NARAKITA, JAKARTA – Peringatan tsunami dampak dari gempa berkekuatan 8,8 magnitudo yang mengguncang wilayah pesisir timur Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Selasa (29/7/2025) malam waktu setempat atau Rabu (30/7/2025) pagi waktu Indonesia, dicabut.
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 06.24 WIB.
Sebelmnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk sejumlah wilayah di Indonesia Timur yang berpotensi terdampak, di antaranya Kepulauan Talaud, Halmahera Utara, Sorong Utara, Jayapura, dan wilayah pesisir lainnya.
“Seluruh marigram sudah cenderung ramping mengecil, gambaran energi sudah terdisipasi,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikutip dari Antara.
Daryono menjelaskan, keputusan pencabutan peringatan dini tsunami diambil setelah BMKG melakukan analisis terhadap marigram, yakni grafik tinggi muka laut yang dikumpulkan dari sejumlah titik pemantauan di Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan, gelombang laut yang sempat naik akibat gempa telah mengecil secara signifikan.
Sebagai informasi, gempa besar di Kamchatka ini sempat menyebabkan kenaikan muka air laut setinggi 5 hingga 20 sentimeter di beberapa wilayah Indonesia Timur.
Kondisi tersebut yang mendorong BMKG untuk mengeluarkan status waspada tsunami sebagai langkah mitigasi dini.
Sebelumnya, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menyiagakan pasukan dari ketiga matra untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi di wilayah pesisir Indonesia.
“Sesuai dengan perintah Panglima TNI, TNI telah melakukan langkah-langkah cepat sebagai bagian dari kesiapsiagaan tanggap darurat,” ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi.
Kristomei menyebut, unsur TNI Angkatan Laut juga menyiapkan kapal perang (KRI) untuk mendukung evakuasi dan distribusi logistik, sementara TNI Angkatan Udara bersiap melakukan observasi udara dan mobilisasi cepat jika diperlukan.
Ia menambahkan, TNI akan terus berkoordinasi dengan BMKG, BNPB, dan pemerintah daerah guna menjamin keselamatan masyarakat serta menjawab dinamika situasi secara cepat dan terukur.
Seiring dicabutnya peringatan dini tsunami, warga Kecamatan Batudaa Pantai, Gorontalo, mulai kembali ke rumah setelah sempat mengungsi ke pegunungan sejak kemarin.
Pada pagi hari ini, sejumlah wanita dan anak-anak dijemput oleh keluarga mereka untuk kembali ke rumah masing-masing. (*)