NARAKITA, SEMARANG – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang memberikan apresiasi terhadap kinerja Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin selama 100 hari pertama masa kepemimpinan mereka. Sejumlah program prioritas dinilai telah memberikan dampak positif dan langsung dirasakan oleh masyarakat.
Anggota F-PKS DPD Kota Semarang yang juga Wakil Ketua DPRD, Suharsono dalam keterangannya di Semarang, Selasa (3/6), menyatakan bahwa program-program seperti pengelolaan sampah, perbaikan infrastruktur, dan pemberian beasiswa menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam pembangunan kota.
Salah satu program yang mendapat sorotan positif adalah Semarang Bersih. Program ini dianggap sebagai bukti komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam menangani persoalan sampah secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir.
“Penanganan cepat terhadap aduan warga serta pembenahan infrastruktur pengelolaan sampah menjadi awal yang baik. Terlebih, aparatur sipil negara (ASN) juga diajak menjadi teladan dengan mulai memilah sampah dari rumah masing-masing,” kata Suharsono.
Ia juga menyoroti respons cepat pemerintah kota terhadap kondisi jalan rusak dan genangan air yang kerap terjadi di musim hujan. Upaya tanggap ini menurutnya menunjukkan perhatian serius terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
Program beasiswa untuk lebih dari 4.500 warga kurang mampu juga mendapat pujian. Langkah ini dianggap sebagai bentuk nyata perhatian terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Kota Semarang.
Catatan Perbaikan
Kendati demikian, DPRD tetap memberikan sejumlah catatan perbaikan. Di antaranya adalah masih adanya armada Trans-Semarang yang mengeluarkan asap hitam pekat, yang dinilai mencemari lingkungan dan menurunkan kenyamanan pengguna layanan transportasi publik.
Masyarakat juga mendorong agar aset-aset kota yang telah dibangun, seperti Jembatan Kaca Tinjomoyo, bisa lebih dioptimalkan. Potensi objek tersebut dinilai dapat meningkatkan daya tarik wisata sekaligus memberikan kontribusi ekonomi bagi warga sekitar.
Sebagai masukan konstruktif, DPRD juga mendorong Pemerintah Kota menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di tingkat kota. Ajang ini diharapkan mampu mendorong kreativitas dan terobosan dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, sebelumnya menyatakan bahwa program Semarang Bersih menjadi salah satu fokus utama sejak awal menjabat. Menurutnya, program ini merupakan respons terhadap tingginya volume sampah yang mencapai sekitar 850 ton per hari di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang.
“Semarang Bersih hadir sebagai upaya komprehensif dalam pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ungkap Agustina. Program ini akan terus diperkuat ke depannya, seiring dengan upaya menjadikan Kota Semarang sebagai kota yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan. (*)