NARAKITA, CHANGZHOU- Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri mempersembahkan prestasi istimewa bagi Indonesia usai menjuarai turnamen BWF World Tour Super 1000 China Open 2025, Minggu (27/7).
Di partai final yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, pasangan ganda putra ini menundukkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia dengan skor meyakinkan 21-15, 21-14 dalam tempo 34 menit.
Kemenangan ini terasa semakin emosional lantaran didedikasikan untuk mendiang Iie Sumirat, mantan pemain nasional asal Bandung, yang wafat beberapa hari lalu.
“Gelar ini untuk Kang Iie Sumirat. Beliau adalah inspirasi kami di dunia bulu tangkis. Semangat beliau menguatkan kami untuk bertarung maksimal,” ujar Fajar dalam pernyataan resmi PBSI.
Fajar/Fikri memang bukan pasangan utama musim ini, namun keduanya diturunkan kembali untuk menggantikan Rian Ardianto dan Daniel Marthin yang tengah absen. Hasilnya justru luar biasa, mereka langsung menyabet gelar paling prestisius dari rangkaian turnamen BWF musim ini.
Aura Farming
Usai laga, keduanya merayakan kemenangan dengan menampilkan tarian “aura farming” yang tengah viral di media sosial, menandakan kekompakan dan ekspresi kebahagiaan yang lepas.
Secara teknis, Fajar menyebut kunci kemenangan ada pada kontrol permainan depan dan komunikasi yang terjaga. Mereka memilih pendekatan taktis menghadapi kondisi lapangan yang cenderung berangin dengan shuttlecock yang cepat.
“Kami fokus menjaga pola, terutama di depan net. Dengan kondisi lapangan seperti itu, kami memilih bermain aman dan saling percaya,” jelasnya.
Fikri menambahkan bahwa kemenangan ini terasa luar biasa. “Saya masih terharu. Tidak menyangka bisa juara di ajang besar seperti ini. Semua berkat kerja tim dan dukungan pelatih,” katanya.
Gelar ini menjadi satu-satunya yang dibawa pulang kontingen Indonesia dari China Open 2025. Sementara empat sektor lainnya dikuasai pemain tuan rumah yang tampil dominan.
China Open 2025 sendiri memperebutkan total hadiah 2 juta dolar AS atau sekitar Rp32,7 miliar, menjadikannya salah satu turnamen paling bergengsi dalam kalender BWF. Kemenangan Fajar/Fikri sekaligus menjadi penegas bahwa Indonesia masih menjadi kekuatan utama di nomor ganda putra dunia. (*)