NARAKITA, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri RI mengutuk dan mengecam serangan brutal Israel terhadap Gereja keluarga Kudus di Gaza. Serangan itu dinilai sebagai bentuk pengabaian sepenuhnya terhadap Hukum Humaniter Internasional.
“Serangan ini mencerminkan pengabaian sepenuhnya Hukum Humaniter Internaional dan kemanusiaan serta kesucian tempat beribadah,” tulis Kemlu RI Jumat, (18/7/2025) melalui akun resmi media social X, sebagaimana dikutip di Jakarta, Sabtu (19/7/2025).
“Hal ini semakin menunjukkan tidak adanya komitmen Israel dalam memenuhi kewajiban hukumnya sebagai Kuasa Pendudukan, apalagi terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan,” lanjut Kemlu.
Pemerintah Indonesia mendesak komunitas internasional,terutama Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil langkah nyata untuk menekan Israel untuk menghentikan semua kekerasan dan kembali ke negosiasi gencatan senjata di bawah Solusi Dua Negara.
“Situs keagamaan, fasilitas medis dan fasilitas sipil lainnya, tidak boleh menjadi target dan dilindungi hukum internasional,” tegas Kemlu.
Serangan Israel, Kamis (17/7/2025), ke Gereja Keluarga Kudus di Gaza ini, menyebabkan dua warga Gaza meninggal dunia dan 13 lainnya terluka. Salah satu korban meninggal adalah Pendeta Paroki Gabriel Romanelli. Selain itu, bangunan gereja yang sejak setahun yang lalu menjadi tempat perlindungan warga, rusak parah.
Serangan Israel ini membuat pimpinan tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Leo XIV angkat bicara. Ia mengutuk keras serangan Israel yang menghantam satu-satunya gereja katolik yang tersisa di jalur Gaza Palestina.
“Dengan duka yang mendalam, Patriarkat Latin bisa mengonfirmasi dua orang tewas dalam serangan yang tampaknya dilakukan pasukan Israel ke Kompleks Keluarga Kudus pagi ini,” bunyi pernyataan resmi Paus yang dikutip AFP.
Paus kemudian memanjatkan doa bagi para korban luka dan meninggal dunia. “Kita berdoa untuk jiwa yang tenang dan untuk berakhirnya perang biadab ini. Tak ada yang bisa membenarkan menargetkan warga sipil tak berdosa.”
Kekejaman Israel dalam serangannya ke Gaza Palestina seperti tak ada habisnya. Sabtu (19/7/2025), 32 warga Palestina yang sedang menahan lapar, tewas seketika setelah ditembaki secara brutal pasukan Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza Selatan. Sementara 70 lainnya mengalami luka serius.
Penembakan brutal itu terjadi seperti disengaja oleh pasukan Israel dengan mengarah pada kerumunan warga Plaestina yang sedang berkumpul di dekat sebuah pusat distribusi bantuan.(*)