Selasa, 8 Jul 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Daerah
    • Politik
    • Nasional
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Pendidikan & Budaya
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
🔥 HOT NEWS
Polisi Buru Pelaku Pelemparan Batu ke KA Sancaka di Wilayah Klaten
Gaya Petentengan Aipda Robig Disorot, ‘Busungkan Dada’ setelah Dituntut Hukuman 15 Tahun Penjara
Prabowo Perintah Gibran Berkantor di Papua? Urus Persoalan Bumi Cendrawasih
Raja Media Dahlan Iskan Tersangka Penggelapan, Pelapornya Jawa Pos
Begini Nasib Honorer (Non-ASN) Yang Tidak Lolos PPPK dan CASN
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Daerah
    • Politik
    • Nasional
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Pendidikan & Budaya
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Nasional

Negosiasi Gagal! Indonesia Tetap Kena 32 Persen Tarif Trump

Negosiasi ekonomi Indonesia terhadap AS gagal. Presiden AS Donald Trump mengumumkan Indonesia tetap dikenai tarif impor 32 persen.

R. Izra
Last updated: Juli 8, 2025 2:23 pm
R. Izra
Juli 8, 2025
Share
3 Min Read
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
SHARE

NARAKITA, JAKARTA – Indonesia masuk dalam daftar negara yang dikenai tarif impor 32 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, berlaku mulai 1 Agustus.

Bahkan, Indonesia berpotensi ditambah tarif 10 persen karena termasuk dalam anggota BRICS.

Besaran tarif ini sama dengan waktu awal Trump menyampaikan tarif resiprokal pada April lalu.

Dengan demikian, negosiasi Indonesia untuk menurunkan tarif impor tersebut dinilai gagal.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pengumuman terbaru Trump ini menandakan ketidakberhasilan negosiasi pemerintah dengan AS yang digencarkan sejak beberapa bulan terakhir.

Sebab besaran tarif impor ini tidak berubah dari pengumuman Trump sebelumnya pada 2 April 2025.

Bahkan Trump juga mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen kepada negara anggota BRICS termasuk Indonesia.

Dengan demikian, barang Indonesia yang masuk ke AS berpotensi dikenakan tarif 42 persen.

“Ini kan berarti enggak ada kemajuan dari sisi negosiasi,” ujarnya, Selasa (8/7/2025).

Dia mengungkapkan, tarif Trump 32 persen dapat berdampak signifikan ke perekonomian Indonesia, terutama pada sektor padat karya.

Penurunan ekonomi
Berdasarkan hitungan CELIOS, tarif Trump 32 persen ke Indonesia akan berdampak pada penurunan output ekonomi nasional sebesar Rp 164 triliun.

Kemudian, kebijakan Trump ini juga akan menurunkan pendapatan tenaga kerja hingga Rp 52 triliun, penurunan nilai ekspor hingga Rp 105,9 triliun, dan menurunkan serapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang.

“Ini cukup signifikan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia karena beberapa sektor padat karya masih bergantung pada AS,” kata Bhima.

Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pengenaan tarif impor ini akan berdampak signifikan terutama ke industri tertentu.

Sebab, tarif ini menyasar sektor ekspor unggulan yang padat karya.

Dengan tambahan beban tarif, produk kita menjadi relatif lebih mahal dan berisiko ditinggalkan oleh importir AS yang mencari alternatif lebih murah dari negara lain.

“Dalam jangka pendek, ini bisa menekan pendapatan pelaku industri dan berpengaruh pada tenaga kerja, khususnya di daerah sentra produksi,” ujarny.

Misalnya industri sawit, meski AS bukan pasar utama produk sawit Indonesia namun Indoesia menjadi kehilangan sebagian akses pasar produk turunan yng bernilai tambah tinggi.

Hal ini dapat menurunkan volume ekspor dan melemahkan posisi Indonesia dalam rantai nilai global untuk produk agribisnis.

Kemudian, industri padat karya seperti tekstil dan pakaian juga berpotensi kehilangan daya saing di pasar AS karena harganya tidak dapat kompotitif dengan produk dari negara lain yang tidak dikenakan tarif serupa seperti Vietnam dan Bangladesh.

Hal ini akan berdampak pada pengurangan pesanan tekstil dan pakaian dari pembeli AS dan mempengaruhi keberlangsungan usaha kecil dan menengah di sektor ini.

“Ini tentu menjadi sesuatu hal yang perlu diantisipasi mengingat industri TPT juga sudah tertekan di dalam negeri. Artinya, pangsa pasar mereka berkurang baik dari sisi domestik maupun global, karena adanya tarif ini,” tuturnya. (*)

TAGGED:indonesia tarif trumpnegosiasi indonesia gagaltarif importarif trumptarif trump indonesia
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

Polisi Buru Pelaku Pelemparan Batu ke KA Sancaka di Wilayah Klaten
Juli 8, 2025
Gaya Petentengan Aipda Robig Disorot, ‘Busungkan Dada’ setelah Dituntut Hukuman 15 Tahun Penjara
Juli 8, 2025
Prabowo Perintah Gibran Berkantor di Papua? Urus Persoalan Bumi Cendrawasih
Juli 8, 2025
Raja Media Dahlan Iskan Tersangka Penggelapan, Pelapornya Jawa Pos
Juli 8, 2025
Begini Nasib Honorer (Non-ASN) Yang Tidak Lolos PPPK dan CASN
Juli 8, 2025

Berita Terkait

Nasional

Dana Bansos Masuk Meja Judi: Setengah Juta Penerima Terlibat

T. Budianto
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?