Kamis, 3 Jul 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
Wilayah Udara Kedaulatan NKRI Dikendalikan Asing
DPR Keluhkan Kerja Sama Antara Telkomsat-Starlink
Puan Disurati Prabowo, Isinya Rahasia
Hasto Kristiyanto Dituntut 7 Tahun Penjara
Puan Desak Evaluasi Serius Sistem Transportasi Laut Usai Tenggelamnya KMP Tunu
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Serba-serbi

Agar Selamat di Laut, Ini Doa Nabi Nuh yang Perlu Dibaca Saat Naik Kapal

Dua ayat ini menjadi kombinasi doa yang amat dianjurkan untuk dibaca saat hendak menyeberang lautan. Tak sekadar ucapan, melainkan bentuk tunduk dan pengakuan atas kebesaran Allah dalam mengatur segala ciptaan-Nya.

Nugroho P.
Last updated: Juli 3, 2025 11:29 am
Nugroho P.
Juli 3, 2025
Share
4 Min Read
Berdoa
SHARE

MUSIBAH tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali meninggalkan duka yang mendalam. Kapal penyeberangan yang membawa puluhan penumpang itu mendadak mengalami kerusakan serius pada mesin dan listrik.

Contents
بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَحِيْمٌ (هود 41)“أمانٌ لأُمَّتي منَ الغَرَقِ إذا رَكِبوا أن يقولوا: بِسْمِ اللَّهِ مَجراها وَمُرساها إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ وَما قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ…”وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (الزمر 67)

Dalam waktu singkat, kapal itu miring, lalu tenggelam. Beberapa korban ditemukan meninggal dunia, sisanya berhasil selamat dengan luka batin yang tak mudah hilang.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi siapa pun yang bepergian lewat jalur laut. Sebab dalam tradisi Islam, ada tuntunan yang telah diajarkan agar perjalanan di lautan—seperti naik kapal, perahu, atau bahkan speedboat—dilakukan dengan hati yang bergantung penuh kepada Allah.

Salah satu bentuk tawakal itu adalah dengan membaca doa yang pernah dibaca oleh Nabi Nuh ‘alaihissalam saat menaiki bahtera bersama kaumnya di tengah banjir besar.

Dalam Al-Qur’an, Allah mengabadikan doa tersebut:

بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَحِيْمٌ (هود 41)

Bismillâhi majrêhā wa mursāhā, inna rabbî la ghafûrur rahîm
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah di saat kapal ini berlayar dan berlabuh. Sungguh Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Surat Hûd ayat 41)

Doa ini bukan hanya pengingat sejarah, tapi juga perlindungan yang nyata. Karena seperti halnya Nabi Nuh yang di tengah bahaya tetap menyerahkan urusannya kepada Tuhan, demikian pula seharusnya kita dalam setiap perjalanan—terlebih lagi perjalanan laut yang penuh risiko.

Tak hanya itu, Rasulullah ﷺ sendiri juga mengajarkan umatnya untuk membaca doa tersebut. Dalam hadits yang diriwayatkan dalam Kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi, disebutkan bahwa siapa saja yang mengucapkan doa ini saat menaiki kendaraan laut, maka ia akan terhindar dari tenggelam.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“أمانٌ لأُمَّتي منَ الغَرَقِ إذا رَكِبوا أن يقولوا: بِسْمِ اللَّهِ مَجراها وَمُرساها إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ وَما قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ…”

“Bismillâhi majrêhā wa mursāhā, inna rabbî la ghafûrur rahîm, wa mâ qadarullâha haqqa qadrihî…”

Hadits ini diriwayatkan dari Sayyidina Husein bin Ali RA, dan disebutkan bahwa doa ini menjadi penjaga dari bahaya di lautan.

Adapun lanjutan dari ayat yang dibaca Rasulullah ﷺ berasal dari surat Az-Zumar ayat 67:

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (الزمر 67)

Wa mâ qadarullâha haqqa qadrihî, wal-ardhu jamî‘an qabdhatuhû yaumal qiyâmah, was-samâwâtu mathwiyyâtum bi yamînihî, subhânahû wa ta‘âlâ ‘ammâ yusyrikûn
Artinya: “Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”
(Surat Az-Zumar ayat 67)

Dua ayat ini menjadi kombinasi doa yang amat dianjurkan untuk dibaca saat hendak menyeberang lautan. Tak sekadar ucapan, melainkan bentuk tunduk dan pengakuan atas kebesaran Allah dalam mengatur segala ciptaan-Nya.

Perjalanan laut, sebagaimana perjalanan hidup, penuh ketidakpastian. Teknologi dan pengalaman bisa jadi penting, namun permohonan keselamatan kepada Allah jauh lebih utama.

Doa ini bisa dibaca setiap kali naik perahu, kapal ferry, kapal nelayan, atau alat transportasi laut apa pun. Bacaan yang ringan, namun insya Allah membawa keselamatan.

Sebagai ikhtiar lahir dan batin, umat Islam tak hanya diajarkan untuk menyiapkan bekal dan pelampung, tapi juga membentengi diri dengan doa-doa perlindungan seperti ini.

Kisah KMP Tunu menjadi pengingat bahwa musibah bisa datang tanpa aba-aba. Maka tak ada salahnya kita memulai setiap perjalanan dengan menyebut nama-Nya. Semoga setiap pelayaran kita dikawal dengan penjagaan dari langit, dan pulang dalam keadaan selamat tanpa kurang suatu apa pun. Wallâhu a‘lam. (*)

TAGGED:doa naik kapaldoa naik kapal lautdoa selamatkecelakaan kapalkmp tunu pratama jaya
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

Wilayah Udara Kedaulatan NKRI Dikendalikan Asing
Juli 3, 2025
DPR Keluhkan Kerja Sama Antara Telkomsat-Starlink
Juli 3, 2025
Puan Disurati Prabowo, Isinya Rahasia
Juli 3, 2025
Hasto Kristiyanto Dituntut 7 Tahun Penjara
Juli 3, 2025
Puan Desak Evaluasi Serius Sistem Transportasi Laut Usai Tenggelamnya KMP Tunu
Juli 3, 2025

Berita Terkait

Ilustrasi KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali.
Terkini

Lengkap! Berikut Daftar Identitas Korban Tewas dan Selamat KMP Tunu Pratama Jaya

R. Izra
Serba-serbi

Ketika Reputasi Dipertaruhkan: Ma’ruf Cahyono dari “Pejabat Pemikir” ke Tersangka Gratifikasi

Nugroho P.
Terkini

Ternyata Ini yang Terjadi dengan KMP Tunu Pratama Jaya, Berdasar Kesaksian

Nugroho P.
Ilustrasi KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali.
Terkini

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali saat Berlayar dari Ketapang, Diduga Bocor

R. Izra
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?