• Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Daerah

Rupiah Borobudur Playon 2025: Bukan Sekadar Lari, tapi untuk Berbagi, Literasi, dan Donasi

Rupiah Borobudur Playon 2025, bukan sekada ajang lari. Melainkan moment untuk berbagi dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, serta mendongkrak perekonomian loka.

R. Izra
Last updated: Juli 28, 2025 8:40 am
R. Izra
Juli 28, 2025
Share
6 Min Read
Peserta mulai berlari di garis start saat event Rupiah Borobudur Playon 2025.
Peserta mulai berlari di garis start saat event Rupiah Borobudur Playon 2025.
SHARE

NARAKITA, MAGELANG – Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menghadirkan program edukatif dan inspiratif bertajuk “Rupiah Borobudur Playon (RBP) 2025: Lari untuk Berbagi” yang diselenggarakan di kawasan Taman Lumbini dan Plaza Beringin, Candi Borobudur, pada tanggal 26–27 Juli 2025.

RBP mulai diselenggarakan melalui kolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2023, yang diikuti 2.000 pelari, kemudian pada tahun 2024 diikuti 3.000 orang pelari, dan pada tahun 2025 diikuti oleh lebih dari 4.000 pelari.

RBP telah menjadi event tahunan dan masuk ke dalam agenda Sport Tourism Provinsi Jawa Tengah. Event ini mengedepankan misi edukatif untuk memperkuat literasi masyarakat mengenai Cinta, Bangga, Paham Rupiah; memperluas sistem pembayaran digital dan pelindungan konsumen.

Selain itu, juga untuk mendukung pemberdayaan UMKM, pengembangan sport tourism, promosi pariwisata, dan aksi sosial dalam satu rangkaian program yang menyeluruh.

Tahun ini, panitia memprediksi perputaran uang yang tercipta di kawasan Borobudur dan sekitarnya akan mencapai sekitar Rp 7 miliar. Angka ini melonjak dibandingkan tahun lalu yang tercatat sekitar Rp 5 miliar. Uang itu masuk di sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

“Insya Allah tahun ini akan meningkat sampai Rp 7 miliar,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, Minggu (27/7/2025).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan daerah, antara lain Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno; Asisten Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra; serta Kepala KPw BI Bank Indonesia se-Jawa Tengah dan DIY; Kepala OJK Regional Jawa Tengah, jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Tengah, Wali Kota dan Bupati di wilayah Jawa Tengah, serta pimpinan perbankan dan lembaga jasa keuangan di tingkat regional.

Pada kesempatan ini, dilakukan pula peresmian perluasan Nota Kesepakatan terkait integrasi Materi Edukasi Rupiah dan Sistem Pembayaran dalam kurikulum pembelajaran di delapan (8) kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari program yang telah diinisiasi pada tahun 2024 bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang pada tahap awal difokuskan pada jenjang SMA/SMK/SLB di seluruh wilayah Jawa Tengah, serta bersama Pemerintah Kota Semarang untuk tingkat SD dan SMP.

Kini, cakupan program diperluas ke jenjang pendidikan dasar di delapan daerah, yaitu Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Magelang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kota Surakarta, Kota Tegal, dan Kabupaten Banyumas, sehingga materi ajar edukasi Rupiah dan sistem pembayaran dapat mulai diimplementasikan di tingkat SD dan SMP pada wilayah tersebut.

Perluasan ini diharapkan mampu menanamkan literasi keuangan sejak dini, menanamkan nilai-nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, serta membentuk generasi muda yang lebih melek keuangan digital dan bertanggung jawab dalam bertransaksi.

Inisiatif lainnya yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dalam kegiatan ini adalah perluasan implementasi QRIS Tap dan QRIS Crossborder di kawasan Borobudur, yang diharapkan dapat mendukung kemajuan sektor pariwisata sebagai alternatif sumber pertumbuhan perekonomian daerah.

QRIS Tap merupakan inovasi terbaru dalam sistem pembayaran QRIS yang memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC), sehingga memungkinkan untuk bertransaksi yang lebih cepat dan praktis cukup dengan menempelkan perangkat ke mesin pembayaran.

Sementara itu, QRIS Cross-Border memungkinkan wisatawan mancanegara dari negara mitra, di antaranya Thailand, Malaysia, dan Singapura, untuk bertransaksi langsung di Indonesia menggunakan aplikasi pembayaran dari negara asal mereka.

Kedua inovasi ini diharapkan tidak hanya memperluas digitalisasi sistem pembayaran, tetapi juga menjadi katalisator dalam mendorong pariwisata, perdagangan, dan konektivitas ekonomi yang lebih efisien dan inklusif, terutama di destinasi unggulan seperti Borobudur.

Rangkaian kegiatan Rupiah Borobudur Playon meliputi lari berjarak 5 Km dan 10 Km. Biaya registrasi peserta sebesar Rp175.000 untuk 5 Km dan Rp225.000 untuk 10 Km. Seluruh biaya registrasi ini akan didedikasikan untuk dukungan pengembangan sarana dan prasarana kesejahteraan masyarakat sekitar Candi Borobudur.

Dengan semangat “Lari untuk Berbagi”, diharapkan sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah semakin kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, pada kesempatan yang sama turut dilaksanakan Awarding Ceremony Jasirah Race 2025 yang menandai berakhirnya perjalanan kompetitif 20 tim peserta dalam menuntaskan berbagai tantangan di lima kota, yaitu Semarang, Tegal, Purwokerto, Solo, dan Yogyakarta.

Dimulai pada 25 Juli 2025 dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah serta sejumlah pemangku kepentingan, kegiatan ini menggabungkan unsur sejarah, digitalisasi, dan sistem pembayaran modern berbasis QRIS dalam format lintas kota menggunakan moda transportasi kereta api.

Sebagai bentuk apresiasi, Jasirah Race 2025 menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam kategori Kunjungan Wisata Sejarah Menggunakan Kereta Api Menempuh Jarak Terpanjang, yakni lebih dari 600 kilometer.

Penyelenggaraan kegiatan ini berlangsung dengan antusiasme tinggi serta dukungan kolaboratif dari berbagai pihak, yaitu PT Kereta Api Indonesia, PT. GoTo Indonesia, Garuda Indonesia, perhotelan, pelaku UMKM, penyedia teknologi, hingga komunitas lokal.

Keberhasilan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam pengembangan sport tourism dan atraksi wisata sejarah tematik yang berkelanjutan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. (*)

TAGGED:BI jatengmagelangrupiah borobudur playonRupiah Borobudur Playon 2025
Share This Article
Email Copy Link Print

T E R K I N I

Ilustrasi energi baru terbarukan (ebt) pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). (narakita/grafis/tera)
90 Persen Proyek Energi Terbarukan Lebih Murah daripada Listrik Fosil, tapi . . .
Juli 28, 2025
Ilustrasi rekening bank.
Hotman Paris Ngamuk-ngamuk, Tolak PPATK Bekukan Rekening Bank 3 Bulan Tanpa Transaksi
Juli 28, 2025
Peserta mulai berlari di garis start saat event Rupiah Borobudur Playon 2025.
Rupiah Borobudur Playon 2025: Bukan Sekadar Lari, tapi untuk Berbagi, Literasi, dan Donasi
Juli 28, 2025
Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Tembus Rp10,3 Triliun
Juli 28, 2025
Sport Tourism Dongkrak Ekonomi, Pemprov Genjot Event Lari di Tiap Daerah
Juli 28, 2025

Trending Minggu Ini

Cak Imin Usul, Gubernur Dipilih Presiden. Upaya Mundurkan Demokrasi?
Juli 26, 2025
Bikin Geger! Baru Sehari Diresmikan, Koperasi Merah Putih Percontohan di Tuban Langsung Tutup
Juli 23, 2025
Damkar Memang Andalan! Hp Hilang Pelajar Cilacap Lapor Damkar, 20 Menit Langsung Ketemu
Juli 22, 2025
Undip Bantu Kopi Sekipan Naik Kelas Lewat Inovasi Kemasan dan Branding
Juli 26, 2025
Tentara Bayaran Rusia Nangis-nangis Ingin Jadi WNI (Lagi)!
Juli 22, 2025

Berita Terkait

Daerah

Ekraf Lokal Makin Mendunia, DPR Minta Distributor Dukung Produk Anak Bangsa

T. Budianto
Daerah

Pimpin HNSI Jateng, Bambang Wuragil Angkat Isu Kesejahteraan Nelayan

T. Budianto
Sebelas Kabupaten/kota di Jawa Tengah telah membentuk Satgas anti Premanisme yang bertugas menjaga kondusifitas iklim investasi di Jateng. Sekda Sumarno berharap, daerah lain segera menyusul. Foto: dok/humas
DaerahEkonomi & Bisnis

11 Kabupaten/Kota di Jateng Bentuk Satgas Anti Premanisme

baniabbasy
Gambar ilustrasi Peta Provinsi Papua Barat Daya. Sebanyak 44 desa di Provinsi Papua Barat Daya belum teraliri listrik. Selain itu, puluhan lainnya belum masuk dalam jaringan telekomunikasi atau blank spot. Foto: wikipedia
Daerah

44 Desa di Papua Barat Daya Belum Ada Listrik Dan Blank Spot

baniabbasy
narakita.id
Facebook Twitter Youtube

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?