lereng yang Menggugah Rasa, Sepenggal Kisah dari Festival Gunung Slamet

Nugroho P.
Serba-serbi

Festival Gunung Slamet #8, Dari Bersih Desa hingga Perang Tomat, Purbalingga Tawarkan Perayaan 3 Hari Penuh Pesona

Nugroho P.
Serba-serbi

Pelat Nomor Bisa Ungkap Motor Dibeli Cash atau Kredit, Ini Caranya

Nugroho P.
Serba-serbi

Del Monte Ajukan Bangkrut Setelah 138 Tahun, Tertekan Utang dan Perubahan Selera Pasar

Nugroho P.
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?