KETIKA berat badan anak sulit bertambah meskipun sudah makan dengan teratur, banyak orang tua mulai bertanya-tanya: apa penyebabnya? Salah satu dugaan yang kerap muncul adalah infeksi cacing. Tapi, benarkah cacingan selalu menjadi penyebabnya?
Sebagai penyakit yang umum terjadi pada anak-anak, terutama balita dan usia sekolah, cacingan sering kali tidak menampakkan gejala jelas. Infeksi ini bisa bertahan lama tanpa disadari hingga anak menunjukkan keluhan tertentu atau terlihat penurunan kondisi fisik.
Ciri-ciri seperti mual, perut sering sakit, dan rewel tanpa sebab bisa menjadi tanda-tanda awal. Dalam kasus yang lebih jelas, cacing atau telurnya bisa terlihat saat anak buang air besar atau muntah. Namun, tidak semua kasus berat badan sulit naik berarti anak menderita cacingan.
Bagaimana Cacingan Bisa Menghambat Pertambahan Berat Badan?
Cacing yang hidup di dalam usus akan mengambil sebagian besar nutrisi dari makanan yang dikonsumsi anak. Akibatnya, meski anak makan cukup, tubuhnya tidak mendapat manfaat optimal dari makanan tersebut. Anak pun menjadi kurang gizi dan berat badannya stagnan atau bahkan menurun.
Bila terus dibiarkan, infeksi cacing dapat menimbulkan komplikasi serius seperti anemia dan perdarahan usus, yang semakin memperburuk kondisi kesehatan anak. Karena itulah, cacingan perlu mendapat penanganan tepat sedini mungkin.
Selain Cacingan, Apa Lagi Penyebab Berat Badan Anak Tidak Bertambah?
Ada berbagai faktor lain yang dapat menghambat kenaikan berat badan anak, dan semuanya perlu ditinjau secara menyeluruh. Berikut beberapa di antaranya:
-
Kekurangan Gizi
Ketika anak tidak mendapatkan asupan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang memadai, maka tumbuh kembangnya pun terhambat. Kekurangan gizi kronis bahkan bisa menyebabkan stunting. -
Nafsu Makan Menurun
Anak yang sedang mengalami fase GTM (gerakan tutup mulut) atau susah makan bisa mengalami penurunan asupan kalori harian, sehingga tubuhnya tidak mendapatkan energi cukup untuk bertumbuh. -
Gangguan Saluran Cerna
Kondisi seperti diare berulang atau malabsorpsi (gangguan penyerapan nutrisi) juga bisa mengganggu kenaikan berat badan. Tanda-tandanya antara lain perut sering sakit, mual, atau tampak lesu setelah makan. -
Intoleransi Terhadap Makanan Tertentu
Anak yang memiliki intoleransi laktosa atau penyakit celiac biasanya sulit mencerna makanan tertentu, sehingga nutrisi tidak terserap sempurna. Gejalanya bisa berupa perut kembung, diare, dan nyeri perut. -
Infeksi Kronis
Selain cacingan, infeksi seperti tuberkulosis (TBC) atau malaria juga bisa menghambat pertumbuhan anak. Infeksi jenis ini bersifat menahun dan memengaruhi kondisi tubuh secara umum.
Bagaimana Mengenali Cacingan dari Gejala Berat Badan yang Sulit Naik?
Meskipun gejala bisa samar, cacingan tetap dapat dikenali dari beberapa tanda khas. Perhatikan jika anak menunjukkan gejala berikut ini:
-
Gatal di area anus, terutama pada malam hari
-
Anus tampak kemerahan
-
Nafsu makan menurun
-
Perut terasa sakit
-
Mual dan muntah
-
Anak sering rewel atau sulit tidur
-
Terdapat cacing atau telur dalam tinja atau muntahan
Jika beberapa tanda ini muncul bersamaan dengan berat badan yang sulit naik, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah infeksi cacing.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Diduga Cacingan?
Langkah pertama tentu adalah memastikan diagnosis ke dokter. Pemeriksaan tinja biasanya dibutuhkan untuk mengetahui jenis cacing yang menginfeksi. Setelah itu, dokter akan meresepkan obat cacing yang sesuai.
Selain pengobatan, orang tua juga dianjurkan memberikan anak makanan bergizi tinggi dan, bila perlu, suplemen tambahan untuk membantu pemulihan kondisi tubuh.
Apakah Obat Cacing Bisa Dibeli Bebas?
Beberapa jenis obat cacing memang tersedia di apotek tanpa resep. Namun, agar lebih aman dan tepat sasaran, sebaiknya konsumsi obat cacing dilakukan setelah pemeriksaan dokter. Anak juga perlu diawasi setelah minum obat untuk melihat kemungkinan reaksi tubuh.
Pentingkah Memberi Suplemen Nutrisi Tambahan?
Bila anak masih susah makan atau nafsunya belum pulih, suplemen bisa menjadi solusi jangka pendek. Namun, fokus utama tetap pada pemberian makanan bergizi seimbang dan menciptakan suasana makan yang nyaman.
Kesimpulannya, berat badan anak yang sulit naik bisa saja disebabkan oleh cacingan, tetapi belum tentu. Banyak faktor lain yang juga bisa menjadi penyebab, dari gizi hingga infeksi lain. Pemeriksaan medis sangat diperlukan agar penanganan bisa tepat dan pertumbuhan anak tetap optimal. (*)