• Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Opini

Agenda Besar Jokowi: Exit Strategi dan “Menolak Punah”

Hari demi hari, secara tidak langsung, publik seolah dipaksa untuk terus membicarakan nama besar Presiden RI ke-7 Joko Widodo. Tidak hanya di warung-warung, di cafe, masjid, sekolah, atau tempat nongkrong lainnya. Bahkan dunia maya, nyaris semua laman media sosial terus memperbincangkannya.

baniabbasy
Last updated: Juli 15, 2025 2:37 pm
baniabbasy
Juli 15, 2025
Share
5 Min Read
SETIAP hari, masyarakat diminta untuk terus sibuk membicarakannya. Mulai dari keturunan PKI, ijazah palsu, kondisi fisik yang sakit-sakitan setelah tidak lagi menjabat presiden, bahkan isu kematiannya, pemakzulan Wapres Gibran, hingga wacana penugasan ngantor ke Papua.
SETIAP hari, masyarakat diminta untuk terus sibuk membicarakannya. Mulai dari keturunan PKI, ijazah palsu, kondisi fisik yang sakit-sakitan setelah tidak lagi menjabat presiden, bahkan isu kematiannya, pemakzulan Wapres Gibran, hingga wacana penugasan ngantor ke Papua.
SHARE

SETIAP hari, masyarakat diminta untuk terus sibuk membicarakannya. Mulai dari keturunan PKI, ijazah palsu, kondisi fisik yang sakit-sakitan setelah tidak lagi menjabat presiden, bahkan isu kematiannya, pemakzulan Wapres Gibran, hingga wacana penugasan ngantor ke Papua.

Oleh semua isu yang dimunculkan ke publik itu, kemudian dirangkum oleh dirinya sendiri lalu Kembali disampaikan ke publik sebagai sosok yang didzolimi. Bahwa di balik itu semua, ada ‘agenda besar’ dari sejumlah pihak yang akan menghabisinya. Berharap belas kasih, dan tentu tetap meminta agar publik terus memperbincangkannya.

Iya. Masyarakat diminta untuk terus memperbincangkan nama Presiden RI ke-7 Joko Widodo. Baik di warung-warung kopi di pelosok desa hingga perkotaan, atau di laman-laman social media, di akun-akun pribadi masyarakat.

Jokowi menolak punah! Baru-baru ini, akun TikTok @presidenke_7rijokowidodo mengunggah tanggapan Jokowi terkait isu ijazah palsu dan isu penugasan Wapres Gibran berkantor di Papua.

Akun tersebut menyatakan, Presiden Ke-7 RI Joko Widodo buka suara soal maraknya tuduhan terhadap dirinya terkait tuduhan ijazah palsu.

Menurut Jokowi, isu ini bukanlah sekadar serangan personal, melainkan bagian dari agenda besar politik yang ditujukan untuk menjatuhkan reputasi dirinya setelah menjabat sebagai kepala negara selama sepuluh tahun.

“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu ini. Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar untuk men-downgrade saya,” ujar Presiden Ke-7 RI Jokowi kepada wartawan di kediamannya, Jalan Kutai Utara No 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin 14 Juli 2025.

Kok Pak Jokowi sekarang jadi baper ya? Sedikit-sedikit ngomong ke publik. Setiap pekan bikin jumpa pers, ngundang wartawan makan siang ke rumah. Tak luput, drama-drama kecil wajah beringsut, jalan kaki sedikit sempoyongan, dan banyak warga datang berkunjung.

Atau jangan-jangan, Presiden ke-7 RI ini mulai beralih profesi menjadi influenzer? Sehingga sedikit-sedikit ngomong ke media. Bukankah saat menjabat, Pak Jokowi terkenal dengan sedikit omong dan lebih banyak diam. Kok sekarang jadi cerewet. Apa itu gambaran umur yang sudah lebih dari 63 tahun. Atau tepatnya 64 tahun.

Presiden Ke-7 RI Jokowi menilai bahwa isu yang menyeret nama putranya, Gibran Rakabuming Raka, juga merupakan bagian dari agenda politik tersebut.

Seperti diketahui, Gibran kini menjabat sebagai wakil presiden, dan beberapa pihak sempat menggulirkan wacana pemakzulan. Meski demikian, semua tekanan politik itu tidak membuatnya gentar.

Pertanyaanya, siapa dalang di balik agenda besar yang disebut Jokowi? Bagaimana jika dalang di balik semua itu adalah Jokowi sendiri… ya Jokowi sendiri…

Jokowi menggelindingkan isu-isu itu melalui tangan-tangan yang tak tampak dan kemudian diramaikan oleh buzzer-buzzer yang sekilas tampak seperti musuh-musuhnya.

Namun, benarkah mereka yang tampak memusuhi Jokowi itu merugikan Jokowi? Tentu tidak.. Justru mereka menguntungkan Jokowi

Dengan isu ijazah palsu yang menggelinding kencang, Jokowi diuntungkan dengan tetap menjadi bahan perbincangan di seantro negeri. Istilahnya tetap menjadi ‘top of mind‘.

Hal ini menjaga, agar Jokowi tetap bercokol di benak warga negara. Jokowi tetap jadi bahan perbincangan. Agar Jokowi tak hilang dari peredaran politik nasional.

Agendanya jelas, apapun yang diperbincangkan, entah jelek entah baik, semua itu akan memelihara Jokowi tetap berada di jalur perbincangan masyarakat. Itulah tujuan utamanya.

Dengan Jokowi tetap jadi bahan perbincangan, maka pengaruhnya tak akan cepat hilang. Ia tak akan punah di tengah “timbunan lupa”.

Berbagai cara digunakan, agar Jokowi tetap diperbincangkan dan tak dilupakan.

Beberapa waktu lalu, Jokowi ia dinobatkan sebagai nabi baru dari Indonesia.

Lalu, dikabarkan mati. Semua itu adalah cara untuk memantik kontroversi, yang bermuara pada satu tujuan: Masyarakat bahkan orang per orang kembali memperbincangkan Jokowi.

Belum lama ini, Luhut Binsar Pandjaitan yang semasa Jokowi menikmati rangkap jabatan hingga berderet-deret, juga mengungkap kesedihan Jokowi.

Kesedihan terdalam itu adalah banyaknya orang yang mulai melupakannya.

Jokowi menolak punah. Ia ingin tetap diperbincangkan. Tetap berkuasa melalui tangan siapa saja yang dapat dikendalikannya.(*)

TAGGED:headlinejokowiLengserkan JokowiPrabowo
Share This Article
Email Copy Link Print
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

T E R K I N I

Gubernur Ahmad Luthfi meninjau pelaksanaan program cek kesehatan gratis dan program Speling di Temanggung, Selasa (15/7/2025). (humas pemprov)
4,6 Juta Warga Jateng Akses Program Cek Kesehatan Gratis, Terintegrasi dengan Speling
Juli 15, 2025
Ketua DPR RI Puan Maharani saat diwawancara awak media di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Soal Rencana Bansos Permanen untuk Tiga Golongan, Puan Ingatkan Perkara Validasi Data
Juli 15, 2025
Aspidsus Kejati Jateng, Lukas Alexander Sinuraya (tengah) sedang menjelaskan kasus korupsi pembiayaan ekspor LPEI Surakarta. (humas kejati)
Tak Kapok Dipenjara 4 Tahun, Pimpinan LPEI Surakarta Kembali Terjerat Korupsi Rp81 Miliar
Juli 15, 2025
Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Ihwal Hasil Fit and Proper Test Dubes, Puan: Sekarang Bolanya di Ekskutif
Juli 15, 2025
Mengenal Shella Bernadetha: “Middle Blocker” Idola, dari Lapangan Voli hingga Sorotan Media
Juli 15, 2025

Trending Minggu Ini

Awas! Beras Yang Anda Konsumsi, Premium ‘Oplosan’
Juli 15, 2025
Agenda Besar Jokowi: Exit Strategi dan “Menolak Punah”
Juli 15, 2025
Tol Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Bupati Dorong Lonjakan Wisatawan
Juli 15, 2025
Mentan Temukan Beras Oplosan, Begini Tips Agar Tak Salah Pilih
Juli 15, 2025
Awal Agustus, Kongres PDI Perjuangan 2025?
Juli 15, 2025

Berita Terkait

Terdakwa Aipda Robig Zaenudin (baju putih) mengikuti sidang pledoi di PN Semarang, Selasa (15/7/2025). (bae)
Kriminalitas dan Hukum

Dalih Aipda Robig: Gamma Tewas Bukan karena Saya Tembak, tapi . . .

R. Izra
Ketua DPR RI Puan Maharani.
Politik

Ketua DPR Puan Maharani Tegaskan Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu Salahi UUD ’45

R. Izra
Kriminalitas dan Hukum

Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura Patok Harga Satu Anak Bayi Rp 11 – 16 Juta

Nugroho P.
BGN mengajukan anggaran untuk program MBG tahun 2026 sebesar Rp 335 triliun. Sasaran 82,9 juta penerima. Dalam setiap bulan sebesar Rp25 triliun.
Nasional

BGN Ajukan Anggaran MBG 2026 ke DPR Sebesar Rp 335 Triliun

baniabbasy
narakita.id
Facebook Twitter Youtube

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?