Selasa, 8 Jul 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
Orang Kaya Thailand Ungkap Tarif Impor Trump akan Untungkan Jepang
Dana Bansos Bocor ke Judi Online: Setengah Juta Lebih Penerima Ketahuan Taruhan
Senyum Lega Keluarga Gamma saat Dengar Aipda Robig Dituntut 15 Tahun Penjara
Negosiasi Gagal! Indonesia Tetap Kena 32 Persen Tarif Trump
Aipda Robig Dituntut Hukuman 15 Tahun Penjara, Polisi Tembak Mati Pelajar SMK di Semarang
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Kriminalitas dan Hukum

Ngaku Kerja di Pelayaran, Ternyata Pelaku Penganiayaan di Sleman Hanya Staf Admin Pelabuhan

Polisi menegaskan, TTW bukanlah pelaut atau lulusan sekolah pelayaran. Ia hanya bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan yang beroperasi di kawasan pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah.

Nugroho P.
Last updated: Juli 8, 2025 6:45 am
Nugroho P.
Juli 8, 2025
Share
3 Min Read
Tersangka 'TTW 'Mas Pelayaran'
SHARE

NARAKITA, SLEMAN – Kasus penganiayaan yang menimpa seorang perempuan berinisial AML di Sleman, DIY, membuka fakta baru tentang pelaku utamanya, TTW. Pria yang sempat mengaku sebagai pekerja di pelayaran itu ternyata bukan seperti yang ia klaim.

Polisi menegaskan, TTW bukanlah pelaut atau lulusan sekolah pelayaran. Ia hanya bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan yang beroperasi di kawasan pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah.

“Jadi, saya luruskan ya, untuk TTW tersebut, bukan dari pelayaran atau sekolah pelayaran. Cuma yang bersangkutan kerja di perusahaan sebagai staf admin pelabuhan di Morowali,” ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Wahyu Agha Ari Septyan, pada Senin (7/7/2025).

Menurut Wahyu, pengakuan TTW sebagai pelaut kemungkinan besar hanya untuk menunjukkan sisi dirinya yang disiplin dan teratur, bukan karena benar-benar berasal dari dunia pelayaran.

“Intinya, penyebutan dari pelayaran itu hanya karena dia ingin menunjukkan bahwa dirinya disiplin, tertib waktu, dan tidak suka keterlambatan,” katanya.

Insiden bermula dari keterlambatan pengantaran makanan yang hanya berbeda lima menit dari estimasi waktu yang ditentukan. Hal sepele ini memicu kemarahan TTW.

“Telat lima menit dari jadwal pesanan,” tambah Wahyu.

Tak hanya TTW, dua orang lain berinisial RTW dan RHW juga turut serta dalam aksi kekerasan terhadap AML, yang disebut-sebut sebagai kekasih dari driver ShopeeFood yang kala itu mengantar pesanan.

Ketiganya kini resmi menjadi tersangka dan dijerat dengan Pasal 170 atau Pasal 351 KUHP tentang kekerasan secara bersama-sama atau penganiayaan.

“Ancaman hukuman maksimalnya lima tahun penjara,” tegas Wahyu.

Polisi pun terus mendalami peran masing-masing pelaku dalam kejadian tersebut. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keadilan hukum ditegakkan.

Korban, AML, telah menerima perawatan medis dan turut memberikan keterangan dalam proses penyidikan. Keberadaannya disebut stabil meski masih dalam pemulihan.

Kasus ini menyita perhatian publik setelah video kejadian tersebar luas di media sosial. Warganet ramai mengecam tindakan TTW dan rekannya yang dinilai tidak manusiawi.

Pihak kepolisian meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan video lebih lanjut dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang.

“Biarkan kami bekerja, proses hukum akan kami jalankan secara transparan,” ujar Wahyu.

Sampai saat ini, TTW, RTW, dan RHW masih menjalani pemeriksaan lanjutan di Polresta Sleman. Polisi memastikan bahwa proses hukum terhadap mereka akan dilakukan secara objektif.

Keluarga korban pun berharap keadilan bisa ditegakkan dan pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. Mereka mengaku masih trauma atas peristiwa tersebut.

Kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa emosi yang tak terkendali bisa berujung fatal, bahkan terhadap hal-hal yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan tenang.

Pihak kepolisian juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin memberikan keterangan tambahan terkait kasus tersebut untuk segera melapor.

Kasus ini masih dalam proses pendalaman dan akan terus dikembangkan untuk mencari kemungkinan keterlibatan pihak lain.

Kini, masyarakat berharap kasus tersebut bisa menjadi pelajaran, agar tindakan kekerasan tidak lagi dianggap sebagai penyelesaian masalah, apalagi hanya karena keterlambatan lima menit. (*)

TAGGED:aksi solidaritas driver shopeefood jogjamas pelayaranpelayaranshopeefood jogja
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

Orang Kaya Thailand Ungkap Tarif Impor Trump akan Untungkan Jepang
Juli 8, 2025
Dana Bansos Bocor ke Judi Online: Setengah Juta Lebih Penerima Ketahuan Taruhan
Juli 8, 2025
Senyum Lega Keluarga Gamma saat Dengar Aipda Robig Dituntut 15 Tahun Penjara
Juli 8, 2025
Negosiasi Gagal! Indonesia Tetap Kena 32 Persen Tarif Trump
Juli 8, 2025
Aipda Robig Dituntut Hukuman 15 Tahun Penjara, Polisi Tembak Mati Pelajar SMK di Semarang
Juli 8, 2025

Berita Terkait

Misa 1000 hari arwah Iwan Budi. Keluarga menunggu penuntasan kasus pembunuhan keji diduga berlatar belakang kasus korups di Semarang
Kriminalitas dan Hukum

Tiga Tahun Menunggu dalam Sunyi, Sudah 1.000 Hari Keluarga Iwan Boedi Menanti Keadilan

R. Izra
Kriminalitas dan Hukum

Nadiem Makarim Tak Hadiri Panggilan Pemeriksaan Kejagung Hari Ini, Dugaan Korupsi Chromebook

R. Izra
Tiga pejabat Bapenda Kota Semarang bersaksi di sidang korupsi Mbak ita di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (7/7/2025). (bae)
Kriminalitas dan Hukum

Cerita Pejabat Bapenda Semarang Diperintah Atasan Bakar Catatan Iuran Setoran Mbak Ita

R. Izra
Kriminalitas dan Hukum

Begini Nasib Propam yang Mobil Dinasnya Dipakai Anak Buat Pacaran hingga Tabrak Lari

Nugroho P.
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?