NARAKITA, KLATEN- Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan peluncuran kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes) di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (21/7).
Dalam sambutan penuh semangat dan humor, Prabowo menyapa sejumlah tokoh dengan candaan, termasuk Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, yang disinggung soal julukan “Korea” dan arti kata “daring”.
Dalam suasana santai namun khidmat, Presiden Prabowo membuka sambutan dengan menyapa para pimpinan lembaga negara yang hadir. Setelah menyebut Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua DPD RI Sultan Najamudin, ia menyapa Bambang Pacul dengan guyonan khas.
“Kalau Pacul itu panggilan sehari-hari, Korea bukan? Ada lagi istilah Korea,” ucap Prabowo, disambut tawa para hadirin.
Candaan berlanjut saat Presiden menyebut nama Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), yang juga hadir di barisan depan. “Ada apa sih ini?” ujar Prabowo disambut sorakan dan tepuk tangan peserta.
Dalam sambutannya, Prabowo juga menyinggung para kepala daerah yang mengikuti acara secara virtual. Ia kembali melontarkan guyon kepada Bambang Pacul.
“Daring itu singkatan apa sih Pak Bambang Pacul? Hah, nggak tahu ya? Anda Wakil Ketua MPR loh,” ujarnya.
Bambang Pacul lantas menjawab, “Dalam jaringan.”
“Jangankan engkau Wakil Ketua MPR, aku aja juga nggak tahu daring itu apa. Tapi bedanya Presiden punya banyak orang pintar,” ujar Prabowo disambut tawa lepas hadirin.
Pendekatan Ekonomi
Program Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari kebijakan percepatan pembangunan desa melalui pendekatan ekonomi berbasis koperasi. Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 koperasi di desa dan kelurahan di seluruh Indonesia hingga akhir 2025.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, hingga Juni 2025, Indonesia memiliki sekitar 123.000 koperasi aktif, namun lebih dari 60 persen di antaranya berada di kawasan perkotaan. Melalui program Kopdes, pemerintah ingin memastikan akses ekonomi dan distribusi pangan juga mengakar kuat di wilayah pedesaan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan, menambahkan bahwa koperasi ini akan menjadi mitra strategis pemerintah untuk pengadaan dan distribusi bahan pokok, gelar pasar murah, operasi pasar, dan penyaluran bantuan sosial.
“Pemerintah akan belanja ke koperasi desa. Ini bentuk keberpihakan negara terhadap ekonomi rakyat,” tegas Zulkifli. Peluncuran Kopdes Merah Putih ini tidak hanya menjadi momen simbolik, tetapi juga awal dari perubahan sistem distribusi ekonomi nasional yang lebih merata. (*)