NARAKITA, SEMARANG – Cuaca yang begitu terik akhir-akhir ini bukan sekadar fenomena alam biasa. Banyak wilayah di Indonesia mengalami suhu udara yang sangat tinggi, membuat tubuh mudah lelah dan aktivitas harian terganggu. Dalam kondisi seperti ini, umat Islam diajak untuk tidak hanya menjaga kesehatan jasmani, tetapi juga memperkuat ikhtiar spiritual.
Cuaca panas ekstrem, yang kerap kali disertai kemarau panjang, berdampak pada menurunnya ketersediaan air, gangguan pada pertanian, hingga meningkatnya risiko kebakaran hutan. Dalam Islam, segala musibah dan kekeringan bukan sekadar ujian, tetapi juga momen untuk bermuhasabah dan memperbanyak istighfar.
Ketika musim kemarau melanda, Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan berupa amalan dan doa. Sebab, tidak sedikit bencana yang bisa dicegah atau diringankan dengan kembalinya manusia kepada Allah swt. Permohonan ampun menjadi kunci pembuka langit untuk menurunkan rahmat dan hujan.
Dalam Al-Qurโan, permohonan ampun bukan hanya membersihkan dosa, tetapi juga menjadi sebab turunnya rezeki. Salah satunya adalah turunnya air hujan yang dibutuhkan semua makhluk hidup di bumi. Inilah mengapa, memperbanyak istighfar menjadi bagian penting dalam menghadapi musim kemarau.
Allah SWT telah menegaskan hal ini dalam kisah Nabi Nuh as. ketika berdakwah kepada kaumnya. Seruan untuk memohon ampunan kepada Allah menjadi cara untuk memanggil keberkahan dari langit dan bumi. Ayat tersebut sangat relevan dijadikan pegangan saat cuaca panas menyengat dan hujan tak kunjung turun.
Sebagaimana dikutip dari NU Online, Allah SWT berfirman dalam Surat Nuh ayat 10-12:
ููููููุชู ุงุณูุชูุบูููุฑููุง ุฑูุจููููู
ู ุฅูููููู ููุงูู ุบููููุงุฑูุง
ููุฑูุณููู ุงูุณููู
ูุงุกู ุนูููููููู
ู ู
ูุฏูุฑูุงุฑูุง
ููููู
ูุฏูุฏูููู
ู ุจูุฃูู
ูููุงูู ููุจูููููู
ููููุฌูุนููู ููููู
ู ุฌููููุงุชู
ููููุฌูุนููู ููููู
ู ุฃูููููุงุฑูุง
Faqultu istaghfiruu rabbakum innahu kaana ghaffaaran
Yursilis-samaa-a ‘alaykum midraaraa
Wa yumdidkum bi amwaalin wa baniina
Wa yaj’al lakum jannaatin
Wa yaj’al lakum anhaaraa
Artinya: “Maka aku katakan kepada mereka, โMohonlah ampun kepada Tuhanmu,โsungguh Dia adalah Maha Pengampunโniscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyakkan harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai,” (QS. Nuh: 10โ12).
Bersandar pada ayat tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar sebagai bentuk permohonan akan rahmat Allah, termasuk turunnya hujan. Berikut beberapa doa yang bisa diamalkan berdasarkan ajaran Rasulullah saw. dalam menghadapi musim kemarau yang panjang.
Doa pertama diambil dari pembukaan khutbah sholat istisqa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW:
ุงูููููููู ูู ุฃูููุชู ุงูููููููุ ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุฃูููุชูุ ุฃูููุชู ุงูููุบูููููู ููููุญููู ุงูููููููุฑูุงุกูุ ุฃูููุฒููู ุนูููููููุง ุงููุบูููุซูุ ููุงุฌูุนููู ู ูุง ุฃูููุฒูููุชู ุนูููููููุง ูููููุฉู ููุจูููุงุบูุง ุฅูููู ุญูููู
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau Maha Kaya, kami adalah hamba-Mu yang butuh. Maka turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah air itu sebagai kekuatan dan bekal hingga waktu yang telah ditentukan.” (HR Abu Dawud).
Doa berikutnya dibaca oleh Nabi saat sedang khutbah Jumat. Ketika itu seorang sahabat mengadu tentang kekeringan dan Rasulullah langsung berdoa:
ุงููููููู ูู ุฃูุบูุซูููุงุ ุงููููููู ูู ุฃูุบูุซูููุง
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami.” (HR Muttafaq Alaih).
Dalam riwayat lain, ada doa yang dibaca Rasulullah saw. yang cukup panjang dan menggambarkan permohonan hujan dengan awan yang penuh rahmat:
ุงููููููู ูู ุฌููููููููุง ุณูุญูุงุจูุงุ ููุซููููุงุ ููุตููููุงุ ุฏููููููุงุ ุถูุญููููุงุ ุชูู ูุทูุฑูููุง ู ููููู ุฑูุฐูุงุฐูุงุ ููุทูููุทูุงุ ุณูุฌูููุงุ ููุง ุฐูุง ุงููุฌูููุงูู ููุงููุฅูููุฑูุงู ู
Artinya: “Ya Allah, kirimkan kepada kami awan tebal, penuh air, bergemuruh, dan menyirami bumi dengan tetesan yang halus maupun deras, wahai Dzat Yang Maha Mulia dan Maha Agung.” (HR Abu Awanah).
Tidak hanya manusia, bahkan hewan pun disebutkan dalam hadits pernah berdoa meminta hujan. Seperti dalam kisah Nabi Sulaiman as. yang membatalkan niatnya untuk istisqa setelah melihat seekor semut berdoa:
ุงููููููู ูู ุฅููููุง ุฎููููู ู ููู ุฎูููููููุ ููููุณู ุจูููุง ุบูููู ุนููู ุณูููููุงูู
Artinya: “Ya Allah, kami adalah makhluk-Mu. Kami tidak bisa hidup tanpa anugerah air dari-Mu.” (HR Ahmad).
Hadits ini menjadi pelajaran bahwa doa dari makhluk kecil pun bisa menjadi sebab turunnya hujan. Nabi Sulaiman menyadari bahwa ketulusan seekor semut lebih dari cukup untuk mengundang rahmat Allah bagi seluruh rakyatnya.
Untuk memperbanyak permohonan ampun, salah satu bacaan istighfar yang dianjurkan adalah sebagai berikut, sebagaimana diajarkan dalam khutbah istisqa menurut madzhab Syafiโi:
ุฃูุณูุชูุบููุฑู ุงูููู ุงูุนูุธูููู ูุ ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ููููุ ุงูุญูููู ุงููููููููู ูุ ููุฃูุชูููุจู ุฅููููููู
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung. Tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. Aku bertobat kepada-Nya.”
Selain membaca doa, hendaknya umat Islam menjaga perilaku agar tidak menjadi penyebab bencana. Lalai menjaga alam, boros air, dan meremehkan ibadah hanya akan menambah derita di musim kemarau.
Musim panas dan kemarau panjang adalah saat yang tepat untuk memperbaiki hubungan kita dengan Sang Pencipta. Sebab, hanya dengan rahmat-Nya bumi bisa kembali segar dan subur.
Mari kita perbanyak doa dan istighfar, bukan hanya untuk keselamatan diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh makhluk di bumi yang sangat membutuhkan air kehidupan. Semoga hujan rahmat segera turun dan membawa berkah untuk semuanya.