MENGOLAH daging kurban, terutama sapi, memang bisa jadi tantangan. Banyak orang mengeluh, daging tetap keras meski sudah direbus lama. Padahal, ada berbagai trik dapur yang bisa diterapkan agar daging empuk tanpa harus beli panci presto atau alat mahal lainnya.
Dengan bahan sederhana dan teknik yang benar, kamu bisa menikmati olahan daging kurban yang empuk, lezat, dan menggoda selera. Berikut ini sejumlah cara yang bisa kamu coba di rumah—acak saja pilihannya, semua terbukti ampuh!
Daun Pepaya, Rahasia Empuk Tanpa Ribet
Salah satu cara tradisional paling populer adalah membungkus daging sapi dengan daun pepaya. Enzim papain dalam daun ini terbukti mampu mengurai serat otot, sehingga tekstur daging jadi lebih lembut.
Kamu cukup membungkus daging dengan beberapa lembar daun pepaya, lalu diamkan selama 30–60 menit sebelum dimasak. Tak perlu dibilas jika tidak keberatan dengan sedikit rasa daun, tapi untuk masakan seperti semur atau rendang, membilasnya bisa membantu menjaga cita rasa.
Teknik 5:30:7, Cara Pintar tanpa Presto
Kalau kamu belum punya panci presto, teknik ini wajib dicoba. Rebus daging selama 5 menit dalam air mendidih, matikan api dan tutup rapat panci selama 30 menit. Lalu, nyalakan kembali api dan rebus lagi 7 menit.
Teknik ini membuat daging matang perlahan dengan suhu sisa di dalam panci, hasilnya tetap empuk dan tidak hancur. Cocok untuk sop, rawon, hingga gulai.
Nanas: Ampuh Tapi Harus Bijak
Nanas mengandung bromelain, enzim pelunak daging yang cukup agresif. Lumuri daging dengan parutan nanas segar, diamkan maksimal 30 menit. Lebih dari itu, daging bisa jadi terlalu lembek, bahkan hancur.
Tips: gunakan nanas muda dan jangan terlalu banyak. Setelah dilumuri, pastikan mencuci bersih daging sebelum dimasak agar tidak ada sisa rasa asam yang mengganggu.
Air Mendidih Sejak Awal, Jangan Mulai dari Dingin!
Kebanyakan orang salah kaprah saat memasak daging: dimasukkan ke air dingin lalu direbus bersama airnya. Padahal, cara ini justru bikin sari daging keluar dan teksturnya jadi keras.
Masukkan daging saat air sudah benar-benar mendidih. Teknik ini mengunci kelembapan alami dalam daging, membuat bagian dalamnya tetap juicy meski dimasak lama.
Cuka dan Asam Jawa: Asam Bukan Musuh, Tapi Sahabat
Asam bisa membantu mengurai protein dan memudahkan serat otot daging terpecah. Tambahkan 1–2 sendok makan cuka dapur atau air asam jawa ke air rebusan.
Jangan takut rasa masakan jadi asam, karena rasa tajam akan hilang selama proses perebusan. Bonusnya, cuka dan asam juga menghilangkan bau amis pada daging.
Baking Soda, Si Penyamar Daging Restoran
Soda kue bukan hanya buat bikin kue. Taburkan sedikit baking soda ke permukaan daging, diamkan selama 15–20 menit, lalu cuci bersih.
Metode ini banyak digunakan di restoran Chinese food untuk membuat daging tumis terasa lebih empuk dan cepat matang. Cocok untuk menu seperti sapi lada hitam atau bistik rumahan.
Potongan Daging Juga Berpengaruh
Ukuran potongan daging menentukan tingkat keempukan. Potong daging melawan arah serat dan jangan terlalu besar. Potongan besar lebih lama empuk dan kadang malah jadi keras di luar, mentah di dalam.
Gunakan pisau tajam dan potong daging sekitar 2–3 cm saja agar lebih cepat lunak dan bumbunya meresap sempurna.
Tips Simpan Daging agar Tidak Keras Saat Dimasak
Kalau kamu belum sempat masak semua daging kurban, simpan dalam freezer. Tapi perhatikan cara pencairannya: jangan rendam langsung dengan air panas atau microwave.
Diamkan daging di suhu ruang agar mencair perlahan. Cara ini menjaga struktur serat otot tetap utuh, sehingga saat dimasak nanti, teksturnya tetap enak.
Boleh Campur Dua Pelunak? Tergantung…
Mungkin kamu tergoda mencampur baking soda dan nanas sekaligus. Tapi hati-hati, ini bisa membuat daging terlalu lembek dan rasanya berubah.
Lebih baik pilih salah satu metode dan sesuaikan dengan menu yang akan dibuat. Misalnya, nanas untuk sate, daun pepaya untuk rendang, dan baking soda untuk tumisan.
Kenapa Daging Tetap Keras Meski Direbus Lama?
Masalah ini sering muncul karena beberapa faktor: salah potong, salah teknik rebus, atau tidak pakai bahan pelunak.
Memasak dari air dingin, menutup panci rapat saat merebus, atau terlalu banyak air bisa mengurangi efektivitas pemasakan. Pastikan kamu mengikuti teknik yang tepat agar hasilnya maksimal.
Jadi, jangan panik kalau daging kurbanmu masih terasa alot. Dengan berbagai trik sederhana di atas, kamu bisa membuat hidangan Idul Adha yang tidak hanya nikmat, tapi juga empuk dan menggoda selera. Selamat mencoba! (*)