• Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Daerah

Ekraf Lokal Makin Mendunia, DPR Minta Distributor Dukung Produk Anak Bangsa

Industri ekonomi kreatif Indonesia dinilai semakin menunjukkan tajinya di pasar global. Produk animasi lokal bahkan disebut tak kalah saing dengan karya mancanegara. Namun, pelaku industri kreatif masih membutuhkan dukungan konkret dari berbagai pihak untuk bisa lebih berjaya.

T. Budianto
Last updated: Juli 28, 2025 12:19 am
T. Budianto
Juli 28, 2025
Share
2 Min Read
KUNJUNGI LAWEYAN: Anggota Komisi VII DPR Dina Lorenza (kiri), Samuel JD Wattimen (kedua kiri) dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (ketiga kanan) mengunjungi Sentra IKM Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/7). (Foto: Ist)
SHARE

NARAKITA, SOLO- Komisi VII DPR RI menyatakan bahwa pelaku ekonomi kreatif Indonesia, termasuk di bidang animasi, memiliki kualitas yang mampu bersaing secara internasional. Namun demikian, ekosistem industri kreatif nasional dinilai masih memerlukan dorongan kuat, khususnya dari para distributor dan pelaku pasar.

“Para pelaku ekraf kita, termasuk animator, tidak kalah kualitasnya dengan pelaku luar negeri. Tapi agar mereka tumbuh, perlu keberpihakan nyata dari distributor,” ujar Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat meninjau Studio Animasi Manimonki di Solo, Sabtu (26/7).

Ia menegaskan bahwa dukungan teknologi dan sumber daya manusia di Indonesia sudah cukup memadai. Hanya saja, keterbatasan akses pasar dan minimnya ruang tayang bagi produk lokal masih menjadi kendala utama.

“Kita butuh keberpihakan dari distributor, baik di bioskop, televisi, maupun platform digital, agar karya anak bangsa bisa tampil dominan di negeri sendiri,” tegasnya.

Modal Kuat

Senada dengan itu, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Cecep Rukendi, menyebut Kota Solo memiliki potensi besar sebagai motor pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Statusnya sebagai bagian dari jaringan kota kreatif UNESCO dinilai menjadi modal kuat untuk membangun ekosistem ekraf berkelanjutan.

“Solo punya talenta, pasar, dan jejaring. Tinggal bagaimana kita dorong agar produk kreatifnya bisa dikomersialisasikan secara lebih luas, termasuk di mancanegara,” kata Cecep.

Ia menambahkan, fokus pembangunan ke depan bukan lagi sekadar fisik infrastruktur, melainkan juga pengembangan SDM, penguatan kapasitas bisnis kreatif, dan penciptaan pasar yang lebih ramah bagi produk lokal.

Dengan penguatan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, industri kreatif Indonesia diharapkan mampu menjadi kekuatan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan. (*)

TAGGED:ekraf indonesiaKomisi VII DPR RI
Share This Article
Email Copy Link Print

T E R K I N I

Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Tembus Rp10,3 Triliun
Juli 28, 2025
Sport Tourism Dongkrak Ekonomi, Pemprov Genjot Event Lari di Tiap Daerah
Juli 28, 2025
Ekraf Lokal Makin Mendunia, DPR Minta Distributor Dukung Produk Anak Bangsa
Juli 28, 2025
PAN Jateng Bidik 10 Kursi Senayan, Konsolidasi hingga Tingkat Desa
Juli 28, 2025
PDIP Soroti Vonis Hasto, Desak Penuntasan Kasus Harun Masiku
Juli 28, 2025

Trending Minggu Ini

Cak Imin Usul, Gubernur Dipilih Presiden. Upaya Mundurkan Demokrasi?
Juli 26, 2025
Bikin Geger! Baru Sehari Diresmikan, Koperasi Merah Putih Percontohan di Tuban Langsung Tutup
Juli 23, 2025
Damkar Memang Andalan! Hp Hilang Pelajar Cilacap Lapor Damkar, 20 Menit Langsung Ketemu
Juli 22, 2025
Tentara Bayaran Rusia Nangis-nangis Ingin Jadi WNI (Lagi)!
Juli 22, 2025
Puan Sepakati Pernyataan Prabowo: Hubungan PDIP dan Gerindra dari Dulu Kakak-Adik
Juli 24, 2025

Berita Terkait

Daerah

Pimpin HNSI Jateng, Bambang Wuragil Angkat Isu Kesejahteraan Nelayan

T. Budianto
Sebelas Kabupaten/kota di Jawa Tengah telah membentuk Satgas anti Premanisme yang bertugas menjaga kondusifitas iklim investasi di Jateng. Sekda Sumarno berharap, daerah lain segera menyusul. Foto: dok/humas
DaerahEkonomi & Bisnis

11 Kabupaten/Kota di Jateng Bentuk Satgas Anti Premanisme

baniabbasy
Gambar ilustrasi Peta Provinsi Papua Barat Daya. Sebanyak 44 desa di Provinsi Papua Barat Daya belum teraliri listrik. Selain itu, puluhan lainnya belum masuk dalam jaringan telekomunikasi atau blank spot. Foto: wikipedia
Daerah

44 Desa di Papua Barat Daya Belum Ada Listrik Dan Blank Spot

baniabbasy
Daerah

Kemiskinan Jateng Turun Jadi 9,48 Persen, Wagub Minta OPD Tak Bekerja Sektoral

T. Budianto
narakita.id
Facebook Twitter Youtube

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?