NARAKITA, JAKARTA – Elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengeklaim solid mendukung kembali Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjadi Ketua Umum PDIP.
Klaim ini disampaikan saat belum jelasnya agenda Kongres PDIP yang kapan akan digelar.
Djarot Saiful Hidayat menyatakan Megawati Soekarnoputri akan kembali dikukuhkan sebagai ketua umum dalam Kongres VI PDIP.
Djarot mengatakan, “Kongres tinggal mengukuhkan Ibu Mega,” saat ditemui di Grand Sahid Jaya, Kamis (8/5/2025).
Djarot mengeklaim seluruh kader PDIP tetap solid mendukung kepemimpinan Megawati.
Soal posisi Sekjen PDIP yang saat ini masih dijabat Hasto Kristiyanto, Djarot menyatakan bahwa itu merupakan hak prerogatif Megawati sebagai ketua umum.
Kongres VI PDIP sebelumnya direncanakan pada April 2025, namun hingga awal Mei 2025, belum ada kejelasan mengenai waktu dan tempat pelaksanaannya.
Namun, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyatakan bahwa jadwal Kongres VI partai berlambang kepala banteng itu akan segera diumumkan, menanggapi kabar kongres ke-VI PDIP yang direncanakan di Bali pada Juni 2025.
Soal lokasi kongres, Puan juga tak menjawab secara rinci. Ia hanya menegaskan bahwa kongres akan tetap berlangsung tahun ini.
Sementara itu, Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, mengirimkan pesan agar seluruh kader tetap setia kepada kepemimpinan Megawati.
Hasto Kristiyanto mengirimkan pesan melalui surat agar seluruh kader PDIP tetap loyal kepada Megawati, menyusul upaya pengambilalihan partai.
“Mas Hasto menitipkan pesan agar seluruh kader menunjukkan loyalitas kepada Ibu Megawati,” kata politikus PDI-P, Guntur Romli, dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).
Dalam suratnya, Hasto tidak menyebut pihak yang berupaya mengambil alih PDI-P, namun ia mengingatkan kader untuk tetap waspada terhadap upaya tersebut. “Tetap waspada dan hati-hati terhadap upaya yang mau ambil alih partai,” kata Hasto dalam surat kepada Guntur.
Kongres PDIP, yang diatur dalam Pasal 70 ayat (2) AD/ART, dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Salah satu wewenangnya adalah menetapkan ketua umum untuk periode berikutnya, yang direncanakan akan kembali dijabat Megawati.
Sementara itu, Megawati Soekarnoputri mengaku partainya babak belur pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Megawati sebagai ketua umum PDIP, tentu memahami apa yang terjadi di internal partai berlambang kepala banteng itu.
Salah satu yang disadarinya adalah terpecahnya suara PDIP di daerah-daerah yang seharusnya menjadi basis suara partai akibat faktor eksternal.
“Saya lihat, gila deh, tempat yang seharusnya kita dulang, itu dipecah-pecah. Tidak usah diomongkan,” ucap Megawati. (*)