“Kepada aparat kepolisian, bekerjalah, agar dapat segera menyelesaikan kasus ini dengan bimbingan dari Tuhan.”
NARAKITA, SEMARANG — Suasana haru menyelimuti Gereja St. Theresia Bongsari Semarang, Senin (8/7/2025), saat misa arwah memperingati 1.000 hari wafatnya Iwan Budi atau Iwan Boedi Paulus digelar. Dalam peringatan itu, istri almarhum, Onee Anggarawati, saat sambutan menyampaikan suara hatinya yang selama ini ia simpan dalam diam dan kesedihan mendalam.
Di hadapan keluarga, sahabat, serta para jemaat yang hadir, Onee mengaku masih belum mampu memahami sepenuhnya mengapa tragedi tersebut menimpa keluarganya. Iwan, yang merupakan pegawai negeri sipil Pemkot Semarang, ditemukan meninggal dunia secara tragis dalam kondisi terbakar pada Agustus 2022—sebuah peristiwa yang hingga kini belum terungkap pelakunya.
“Saya tidak pernah minta kehilangan ini terjadi. Tidak ada isyarat apa pun, tidak ada pesan. Saya cuma bisa bertanya. Tuhan, saya harus bagaimana?” ujar Onee dengan suara terbata-bata.
Ia mengenang hari-hari awal pasca-kepergian suaminya sebagai masa paling gelap dalam hidupnya. Ia merasa kebingungan, kehilangan pegangan, bahkan sempat percaya pada pihak-pihak yang mengaku bisa memberi petunjuk spiritual.
“Saya seperti orang linglung waktu itu. Bahkan sempat percaya pada dukun, orang pintar. Semua itu nihil. Hingga hari ini belum ada titik terang.”
Meski demikian, dalam misa yang berlangsung khidmat itu, Onee menyatakan bahwa dirinya perlahan belajar menerima kenyataan, sembari tetap memohon keadilan ditegakkan. Ia secara langsung menyerukan harapannya kepada aparat penegak hukum agar tidak menghentikan penyelidikan atas kematian suaminya.
“Kepada aparat kepolisian, bekerjalah, agar dapat segera menyelesaikan kasus ini dengan bimbingan dari Tuhan. Dengan kekuatan dari Tuhan, apa yang harus saya lakukan terjawab sudah dengan rasa ikhlas malam ini,” harap Onee.
Sudah tiga tahun berlalu, namun kasus kematian Iwan Boedi Paulus belum menunjukkan kemajuan berarti. Kepolisian menyatakan kasus ini masih dalam penyelidikan, namun keluarga dan masyarakat sipil terus mempertanyakan keseriusan aparat dalam mengungkap siapa pelaku di balik hilangnya nyawa seorang abdi negara yang sempat dipanggil untuk diperiksa terkait dugaan korupsi aset daerah.
Di akhir misa, doa dipanjatkan tidak hanya untuk almarhum, tetapi juga untuk mereka yang terus mencari kebenaran dalam sunyi. (*)