NARAKITA – Kasus ular piton menelan manusia kembali terjadi di Indonesia. Video warga membelah perut ular piton viral di media sosial.
Warga ramai-ramai membelah ular piton yang diduga telah menelan hidup-hidup La Noti (61), warga Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/7/2025). Benar saja, La Noti yang dilaporkan hilang sejak sehari sebelumnya ditemukan tewas ditelan ular piton yang perutnya dibelah warga.
Sebelum dilaporkan hilang, korban pergi menggunakan sepeda motor miliknya, menuju kebun yang berjarak sekitar 2 kilometer lebih dari rumah.
Ia pergi ke ladang setelah seorang tetangganya datang ke rumah dan hendak membeli 3 ekor ayam milik korban, namun tak kunjung pulang.
Keesokan harinya, warga kemudian memutuskan mencari korban beramai-ramai. Setelah beberapa jam mencari, warga menemukan seekor ular piton besar dengan panjang 8 meter, sekitar 30 meter dari kebun korban dengan perut yang sudah membesar.
Saat perut ular dibelah, warga menemukan korban yang masih memakai jas hujan dan tas samping berisi ponsel dan rokok sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Tetangga korban bercerita, beberap waktu sebelumnya La Noti pernah membunuh ular piton besar di sekitar kebunnya.
Menurut warga, ini kali ketiga ada penampakan ular piton berukuran besar di sekitar lokasi.
Rupanya, kasus manusia ditelan ular piton bukan kali ini saja terjadi.
Berikut 5 kasus di mana ular piton menelan manusia.
Pertama, kasus La Noti yang telah dibahas di atas. Selanjutnya 4 kasus lain adalah:
Pada Juni 2024, seorang petani Farida, juga ditelan ular piton. Ibu 4 orang anak itu ditelan piton sepanjan 5 meter di Kalempang, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, pada 2023 warga di Kabupaten Tinanggea, Sulawesi Tenggara, membunuh seekor ular piton sepanjang delapan meter, yang memakan salah satu petani di sebuah desa.
Pada tahun 2018, seorang wanita berusia 54 tahun, Wa Tiba ditemukan tewas di dalam ular piton sepanjang tujuh meter di kota Muna, Sulawesi Tenggara.
Dan tahun sebelumnya, seorang petani di Sulawesi Barat hilang sebelum ditemukan dimakan hidup-hidup oleh ular piton sepanjang empat meter di perkebunan kelapa sawit.
Lalu, mengapa piton menelan manusia?
Dikutip dari Britannica, ular piton batik terpanjang yang pernah tercatat ukurannya mencapai 10 meter.
Piton mendiami hutan tropis Indonesia, Filipina, dan wilayah lain di Asia Tenggara. Ular ini sebenarnya sangat jarang memangsa manusia.
“Ini sangat jarang terjadi,” kata Bruce Jayne, profesor ilmu biologi di Universitas Cincinnati, pada tahun 2022, saat ia menanggapi berita di Indonesia, di mana seorang wanita ditelan ular piton.
Menurutnya, meski ada kasus ular makan manusia, sebagian besar melibatkan piton sangat besar dan manusia bertubuh agak kecil.
Piton punya lubang penginderaan panas di sepanjang mulut untuk membantu mendeteksi makanan.
Jika ada sesuatu yang muncul dan hangat serta bergerak, hal tersebut terlihat cukup menarik bagi piton.
Meski terkesan lambat, namun memang piton bisa menyerang dengan cepat.
Jangkauan mereka biasanya sepertiga hingga setengah panjangnya, kadang lebih. Jika piton besar menyerang, itu berbahaya karena mereka sangat kuat.
Giginya seperti jarum tajam, tapi mereka tak mengunyah. Giginya digunakan menjebak mangsa, yang akan ditelan utuh. (*)