KEJELASAN pelaksanaan kongres partai pemenang pemilu 2024, PDI Perjuangan mulai terkuak. kemungkinan besar, 29 Juli hingga 1 Agustus 2025, di Bali.
Belum ada keterangan pers secara resmi dari pimpinan partai berlambang Banteng ‘moncong putih’ tersebut. Namun undangan kepada seluruh kader, terutama kader yang menjadi pengurus partai sudah dikirmkan.
Undangan memang tidak spesifik untuk menghadiri kongres, tetapi untuk mengikuti bimbingan teknis atau bimtek. Undangan ditujukan ke seluruh anggota DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota se-Indonesia dari PDI Perjuangan.
Meskipun pelaksanaan Kongres PDI Perjuangan kali ini sudah tidak menarik lantaran hanya sekedar mengukuhkan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri untuk kembali menahkodai partai, namun akan sangat menarik apabila pelaksanaannya di saat jelang akhir-akhir kasus hukum yang menjerat Sekjend Hasto Kristiyanto.
Sebagaimana diketahui, sidang kasus dugaan penyuapan dan obstruction of justice (merintangi penyidikan) dengan terdakwa Hasto Kristiyanto saat ini memasuki babak akhir putusan. Pada sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/7/2025), jaksa KPK penuntut Hasto menyampaikan replik atau tanggapan atas nota pembelaan (pledoi)yang disampaikan dalam sidang sebelumnya.
Djarot Saiful Hidayat menyatakan Megawati Soekarnoputri akan kembali dikukuhkan sebagai ketua umum dalam Kongres VI PDIP.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat menegaskan bahwa agenda kongres partainya hanya akan mengukuhkan Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum.
Djarot mengeklaim, seluruh kader PDI Perjuangan sudah dalam kondisi bulat dan solid mendukung Megawati sebagai ketua umum. “Kongres tinggal mengukuhkan Ibu Mega,” saat ditemui di Grand Sahid Jaya, Kamis (8/5/2025).
Soal posisi Sekjen PDIP yang saat ini masih dijabat Hasto Kristiyanto, Djarot menyatakan bahwa itu merupakan hak prerogatif Megawati sebagai ketua umum. Begitu pun soal pelaksanaan kongres, Djarot belum menjelaskan secara waktunya.(*)