Jumat, 20 Jun 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
Awas!! Paparan Pornografi Berlebihan Bisa Ganggu Fungsi Otak dan Kontrol Emosi
Formula E Jakarta 2025 Hanya Digelar Sekali, Catat Jadwal dan Barang-Barang yang Dilarang Masuk
Mainan Anak Buatan Kendal Tembus Pasar Amerika
FIFA Tunjuk Jakarta Jadi Pusat Pengembangan di Kawasan Asia
Telantarkan Puluhan Korban, Dua Penyalur Pekerja Migran Diringkus Polisi
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Serba-serbi

Awas!! Paparan Pornografi Berlebihan Bisa Ganggu Fungsi Otak dan Kontrol Emosi

Temuan ini memberi indikasi bahwa paparan pornografi secara terus-menerus dapat merusak fungsi eksekutif otak, termasuk kemampuan untuk mengendalikan dorongan dan mengelola emosi dengan baik.

Nugroho P.
Last updated: Juni 19, 2025 3:45 pm
Nugroho P.
Juni 19, 2025
Share
3 Min Read
Konten Porno
SHARE

KONSUMSI konten pornografi secara berlebihan ternyata bukan hanya berdampak pada perilaku, tetapi juga memengaruhi kerja otak manusia secara langsung. Sebuah studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan ini bisa mengubah konektivitas otak dan menurunkan kemampuan kognitif seseorang.

Penelitian tersebut dilakukan menggunakan teknologi neuroimaging non-invasif yang mampu memantau aktivitas otak saat seseorang melakukan tugas atau menonton video. Hasilnya menunjukkan bahwa paparan pornografi berat menyebabkan perubahan signifikan pada area otak yang berfungsi untuk pengambilan keputusan dan regulasi emosi.

Dalam studi ini, sejumlah partisipan diuji dengan membandingkan respon otak sebelum dan sesudah menonton video dewasa selama 10 menit. Mereka kemudian diminta menyelesaikan tes kognitif yang mengukur kemampuan fokus dan kontrol mental.

Hasil menunjukkan bahwa peserta yang memiliki kebiasaan konsumsi pornografi secara intens mengalami penurunan akurasi dan kecepatan dalam mengerjakan tugas setelah menonton video tersebut. Kondisi ini berbeda dengan kelompok yang hanya sesekali mengakses konten serupa.

Temuan ini memberi indikasi bahwa paparan pornografi secara terus-menerus dapat merusak fungsi eksekutif otak, termasuk kemampuan untuk mengendalikan dorongan dan mengelola emosi dengan baik.

Lebih lanjut, pola aktivitas otak pengguna berat menunjukkan kesamaan dengan mereka yang mengalami kecanduan narkoba atau gangguan mental tertentu. Area prefrontal otak menunjukkan konektivitas yang tak biasa, mirip dengan kondisi pada individu dengan gangguan obsesif-kompulsif atau kecanduan zat.

Selain dampak kognitif, studi ini juga menyoroti respons emosional dan fisiologis yang berbeda antara pengguna berat dan pengguna ringan. Misalnya, pengguna berat menunjukkan variasi ekspresi wajah yang lebih sempit, serta reaksi tubuh yang kurang adaptif saat terpapar rangsangan seksual.

Detak jantung para pengguna berat juga mengalami peningkatan variasi, sementara sistem saraf parasimpatis—yang biasanya aktif saat tubuh dalam kondisi rileks—juga lebih dominan. Ini mengindikasikan kemungkinan efek euforia semu yang serupa dengan respons pengguna opioid.

Dari sisi psikologis, pengguna berat cenderung menunjukkan penurunan kesadaran terhadap stimulus sekitar dan lebih mudah terdistraksi. Hal ini bisa berdampak pada kehidupan sosial, akademik, bahkan pekerjaan.

Para ahli menyebut bahwa kebiasaan konsumsi pornografi dapat memberikan rangsangan berlebih pada pusat kenikmatan di otak, yang akhirnya mengganggu keseimbangan emosi dan pengambilan keputusan sehari-hari.

Meski terapi psikologis masih menjadi pendekatan utama untuk mengatasi masalah ini, hasil riset juga membuka kemungkinan pengobatan yang mirip dengan pendekatan terhadap kecanduan narkoba.

Beberapa metode yang sedang dikembangkan antara lain terapi perilaku kognitif, penggunaan obat tertentu untuk menstabilkan impuls, dan terapi hormonal pada kasus khusus.

Namun demikian, studi ini juga menyebutkan adanya keterbatasan seperti jumlah partisipan yang kecil dan kesulitan menemukan responden dengan tingkat kecanduan yang sangat tinggi, yang menjadi kendala dalam memperluas cakupan penelitian.

Walau begitu, temuan ini menjadi pengingat penting bahwa konsumsi pornografi bukan sekadar kebiasaan privat, tetapi bisa membawa dampak serius terhadap cara otak bekerja dan bagaimana seseorang menjalani kehidupannya secara mental dan emosional. (*)

TAGGED:konten pornomerusak otakporno
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

Awas!! Paparan Pornografi Berlebihan Bisa Ganggu Fungsi Otak dan Kontrol Emosi
Juni 19, 2025
Formula E Jakarta 2025 Hanya Digelar Sekali, Catat Jadwal dan Barang-Barang yang Dilarang Masuk
Juni 19, 2025
Mainan Anak Buatan Kendal Tembus Pasar Amerika
Juni 19, 2025
FIFA Tunjuk Jakarta Jadi Pusat Pengembangan di Kawasan Asia
Juni 19, 2025
Telantarkan Puluhan Korban, Dua Penyalur Pekerja Migran Diringkus Polisi
Juni 19, 2025

Berita Terkait

Serba-serbi

Wajib Tahu, Ini Penipuan Berkedok Asmara

Nugroho P.
Serba-serbi

BRIN dan Pemkab Banjarnegara Perkuat Kolaborasi Tangani Sampah dan Lingkungan

Nugroho P.
Serba-serbi

Detail Mewah Seserahan Al Ghazali untuk Alyssa Daguise: Mulai dari Cincin Cartier hingga High Heels Valentino

Nugroho P.
Serba-serbi

Minum Susu Dua Liter Sehari Bikin Tinggi, Benarkah Demikian? Begini Faktanya

Nugroho P.
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?