Minggu, 15 Jun 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
Mau Dapat Manfaat Sehat dari Ikan? Hindari Digoreng, Ini 4 Cara Masak yang Lebih Aman!
Lebih Dekat dengan Nuy, Pebiliar Seksi yang Ramai di YouTube, Berprestasi, Cantik, dan Penuh Gaya
Selamat dari Maut: Pria Inggris Ini Jadi Satu-satunya Korban Selamat Jatuhnya Pesawat Air India
Tsunami Bisa Capai 22 Meter, Peringatan Dini Megathrust Ancam Selatan Yogyakarta
Bansos Tambahan Cair Juni-Juli, Begini Cara Cek Lewat HP Tanpa Ribet
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Serba-serbi

Akio Toyoda Klaim Kendaraan Listrik Lebih Kotor dan Tak Ramah Lingkungan, Mengapa?

Cucu pendiri Toyota Akio Toyoda menilai kendaraan listrik sebenarnya lebih kotor dan tak ramah lingkungan. Seperti apa?

R. Izra
Last updated: Juni 14, 2025 1:02 pm
R. Izra
Juni 14, 2025
Share
4 Min Read
Ilustrasi kendaraan listrik sedang mengisi daya.
Ilustrasi kendaraan listrik sedang mengisi daya.
SHARE

NARAKITA – Mobil listrik dinilai sebagai solusi menekan emisi karbon dari kendaraan.

Mobil listrik dinilai ramah lingkungan karena tak menggunakan bahan bakar fosil yang ketersediannya kian menipis.

Namun, menurut Chairman Toyota Motor Corporation Akio Toyoda, kendaraan listrik sejatinya lebih kotor dan tak ramah lingkungan.

Hal ini karena sumber energi listrik yang tersedia di beberapa negara, seperti Jepang dan Indonesia masih memiliki emisi karena sebagian besar menggunakan batu bara.

Ditambah belum banyak tempat daur ulang baterai. Menurut dia, kendaraan yang ramah lingkungan adalah kendaraan hybrid.

Akio Toyoda mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya tersebut sudah menjual sekitar 27 juta mobil hybrid sejak merilis Prius generasi pertama, pada 1997.

Puluhan juta mobil hybrid itu setara denan 9 juta kendaraan listrik.

Artinya jika dikalkulasikan satu BEV emisi karbon yang dihasilkan setara dengan tiga mobil hybrid, terutama jika pembangkit listriknya masih menggunakan batu bara, atau tenaga panas lain yang tidak ramah lingkungan.

Bukan hanya terkait PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap, red) yang menghasilkan emisi, namun sejumlah pihak termasuk Akio Toyoda menilai kendaraan hybrid merupakan jalan tengah agar industri otomotif tidak kehilangan tenaga kerja.

Mengingat mobil listrik berbasis baterai jumlah komponen yang digunakan lebih sedikit dibandingkan kendaraan hybrid yang masih menggabungkan mesin pembakaran, dengan tenaga listrik.

Dikhawatirkan jika pergeseran kendaraan listrik murni terlalu cepat, akan mengancam keberlangsungan hidup banyak orang, mengurangi tenaga kerja pembuat komponen lokal, dan industri otomotif itu sendiri.

Akio Toyoda dalam wawancaranya dengan Automotive News, setelah mendapatkan penghargaan Centennial Automotive News, menyebut bahwa fokus utama Toyota untuk mengurangi emisi karbon melalui berbagai powertrain yang disebut multi-pathway, mulai dari HEV (Hybrid Electric Vehicle), PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), BEV, hingga hidrogen atau FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle).

Untuk pengembangan mobil listrik sendiri Toyota hanya mengincar pasar beberapa negara, termasuk China dengan berkolaborasi dengan produsen lokal.

Mengingat tren pasar, dan situasi industrinya memang berfokus pada BEV.

“Ketika istilah netralitas karbon menjadi popular, kami sebagai perusahaan mengatakan bahwa musuh utama kami adalah karbon.”

“Kami harus fokus pada apa yang dapat kami lakukan segera untuk mengurangi (pencemaran),” ucapnya.

Walaupun sebagian pihak menilai Toyota terlalu banyak pertimbangan, atau ketinggalan untuk bersaing di tengah gempuran mobil listrik, buktinya selama lima tahun beruturut-turut, atau sampai 2024 masih menjadi brand terlaris di dunia.

Begitu pun di Indonesia, di tengah gempuran mobil listrik buatan China dan beberapa produsen lain, menurut data Gaikindo Toyota masih menjadi brand terlaris dengan total penjualan 106.027 unit dalam periode Januari-Mei 2025 secara wholesales, dengan pangsa pasar 33,4 persen, dan secara retail 107.069 unit atau menguasai market share 32,6 persen.

Senada disampaikan cucu pendiri Toyota lainnya, Kiichiro Toyoda, dia menilai mobil listrik bisa meningkatkan emisi.

“Jika kita membuat sembilan juta BEV (Battery Electric Vehicle) di Jepang, hal tersebut justru akan meningkatkan emisi karbon, bukan menguranginya.”

“Hal ini dikarenakan Jepang mengandalkan pembangkit listrik tenaga panas untuk menghasilkan listrik,” ujarnya, dikutip dari beberapa sumber, Jumat (13/6/2025). (*)

TAGGED:emisi gas buangemisi karbonkendaraan listrikkendaraan listrik tak ramah lingkunganmobil listrik tak ramah lingkungan
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

Mau Dapat Manfaat Sehat dari Ikan? Hindari Digoreng, Ini 4 Cara Masak yang Lebih Aman!
Juni 14, 2025
Lebih Dekat dengan Nuy, Pebiliar Seksi yang Ramai di YouTube, Berprestasi, Cantik, dan Penuh Gaya
Juni 14, 2025
Selamat dari Maut: Pria Inggris Ini Jadi Satu-satunya Korban Selamat Jatuhnya Pesawat Air India
Juni 14, 2025
Tsunami Bisa Capai 22 Meter, Peringatan Dini Megathrust Ancam Selatan Yogyakarta
Juni 14, 2025
Bansos Tambahan Cair Juni-Juli, Begini Cara Cek Lewat HP Tanpa Ribet
Juni 14, 2025

Berita Terkait

Serba-serbi

Kombinasi Warna Terbaik untuk Cat Hijau, Inspirasi Segar untuk Rumah Idaman

Nugroho P.
Serba-serbi

Bersiap Terbit, 60 Penulis Banjarnegara Angkat Budaya Lokal Lewat Buku Karya Bersama

Nugroho P.
Serba-serbi

Labkesda Baru Banjarnegara Siap Dibangun, Aman, Lengkap dan Modern

Nugroho P.
Serba-serbi

Anak Marbot Masjid Ini Lolos UGM Tanpa Tes, Kuliah Hampir Gratis Berkat Ini

Nugroho P.
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?