NARAKITA, WONOSOBO – Wonosobo bersiap menyambut hari jadinya yang ke-200 dengan perayaan spektakuler yang akan menghiasi langit. Melalui gelaran Java Balloon Attraction 2025, masyarakat dan wisatawan akan disuguhi pertunjukan balon udara yang memadukan keindahan visual dengan kearifan budaya lokal, Minggu (6/7/2025) di Taman Rekreasi Kalianget, Wonosobo.
Acara ini bukan sekadar festival biasa, melainkan bagian dari tonggak sejarah dua abad berdirinya Kabupaten Wonosobo. Sebanyak 36 balon udara akan tampil dalam formasi tematik, menciptakan pola yang menggambarkan ikon-ikon khas daerah seperti Gunung Sindoro dan Telaga Menjer, dalam atraksi yang memukau mata dan menyentuh rasa kebanggaan.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, perhelatan tahun ini mengusung semangat creative, culture, beauty yang menjadi jembatan antara tradisi leluhur dan semangat modern.
“Ini bukan hanya tontonan, tapi juga bentuk penghormatan terhadap budaya balon yang telah hidup puluhan tahun di tengah masyarakat Wonosobo,” ujar Agus.
Yang membanggakan, acara ini juga menjadi momentum penting karena akan dilakukan penyerahan Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas Tradisi Balon Wonosobo dari Kementerian Hukum dan HAM kepada Pemerintah Kabupaten. Pengakuan ini menjadi bukti sah bahwa warisan budaya masyarakat Wonosobo telah diakui secara resmi oleh negara.
“Ini merupakan bentuk perlindungan terhadap budaya lokal yang sangat kami banggakan,” tambah Agus.
Atraksi balon udara akan dimulai sejak pukul 06.00 WIB, memanfaatkan suasana pagi yang tenang dan angin yang bersahabat. Menurut Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Wonosobo, Fatonah Ismangil, setiap balon akan ditambatkan sesuai aturan keselamatan dan diarahkan untuk membentuk pola-pola visual yang artistik di langit.
“Formasi-formasi ini kami desain sedemikian rupa agar tak hanya aman tapi juga artistik. Langit Wonosobo akan menjadi panggung seni udara yang tak terlupakan,” katanya.
Namun bukan hanya balon yang jadi daya tarik. Acara ini juga akan menyuguhkan ragam pertunjukan seni tradisional, seperti Topeng Lengger, Lengger Punjen, dan Angklung Tek Tek. Pertunjukan ini menambah kekayaan nuansa lokal dalam event berskala nasional tersebut.
Sejumlah tokoh penting dijadwalkan hadir, mulai dari Bupati Wonosobo, unsur Forkopimda, perwakilan Kementerian Hukum dan HAM, AirNav Indonesia, Badan Otorita Borobudur, hingga Bank Indonesia Jawa Tengah.
“Java Balloon Attraction telah masuk dalam daftar event unggulan Jawa Tengah sejak 2023, dan kami terus berupaya menjaga kualitasnya dari tahun ke tahun,” terang Fatonah.
Di luar atraksi utama, pengunjung juga dapat menikmati bazar UMKM, workshop edukatif tentang balon, hingga parade kreatif suporter balon yang mengenakan kostum khas. Komunitas Balon Wonosobo turut memberi edukasi tentang filosofi dan teknik dalam menerbangkan balon secara aman dan atraktif.
Panitia juga menyediakan ruang apresiasi bagi para konten kreator yang ikut mendokumentasikan momen-momen terbaik sepanjang acara. Ini menjadi cara baru dalam merangkul generasi digital untuk ikut menyebarluaskan budaya lokal ke panggung global.
Java Balloon Attraction 2025 bukan hanya selebrasi visual, tapi juga perayaan nilai-nilai Wonosobo yang telah diwariskan selama dua abad. Sebuah ajakan terbuka bagi siapa pun yang ingin merasakan pengalaman budaya dan wisata yang autentik.
Dengan perpaduan tradisi, kreativitas, dan semangat kolektif masyarakat, langit Wonosobo siap menyambut dua abad dengan cara paling berwarna: terbang tinggi bersama harapan dan sejarah. (*)