Minggu, 8 Jun 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
Jokowi Seret Prabowo Turut Serta Dalam Pemakzulan Gibran
STNK Hilang? Ini Panduan Lengkap Mengurusnya Tanpa Ribet, Termasuk Biayanya
Berbagi Kasih, Daging Kurban Muhammadiyah Semarang Sentuh Hati Non-Muslim
Patrick Kluivert Bawa 30 Pemain Timnas Indonesia Menuju Jepang untuk Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026
Anak Buah Bahlil Klaim Tambang Nikel Raja Ampat Tak Bermasalah, Bupati Justru Mengeluh Tak Punya Kuasa
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Serba-serbi

Gulai Melung Bu Hadi, Keajaiban Rasa dari Dapur Tradisional Purbalingga

Namanya Warung Gulai Melung Bu Hadi, sebuah destinasi rasa yang lebih dari sekadar tempat makan. Ia adalah saksi bisu warisan kuliner yang telah bertahan sejak 1980.

Nugroho P.
Last updated: Mei 25, 2025 5:05 pm
Nugroho P.
Mei 25, 2025
Share
4 Min Read
Namanya Warung Gulai Melung Bu Hadi, sebuah destinasi rasa yang lebih dari sekadar tempat makan. Ia adalah saksi bisu warisan kuliner yang telah bertahan sejak 1980.
SHARE

NARAKITA, PURBALINGGA – Di balik lebatnya pepohonan dan jalanan berkelok di timur Purbalingga, tersembunyi sebuah warung sederhana yang menjadi legenda kuliner tersendiri bagi para pecinta gulai. Namanya Warung Gulai Melung Bu Hadi, sebuah destinasi rasa yang lebih dari sekadar tempat makan. Ia adalah saksi bisu warisan kuliner yang telah bertahan sejak 1980, merawat kelezatan dengan cara yang nyaris dilupakan: tungku kayu bakar.

Tak sedikit yang menyebutnya sebagai “gulai terenak sejagat”, dan itu bukan klaim kosong. Warung ini berdiri di Dukuh Melung, Desa Larangan, Kecamatan Pengadegan—sekitar 28 kilometer dari pusat kota Purbalingga. Perjalanan ke sana bukan hanya soal menempuh jarak, tapi juga menjemput kenangan rasa yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

Ketika Anda sampai di lokasi, kesan pertama mungkin tak istimewa. Dinding anyaman bambu, meja-meja kayu sederhana, dan aroma kayu terbakar yang menguar dari dapur. Tapi justru di sanalah letak keajaibannya. Dari dapur itu, gulai kambing legendaris dimasak dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, menggunakan tungku tradisional yang tak tergantikan oleh kompor modern.

Tungku bukan sekadar alat masak, melainkan medium yang menciptakan rasa. Aroma asap kayu meresap ke dalam daging kambing yang direbus perlahan, memberi sentuhan rasa yang dalam dan kompleks. Tak heran jika banyak yang datang jauh-jauh hanya demi menikmati semangkuk gulai di sini.

Daging kambing yang digunakan berasal dari bagian-bagian pilihan: iga, dengkil, kepala, hingga tulang sumsum. Yang membuatnya unik, setiap bagian memiliki karakter rasa dan tekstur yang berbeda, namun semua diolah dengan kuah yang sama-sama memikat. Kuah kuning keemasan yang kental dan sarat rempah, begitu kental hingga terasa hangat hingga ke tulang.

Tradisi di sini adalah menyajikan daging dan kuah gulai secara terpisah. Ini bukan tanpa alasan—agar setiap pengunjung bisa meracik sendiri harmoni rasa antara gurihnya daging dan pekatnya kuah. Sajian ini bisa dinikmati dengan kupat yang lembut atau nasi putih yang hangat, sesuai selera.

Dan bila Anda beruntung, bisa mencicipi sumsum tulang kambing yang dimakan dengan sedotan. Sebuah pengalaman makan yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyenangkan dan mengingatkan kita pada masa kecil di kampung.

Bukan hanya pengunjung lokal yang terpikat. Kanal YouTube @KeluargaCindo juga pernah menyorot warung ini dalam salah satu videonya.

“Aku tuh pesen sudah banyak yang habis, akhirnya cuma kebagian tulang kambing sama sayur bagian kepala,” ujar sang pembuat konten sambil menikmati gulai dengan lahap. Dalam video tersebut, tergambar bagaimana setiap sendok kuah diseruput dengan rasa syukur dan bahagia.

Menariknya, kenikmatan itu tidak membuat harga melambung tinggi. Harga daging kambing dihitung per ons—Rp30 ribu untuk dua porsi kenyang. Tengkleng bisa didapatkan seharga Rp27 ribu, dan gulai dengkil hanya Rp20 ribu. Bahkan menu spesial seperti Gulai Kepala Kambing dibanderol Rp150 ribu—dengan catatan, harus pesan dulu sehari sebelumnya.

Warung ini buka setiap hari hingga pukul 7 malam. Namun karena popularitasnya yang terus meroket dari mulut ke mulut dan media sosial, tidak ada salahnya datang lebih awal agar tidak kehabisan.

Melung bukan hanya soal rasa, tapi juga cerita. Tentang bagaimana kuliner tradisional bisa bertahan di tengah gempuran zaman. Tentang bagaimana dapur bambu dan tungku bakar bisa menyimpan kekuatan magis yang tak mampu ditiru oleh mesin.

Jadi, bila Anda sedang berada di Purbalingga, atau bahkan di kawasan Banyumas Raya, sempatkanlah mampir ke Warung Gulai Melung Bu Hadi. Di tempat ini, Anda tidak hanya makan. Anda pulang membawa kenangan—dan mungkin, kerinduan untuk kembali.

TAGGED:gulai melunggulai melung purbalinggakuliner gulaikuliner purbalingga
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

Jokowi Seret Prabowo Turut Serta Dalam Pemakzulan Gibran
Juni 8, 2025
STNK Hilang? Ini Panduan Lengkap Mengurusnya Tanpa Ribet, Termasuk Biayanya
Juni 8, 2025
Berbagi Kasih, Daging Kurban Muhammadiyah Semarang Sentuh Hati Non-Muslim
Juni 8, 2025
Patrick Kluivert Bawa 30 Pemain Timnas Indonesia Menuju Jepang untuk Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026
Juni 8, 2025
Anak Buah Bahlil Klaim Tambang Nikel Raja Ampat Tak Bermasalah, Bupati Justru Mengeluh Tak Punya Kuasa
Juni 8, 2025

Berita Terkait

Serba-serbi

Pemuda Desa Ciptakan Wayang Raksasa di Kuwondogiri, Jadi Ikon Budaya Tahun Baru Hijriyah

Nugroho P.
Serba-serbi

Lezat, Tahan Lama, dan Antibosan, Ini 5 Resep Bakso Daging Sapi Spesial Idul Adha

Nugroho P.
Serba-serbi

Sapi Mengamuk dan Tewaskan Warga, Idul Adha Diwarnai Insiden Mencekam di Dua Daerah

Nugroho P.
Serba-serbi

Si Bawor dari Banyumas, Perjalanan Sapi Kurban Presiden Prabowo hingga ke Meja Warga

Nugroho P.
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?