NARAKITA, JAKARTA- Delegasi Parlemen Palestina yang dipimpin Mohammad Moussa Subeih Zeidan merasa tersanjung saat bertemu dengan cucu Presiden Pertama RI Soekarno, Ketua DPR RI Puan Maharani di sela-sela perhelatan sidang umum Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau konferensi Persatuan Parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Selain tersanjung, delegasi parlemen Palestina memberikan banyak apresiasi untuk Indonesia dan keluarga Sukarno atas dukungan bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Bahkan salah satu delegasi menyatakan sangat tersanjung karena hari ini bisa berada di Jakarta bertemu dengan cucu Sukarno dan juga sekaligus anak dari Megawati Soekarnoputri yang juga mereka rasakan secara nyata hadir langsung ke Palestine di tahun 1998,” kata Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, saat mendampingi Puan Maharani dalam pertemuan billateral antar parlemen kedua negara.
“Delegasi Palestina menyampaikan mereka tidak pernah merasa sendirian dalam perjuangan memerdekakan bangsanya karena Palestina merasa memiliki kawan setia yaitu Indonesia,” jelas Irine Yusiana Roba Putri usai pertemuan.
“Mereka mengatakan, sejak dari presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, Palestina selalu mendapatkan dukungan kemerdekaannya dari Indonesia,” tambahnya.
Di awal bilateral meeting, Puan menyampaikan rasa terima kasih kepada Delegasi Palestina atas kehadirannya dalam Konferensi PUIC ke-19, dengan DPR RI bertindak selaku tuan rumah.
“Selamat datang di Jakarta. Saya berharap pertemuan ini menjadi momentum yang tepat bagi kita untuk menegaskan kembali penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Palestina, termasuk dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina,” kata Puan.
Dalam pertemuan ini, Puan kembali menegaskan komitmen Indonesia yang secara tegas terus mendukung kemerdekaan Palestina, termasuk mendorong misi kemanusiaan untuk masyarakat Gaza.
“Bagi Indonesia, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina bukan sekadar isu politik luar negeri, melainkan bagian dari mandat Konstitusi Negara Indonesia,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan menegaskan konstitusi negara Indonesia telah mengamatkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Karena itu penjajahan di atas dunia, termasuk di Palestina, harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
“Dukungan kemerdekaan terhadap Palestina juga sejalan dengan semangat Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung sebagai simbol perjuangan anti-kolonial,” ungkap Puan.
Upaya dukungan untuk Palestina terus disuarakan dan dilakukan Indonesia dari berbagai elemen. DPR RI mendukung upaya pemerintah Indonesia yang terus mendorong kemerdekaan Palestina lewat diplomasi parlemen, termasuk pada forum forum-forum internasional seperti PUIC dan Inter-Parliamentary Union (IPU).
Dalam bilateral meeting dengan Delegasi Parlemen Palestina, Puan didampingi oleh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, serta Anggota BKSAP DPR Gilang Dhielafararez dan Junico Siahaan.