Sabtu, 5 Jul 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
Data Akurat Jadi Dasar Kebijakan, Gubernur Dorong Sinergi Pemda dan Pelaku Usaha Dukung BPS
Jalin Kemitraan dengan Sekolah Swasta, Pemprov Buka SPMB Tahap II
Pemprov Jateng Siap Kembangkan Jaringan Penerbangan Perintis ke Wilayah Terpencil
Pelat Nomor Bisa Ungkap Motor Dibeli Cash atau Kredit, Ini Caranya
Robot Polisi Seharga Rp 3 Miliar di HUT Bhayangkara Tuai Sorotan, Netizen Ramai Bandingkan Harga Pasaran, Cuma Segini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Kriminalitas dan Hukum

Uang Tunai Rp 2 Miliar dalam Plastik Mickey Mouse Disita dari Rumah Bos Sritex

Penyidik Kejagung menyita uang tunai Rp 2 miliar dalam plastik Mickey Mouse dari brankas pribadi di rumah Dirut Sritex Iwan Kurniawan Lukminto (IKL).

R. Izra
Last updated: Juli 2, 2025 10:02 am
R. Izra
Juli 2, 2025
Share
5 Min Read
Penyidik Kejagung menyita uang Rp 2 miliar dalam plastik Mickey Mouse dari rumah Dirut Sritex Iwan Kurniawan Lukminto.
Penyidik Kejagung menyita uang Rp 2 miliar dalam plastik Mickey Mouse dari rumah Dirut Sritex Iwan Kurniawan Lukminto.
SHARE

NARAKITA, JAKARTA – Uang Rp 2 miliar dalam plastik Mickey Mouse disita penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) dari sebuah brankas di rumah bos PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

Diketahui, Kejagung menggeledah kantor dan rumah Dirut Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto (IKL) pada Senin (30/6/2025).

Video penggeledahan dan penyitaan uang Rp 2 miliar dalam plastik Mickey Mouse tersebar luas di dunia maya.

Video saat penyidik menggeledah dan menyita uang tersebut bersumber dari Kejaksaan Agung.

Dalam Iwan terlihat mengantarkan dua orang penyidik ke sebuah lemari brankas. Ia mengatakan, di dalam brankas ini terdapat uang tunai yang masih disegel.

“Ini ada dua pak, tapi ini masih disegel semuanya,” kata Iwan kepada penyidik.

“Kita lihat dulu,” kata penyidik yang bertugas.

Mendengar arahan penyidik, Iwan bergegas mengangkat bundelan uang yang dimaksudnya. Uang itu terlihat disimpan dalam kantong plastik besar berwarna merah.

Kantong ini terlihat bergambar karikatur tikus, yaitu Mickey dan Minnie Mouse dari Disney.

Kemudian, kantong ini digotong oleh dua orang penyidik ke sebuah meja bundar berlapis marmer.

Iwan terlihat mengikuti langkah penyidik dan mengikuti proses hukum yang berjalan.

Sesampainya di sebuah meja bundar, Iwan dan para penyidik terlihat berbincang. Tapi, isi percakapan mereka tidak terdengar dari video yang ada.

Berdasarkan keterangan resmi Kejaksaan Agung, dua bundel uang tunai pecahan Rp 100.000 yang masing-masing bernilai Rp 1 miliar itu terdapat label dari PT Bank Central Asia Cabang Solo.

Namun, keterangan waktu pada kedua bundel ini berbeda. Satu bundel tertanggal 20 Maret 2024, sementara satunya lagi tertanggal 13 Mei 2024.

Selain menggeledah rumah Iwan Kurniawan, penyidik juga menggeledah rumah dua orang staf Sritex.

Dari rumah seseorang berinisial AMS, penyidik menyita sejumlah dokumen dan dua buah handphone yang diduga menjadi barang bukti dalam kasus ini.

AMS diketahui pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Sritex.

Sementara itu, penyidik juga menggeledah rumah Manager Treasury Sritex, CMS.

Namun, dari penggeledahan ini, penyidik tidak menemukan barang bukti terkait kasus yang tengah didalami.

Lebih lanjut, penyidik juga menggeledah tiga kantor anak perusahaan Sritex, yaitu PT Sari Warna Asli Textile Industry di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.

Lalu, PT Multi Internasional Logistic di Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Serta, PT Senang Kharisma Textile di Kabupaten Karanganyar.

“Selanjutnya terhadap barang tersebut, dimintakan persetujuan penyitaan ke pengadilan negeri setempat,” kata Harli.

Pada Selasa (1/7/2026), penyidik juga menggeledah kantor Sritex yang beralamat di Jl. KH Samanhudi No. 88, Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tiga tersangka
Sejauh ini, Kejagung telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus korupsi pemberian kredit.

Tiga tersangka itu adalah DS (Dicky Syahbandinata) selaku Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tahun 2020, Zainuddin Mappa (ZM) selaku Direktur Utama PT Bank DKI Tahun 2020, dan Iwan Setiawan Lukminto (ISL) selaku Direktur Utama PT Sritex Tahun 2005–2022.

Angka pinjaman dari BJB dan Bank DKI mencapai Rp 692 miliar dan telah ditetapkan sebagai kerugian keuangan negara karena pembayaran kredit yang macet.

Hingga saat ini, Sritex tidak dapat melakukan pembayaran karena sudah dinyatakan pailit sejak Oktober 2024 lalu. Tapi, berdasarkan konstruksi kasus, Sritex memiliki total kredit macet hingga Rp 3,58 triliun.

Angka ini didapat dari pemberian kredit kepada sejumlah bank daerah dan bank pemerintah lain yang dasar pemberian kreditnya masih ditelusuri oleh penyidik. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) diketahui memberikan kredit sebesar Rp 395.663.215.800.

Sementara, sindikasi bank yang terdiri dari Bank BNI, Bank BRI, dan LPEI juga memberikan kredit dengan total keseluruhan kredit mencapai Rp 2,5 triliun. Status kedua bank ini masih sebatas saksi.

Berbeda dengan BJB dan Bank DKI yang sudah ditemukan ada tindakan melawan hukumnya.

Atas tindakannya, para tersangka telah melanggar pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 juncto pasal 18 Undang-undang nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Mereka juga langsung ditahan di rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan untuk kebutuhan penyidikan. (*)

TAGGED:dirut sitexkejagung sita uangkejagung sita uang dari ruamh bos sritexmickey mouseuang plastik mickey mouse
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

Data Akurat Jadi Dasar Kebijakan, Gubernur Dorong Sinergi Pemda dan Pelaku Usaha Dukung BPS
Juli 4, 2025
Jalin Kemitraan dengan Sekolah Swasta, Pemprov Buka SPMB Tahap II
Juli 4, 2025
Pemprov Jateng Siap Kembangkan Jaringan Penerbangan Perintis ke Wilayah Terpencil
Juli 4, 2025
Pelat Nomor Bisa Ungkap Motor Dibeli Cash atau Kredit, Ini Caranya
Juli 4, 2025
Robot Polisi Seharga Rp 3 Miliar di HUT Bhayangkara Tuai Sorotan, Netizen Ramai Bandingkan Harga Pasaran, Cuma Segini
Juli 4, 2025

Berita Terkait

Kriminalitas dan Hukum

Alasan Bambang Raya Minta Tak Ditahan: Sudah Tua dan Tulang Punggung Keluarga

T. Budianto
Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari alias Iin bersaksi di sidang korupsi Mbak Ita dan Alwin di Pengadilan Tipikor Semarang. (bae)
Kriminalitas dan Hukum

Mbak Ita Curhat Rumah Tangga di Persidangan: Iin Diam-diam Sering Ketemu Alwin di Rumah

R. Izra
Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari usai bersaksi di sidang Mbak Ita dan Alwin di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (3062025). (bae)
Kriminalitas dan Hukum

Mbak Ita Geleng-geleng Kepala saat Iin Singgung Kemungkinan Eks Wali Kota Cemburu

R. Izra
Ilustrasi pengusutan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Kriminalitas dan Hukum

Skandal Korupsi BUMD Cilacap Rp 237 M, JCW: Harus Diusut Juga Pencucian Uangnya

R. Izra
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?