NARAKITA, SEMARANG – Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas produk lokal, Departemen Administrasi Bisnis FISIP Universitas Diponegoro menggelar pelatihan pengemasan produk (packaging) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, baru-baru ini.
“Program ini bertujuan mengoptimalkan kemasan produk UMKM agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fisip Undip, Dr Reni Shinta Dewi, kemarin.
Kelurahan Rowosari sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu sentra UMKM, khususnya di sektor makanan ringan seperti keripik pisang dan olahan hasil pertanian. Namun, banyak produk UMKM yang belum mampu menembus pasar yang lebih luas karena masih menggunakan kemasan sederhana dan kurang menarik secara visual.
Minimnya pengetahuan terkait pentingnya kemasan sebagai elemen strategis dalam pemasaran menjadi kendala utama. “Masih banyak pelaku UMKM yang belum memahami bahwa kemasan bukan sekadar pembungkus, tapi bagian penting dari citra produk. Kemasan yang baik bisa meningkatkan nilai jual, menarik perhatian konsumen, bahkan memperkuat identitas merek,” kata Agung Budiatmo, S.Sos, MM, salah satu anggota tim.
Melalui pelatihan ini, para peserta dibekali pemahaman tentang pentingnya desain kemasan yang menarik, pemilihan bahan yang sesuai, serta penerapan teknik-teknik ramah lingkungan seperti eco-printing. Pelatihan juga memberikan keterampilan praktis tentang cara membuat kemasan yang aman, higienis, dan sesuai dengan standar industri.
Peserta pelatihan tidak hanya berasal dari pelaku UMKM, tetapi juga ibu-ibu PKK dan komunitas wirausaha lokal. Mereka diajak untuk aktif berkreasi dan berinovasi melalui pendekatan yang aplikatif dan menyenangkan.
Hasil dari pelatihan ini menunjukkan dampak positif. Banyak peserta yang berhasil menciptakan desain kemasan baru yang lebih menarik dan mulai mengadopsi bahan kemasan ramah lingkungan. Selain itu, peserta juga mendapatkan template desain siap pakai yang mempermudah proses produksi kemasan mereka.
“Dengan pelatihan ini, produk kami jadi terlihat lebih profesional. Konsumen juga lebih tertarik karena kemasannya sekarang lebih modern dan bersih,” ungkap Sari, (42) salah satu peserta pelatihan.
Pelatihan packaging ini menjadi bukti nyata kontribusi dunia pendidikan tinggi dalam mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan dukungan pengetahuan dan teknologi, UMKM Rowosari kini lebih siap bersaing di pasar, baik secara offline maupun online. Produk lokal pun semakin dilirik, dicintai, dan dibanggakan. (*)