• Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Kriminalitas dan Hukum

Eks Cawabup Purbalingga Zaini Makarim Minta Dibebaskan dari Tuntutan karena Alasan Ini

Terdakwa kasus korupsi Jembatan Merah Purbalingga, Zaini Makarim, minta dibebaskan dari segala tuntutan, karena ia tak menikmati uang korupsi dan jabatannya sebagai pengawas karena ditunjuk buka atas keingiannya.

R. Izra
Last updated: Juli 10, 2025 2:18 pm
R. Izra
Juli 10, 2025
Share
3 Min Read
Terdakwa korupsi proyek Jembatan Merah Purbalingga, Zaini Makarim saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Semarang. (bae)
Terdakwa korupsi proyek Jembatan Merah Purbalingga, Zaini Makarim saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Semarang. (bae)
SHARE

NARAKITA, SEMARANG – Mantan calon Wakil Bupati Purbalingga, Zaini Makarim Supriyanto meminta dibebaskan dari dakwaan dan tuntutan kasus korupsi pembangunan Jembatan Merah Purbalingga.

“Saya mohon agar diputus bebas atau setidak-tidaknya lepas dari tuntutan jaksa penuntut umum,” ucap terdakwa Zaini saat membaca nota pembelaan di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (9/7/2025).

Sebelumnya, Zaini dinyatakan bersalah tidak menjalankan tugasnya sebagai konsulkan pembangunan jembatan, sehingga proyek tersebut dikorupsi dan merugikan negara.

Zaini lantas dituntut dituntut hukuman 5 tahun 6 bulan, serta denda Rp600 juta.

Dalam sidang pembelaan, Zaini mengatakan, dari awal ia tidak ada niatan untuk menjadi konsultan pengawas dalam paket pekerjaan Jembatan Merah.

“Terbukti saya tidak ikut lelang perencanaan sebelumnya yang diadakan 2016. Serta saya juga tidak ikut lelang dalam pengawasan tahun 2017,” ujarnya.

Namun, pada akhir 2017 ternyata proyek ini mengalami putus program. Zaini terlibat pada 2018 karena ada penunjukan langsung dari Dinas PUPR Kabupaten Purbalingga.

“Karena saya sudah ditunjuk, maka saya saat itu saya tidak enak untuk menolak. Nanti dikiranya saya pilih-pilih paket pekerjaan yang gampang-gampang,” urainya.

Saat itu PPK menjelaskan bahwa pekerjaan tahap kedua tahun 2018 hanya diminta fokus pada pekerjaan struktur beton saja. Dikarenakan dalam pengerjaan baja sudah diadakan tahun 2017.

Sertifikat tentang mutu baja juga sudah ada semua. Waktu itu Zaini sebagai konsultan pengawas hanya percaya saja bahwa spesifikasi tersebut adalah asli.

“Kami baru tahu kalau itu palsu ya setelah proses persetujuan ini,” imbuhnya.

Dia juga mengatakan, keberadaaan konsultan pengawas dalam pekerjaan Jembatan Merah tahap kedua ini diabaikan oleh dinas dan kontraktor selama proses pelaksanaannya.

Zaini meminta belas kasihan majelis hakim. “Saya pribadi merasa kapok atau trauma dan tidak mau lagi menjadi konsultan,” bebernya.

Dia menegaskan, uang yang ia terima dari pengawasan proyek sebesar Rp40 juta sudah dibagi ke semua tim yang terlibat dalam pengawasan proyek.

Namun, sebagai itikad baik, ia merogoh uang pribadi untuk mengembalikan bayaran konsultan tersebut ke rekening kas daerah, jauh sebelum perkara ini disidangkan.

“Jadi boro-boro saya mendapatkan suatu keuntungan dari paket pekerjaan ini, justru sebaliknya saya malah rugi karena ada pengembalian,” imbuhnya.

Dalam kasus ini, Zaini diadili bersama empat terdakwa lain. Masing-masing mantan Kepala Dinas PUPR Purbalingga, Setiyadi dan Priyo Satmoko, serta dua pihak swasta bernama Doni Erawan dan Imam Subagyo.

Terdakaa utamanya Donny selaku pelaksana proyek. Dia dituntut 12 tahun 6 bulan penjara, denda Rp600 juta, dan membayar uang pengganti Rp13,3 miliar.

Kemudian terdakwa Setiyadi yang merupakan Kepala Dinas PUPR Purbalingga tahun 2017-2018, dituntut bui 7 tahun dan denda Rp600 juta.

Lalu, terdakwa Priyo Satmoko selaku Kepala Dinas PUPR Putbalingga tahun 2018, dituntut penjara 6 tahun dan denda Rp600 juta.

Terakhir, Imam Subagyo selaku konsultan pengawas proyek, dituntut penjara 6 tahun dan denda Rp600 juta. (bae)

TAGGED:adik ipar ganjar pranowokorupsi jembatan merahzaini makarim minta dibebaskan
Share This Article
Email Copy Link Print

T E R K I N I

Megawati Tegaskan PDIP Bukan Oposisi, Tapi Penyeimbang Pemerintahan
Agustus 2, 2025
Megawati Rangkap Jabatan Ketum dan Sekjen PDIP, Hasto Tak Masuk Struktur Baru
Agustus 2, 2025
SMA Kolese Loyola Juara Kompetisi Debat Pelajar Piala Wali Kota
Agustus 2, 2025
Tim KKN-T Undip 21 Dorong Petani Gedong Ciptakan Produk Inovasi Kopi
Agustus 2, 2025
Ekonom Indef: Kasus Tom Lembong Cerminkan Hukum yang Buruk, Ancaman Serius bagi Ekonomi
Agustus 2, 2025

Trending Minggu Ini

Kongres Terutup PDI Perjuangan 2025: Strategi atau Ketakutan?
Juli 31, 2025
Puan Maharani di Tengah. Penerus Ketum PDI Perjuangan?
Juli 31, 2025
Wacana Munaslub Golkar Lengserkan Bahlil Lahadalia
Juli 31, 2025
Rp40,34 Triliun Dana Desa Sudah Tersalur, BLT Menjangkau Hampir 8.000 Desa
Juli 28, 2025
Tsunami Rusia Berpotensi Hantam Indonesia, BNPB Minta Pantai Dikosongkan Dulu
Juli 30, 2025

Berita Terkait

Kriminalitas dan Hukum

Harun Masiku Masih Diburu, KPK Tegaskan Amnesti Hasto Tak Pengaruhi Penyelidikan

T. Budianto
Menteri Perdagangan Tahun 2015-2016 Tom Lembong, divonis Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat bersalah dan dihukum 4,5 tahun penjara.
Kriminalitas dan Hukum

Prabowo Beri Abolisi untuk Eks Mendag Era Jokowi, Pidana Tom Lembong Ditiadakan

R. Izra
JALANI SIDANG: Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
Kriminalitas dan Hukum

Hasto Diampuni Tak Jadi Dihukum, Prabowo Beri Amnesti Sekjen PDIP

R. Izra
Kriminalitas dan Hukum

Eks Cawabup Purbalingga Divonis 1,5 Tahun Bui

T. Budianto
narakita.id
Facebook Twitter Youtube

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?