• Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Ekonomi Sirkular

Agustina Ajak Investor Bangun PSEL Jatibarang, Target Rampung 2027

Pemkot Semarang mengajak investor nasional maupun internasional untuk terlibat dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) di TPA Jatibarang, sebagai langkah strategis menangani persoalan sampah sekaligus mempercepat transisi menuju energi terbarukan.

T. Budianto
Last updated: Juli 29, 2025 1:06 am
T. Budianto
Juli 29, 2025
Share
3 Min Read
PAPARAN WALI KOTA: Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyampaikan paparan pada forum Market Sounding proyek PSEL di Situation Room Balai Kota Semarang, Senin (28/7). (Foto: Pemkot Semarang)
SHARE

NARAKITA, SEMARANG- Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mendorong keterlibatan para investor dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang. Ajakan ini disampaikan dalam forum Market Sounding proyek PSEL yang digelar di Situation Room Balai Kota Semarang, Senin (28/7).

Lebih dari 30 badan usaha potensial, baik nasional maupun internasional, turut hadir dalam forum tersebut, bersama sejumlah pemangku kepentingan dari kementerian/lembaga pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta DPRD Kota Semarang.

“Kami bersyukur Semarang menjadi salah satu dari 12 daerah yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Ini membuka peluang besar untuk mempercepat penyelesaian masalah di TPA Jatibarang,” ungkap Agustina dalam keterangan tertulis.

Agustina menekankan bahwa pembangunan PSEL tidak hanya berorientasi pada produksi energi, tetapi yang utama adalah penyelesaian persoalan limbah secara menyeluruh.

“Yang paling penting bagi kami adalah penanganan sampahnya. Produksi listrik dari sampah adalah nilai tambah,” tegasnya.

Ia mengungkapkan bahwa volume sampah di Kota Semarang saat ini sangat fluktuatif, berkisar antara 800 hingga 1.200 ton per hari, dan sebagian besar belum berhasil dikurangi secara signifikan di TPA Jatibarang.

Sebagai upaya dari hulu ke hilir, Pemkot Semarang telah menggagas program Semarang Bersih yang mendorong partisipasi warga sejak dari rumah tangga melalui gerakan pilah sampah. Namun, Agustina mengakui bahwa upaya ini belum cukup mengatasi kondisi kritis di Jatibarang.

“Pilah sampah dari rumah tangga hingga ke TPS sudah dilakukan. Tapi kenyataannya, itu belum cukup untuk menangani tumpukan sampah di TPA,” jelasnya.

Pasokan Sampah

Untuk mendukung operasional PSEL secara berkelanjutan, Pemkot Semarang memastikan pasokan sampah minimal 1.000 ton per hari tersedia bagi pengelola.

“Kami menjamin ketersediaan sampah bagi investor yang akan mengolahnya dengan teknologi tinggi,” lanjutnya.

Selain menjamin pasokan, Pemkot juga telah menyiapkan lahan seluas 40 hektare di Jatibarang, berikut tambahan 11 hektare zona buang baru. Proses padat karya dan penataan awal akan dimulai Agustus mendatang, sebagai bagian dari mitigasi dan kesiapan konstruksi.

Agustina menargetkan proses tender pembangunan PSEL dimulai pada 31 Juli 2025. Diharapkan konstruksi bisa dimulai sebelum akhir tahun dan rampung pada 2027.

“Lewat proyek ini, kami berharap dapat mengurangi secara signifikan beban sampah di TPA Jatibarang dan menciptakan sistem pengelolaan yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya. (*)

TAGGED:pemkot semarangPSELsampah kota semarangTPA jatibarang
Share This Article
Email Copy Link Print

T E R K I N I

Foto ilustrasi kampus Unsoed. Seorang guru besar di Universitas Jendral Soedirman atau Unsoed, diduga melakukan pelecehan sekseual terhadap mahasiswinya. Foto: dok.
Guru Besar Unsoed Lakukan Pelecehan Seksual ke Mahasiswinya?
Juli 29, 2025
Ekonom senior Kwik Kian Gie, meninggal pada usia 90 tahun.
Ekonom Senior Kelahiran Pati Kwik Kian Gie Wafat, Kader PDIP Pernah Jadi Penasihat Ekonomi Prabowo
Juli 29, 2025
Agustina Ajak Investor Bangun PSEL Jatibarang, Target Rampung 2027
Juli 29, 2025
Pemkot Semarang Gandeng Pesantren Kelola Sampah, Wujudkan Habit Lingkungan Bersih
Juli 29, 2025
Jateng Tawarkan 15 Proyek Strategis di CJIBF 2025, Dorong Investasi Hijau dan Hilirisasi
Juli 29, 2025

Trending Minggu Ini

Cak Imin Usul, Gubernur Dipilih Presiden. Upaya Mundurkan Demokrasi?
Juli 26, 2025
Bikin Geger! Baru Sehari Diresmikan, Koperasi Merah Putih Percontohan di Tuban Langsung Tutup
Juli 23, 2025
Undip Bantu Kopi Sekipan Naik Kelas Lewat Inovasi Kemasan dan Branding
Juli 26, 2025
Puan Sepakati Pernyataan Prabowo: Hubungan PDIP dan Gerindra dari Dulu Kakak-Adik
Juli 24, 2025
Alasan BEM Undip dan BEM UGM Keluar dari Aliansi BEM SI Kerakyatan, ‘Tempat Pejabat Cari Muka’
Juli 24, 2025

Berita Terkait

Ilustrasi energi baru terbarukan (ebt) pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). (narakita/grafis/tera)
Ekonomi Sirkular

90 Persen Proyek Energi Terbarukan Lebih Murah daripada Listrik Fosil, tapi . . .

R. Izra
Daerah

Lawan Beras Oplosan, Pemkot Andalkan Srikandi Pangan

T. Budianto
Daerah

Agustina Dorong Pemetaan Potensi Kelurahan untuk Hidupkan Koperasi Merah Putih

T. Budianto
Kriminalitas dan Hukum

Mbak Ita Hadirkan Ketua Dewan Masjid sebagai Saksi Meringankan

T. Budianto
narakita.id
Facebook Twitter Youtube

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?