NARAKITA, TIONGKOK – Zhangye Danxia di Provinsi Gansu, Tiongkok, bukan sekadar bentang alam biasa. Gunung ini menghadirkan panorama warna-warni yang menyerupai lukisan alam, memikat jutaan mata setiap tahunnya.
Bentang alam seluas 300 kilometer persegi ini dijuluki “Gunung Pelangi” karena pola warna alami yang menghiasi lereng dan lembahnya. Merah, biru, cokelat, hingga hijau zamrud membentuk komposisi yang menakjubkan, meskipun kawasan ini tandus dan minim vegetasi.
Fenomena geologi Zhangye Danxia menjadi perhatian ilmuwan karena proses pembentukannya yang kompleks. Selama puluhan juta tahun, lapisan demi lapisan batuan sedimen dan mineral mengendap, terangkat oleh gerakan tektonik, lalu dipahat oleh angin dan hujan menjadi lanskap yang spektakuler.
Warisan geologi ini tercatat dalam wilayah konservasi Zhangye Danxia Landform Geological Park, yang kini dilindungi dan menjadi pusat penelitian serta destinasi wisata global.
Dalam buku Miracles of Al-Qur’an & As-Sunnah, keindahan Zhangye Danxia bahkan dikaitkan dengan ayat-ayat suci yang menggambarkan ragam warna pada gunung sebagai tanda kebesaran Ilahi.
Disebutkan bahwa Zhangye Danxia seolah menjadi bukti visual dari Surah Fathir ayat 27 dalam Al-Qur’an, yang menyebut adanya gunung-gunung bergaris putih, merah, dan hitam.
Warna mencolok yang terlihat di gunung ini adalah hasil oksidasi berbagai mineral seperti besi, mangan, dan tembaga, yang masing-masing memberikan rona merah, kuning, hingga keunguan.
Fenomena tersebut tak hanya indah, tetapi juga menjadi studi penting dalam geomorfologi petrografi, yakni ilmu yang mempelajari struktur dan proses pembentukan batuan.
Tekstur unik di permukaan gunung terbentuk dari proses erosi bertahap. Air hujan mengikis lereng, membentuk pilar, jurang, dan alur berliku yang kian mempertegas gradasi warna di setiap sudutnya.
Angin yang bertiup selama jutaan tahun memahat kontur batuan, menciptakan efek tiga dimensi alami yang tak bisa ditiru tangan manusia.
Pola warna tersebut tak terjadi dalam semalam. Butuh waktu sekitar 24 juta tahun untuk menciptakan lanskap Zhangye Danxia seperti yang bisa disaksikan hari ini.
Tak heran jika UNESCO menetapkan kawasan ini sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2010, mengakui keunikan geologis dan nilai estetika global yang dimilikinya.
Ketika sains dan spiritualitas bertemu, Zhangye Danxia menjadi pengingat bahwa alam semesta menyimpan pesan-pesan tersembunyi yang bisa dibaca dari sudut pandang iman maupun ilmu pengetahuan.
Ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan keberagaman warna gunung menjadi semakin relevan ketika dikaitkan dengan keindahan nyata yang ada di dunia.
Fenomena seperti ini mengundang perenungan: bahwa alam tidak sekadar ciptaan yang indah, tetapi juga sarana refleksi dan penguatan iman bagi siapa pun yang mau memandangnya secara lebih dalam.
Tak sedikit pengunjung yang mengaku takjub dan merasa seolah sedang melihat manifestasi keajaiban Ilahi di tengah padang pasir Tiongkok bagian barat.
Zhangye Danxia juga menjadi inspirasi bagi seniman, fotografer, hingga pembuat film yang ingin menangkap perpaduan sempurna antara warna, bentuk, dan cahaya alami.
Dengan segala keunikannya, tempat ini terus mengundang wisatawan dan pencari kebenaran dari berbagai penjuru dunia.
Keindahan Gunung Pelangi mengajarkan bahwa bumi menyimpan kisah yang telah ditulis jauh sebelum manusia mampu membacanya—kisah yang kini semakin nyata saat sains dan spiritualitas bersinergi.