NARAKITA, SEMARANG – Mantan Wali Kota Semarang, Hevearita G Rayahu alias Mbak Ita bercerita bahwa suaminya, Alwin Basri diam-diam kerap bertemu dengan Indriyasari Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
Mbak Ita menegaskan tidak cemburu suaminya kerap bertemu dengan Indriyasari alias Iin. Namun, dia heran karena pertemuan suaminya dengan Iin bahkan terjadi di rumahnya tanpa seizinnya.
“Saya keberatan kalau dikira cemburu sama saudara sakai (Iin). Tetapi karena saya juga tidak tahu bahwa beberapa kali (Iin) ketemu dengan suami saya.”
“Bahkan di rumah pun dia tidak lapor ke saya, padahal itu rumah saya, gitu kan,” ucap Mbak Ita di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (30/6/2025).
Sehingga, menurut Mbak Ita, tuduhan cemburu yang dilontarkan Iin merupakan asumsi yang didasarkan pada kebiasaan dia menemui suaminya.
“Apa-apa yang menjadi ketakutan dari saudara saksi (Iin) untuk cemburu dan sebagainya itu hanya saudara saksi,” tegas Mbak Ita.
Dalam sidang tersebut, Iin mengatakan pernah dipanggil Alwin untuk berbicara empat mata terkait iuran kebersamaan para pegawai Bapenda Kota Semarang.
“Waktu itu saya ditelepon, dipanggil ke gedung PKK, saya datang sendirian,” ujar Iin.
Alwin mulanya mempertanyakan kinerjanya di Bapenda. Kemudian Alwin terang-terangan meminta jatah uang dari hasil iuran kebersamaan seperti yang Mbak Ita dapat.
“Pak Alwin minta jatah,” kata Iin.
Kata Iin, Alwin berpesan agar jatah untuknya jangan sampai mengurangi jatah untuk Mbak Ita. Selain itu, Alwin berpesan agar jangan bilang-bilang ke Mbak Ita.
“Pesennya gak usah bilang ibu e (Mbak Ita) dulu,” cerita Iin.
Dalam kurun waktu 2022 dan 2023, Iin mengaku telah menyetor Rp2,2 miliar kepada Mbak Ita dan Alwin.
“Total saya menyerahkan Rp1,2 miliar kepada Bu Ita dan Rp1 miliar kepada Pak Alwin,” beber Iin. (bae)