NARAKITA, SEMARANG- Pencak silat, seni bela diri asli Indonesia, akan segera masuk ke dunia pendidikan formal di Jawa Tengah. Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan keinginannya agar pencak silat menjadi bagian dari kurikulum, baik sebagai materi pelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler di tingkat SMA.
Hal tersebut disampaikan Luthfi dalam acara Pelantikan Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Tengah yang digelar di Semarang, Sabtu (2/8). Ia bahkan memberi instruksi lisan agar Dinas Pendidikan segera menindaklanjuti rencana tersebut.
“Mulai besok seluruh SMA harus punya materi pencak silat. Ini bagian dari pendidikan karakter dan pelestarian budaya,” ujar Luthfi dalam sambutannya.
Untuk merealisasikan gagasan itu, Luthfi meminta IPSI Jateng segera menyusun roadmap yang memuat teknis pelaksanaan, mulai dari kurikulum, teknik ajar, perlengkapan, hingga metode pelatihan. Ia juga menginstruksikan agar pengurus IPSI segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembangunan Padepokan
Tak hanya dalam bentuk pendidikan, dukungan Pemprov Jateng juga diwujudkan dengan menyiapkan lahan untuk pembangunan padepokan pencak silat bertaraf nasional dan internasional. Alternatif lokasi telah ditawarkan dan tinggal menunggu keputusan IPSI Jateng.
Menurut Luthfi, sejarah panjang pencak silat di Jawa Tengah harus diteruskan dengan prestasi dan regenerasi. Ia menyinggung keterkaitan historis antara IPSI dan tokoh Jateng, termasuk Wongsonegoro yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jateng sekaligus Ketua IPSI.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IPSI Sugiono menyambut baik langkah Gubernur Luthfi dan berharap pencak silat bisa menjadi penguat karakter pelajar serta dikembangkan lebih luas ke tingkat nasional. “Kami apresiasi langkah ini dan berharap jadi contoh bagi provinsi lain,” kata Sugiono yang juga Menteri Luar Negeri ini.
Senada, Ketua IPSI Jateng Harry Nuryanto menyatakan kesiapan pihaknya untuk menindaklanjuti instruksi gubernur. Ia menegaskan bahwa pencak silat adalah bagian dari jati diri bangsa yang harus terus dikenalkan ke generasi muda. “Kami siap berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar pencak silat masuk sekolah secara sistematis,” ujarnya. (*)