LIVERPOOL kembali menggebrak bursa transfer Eropa. Klub yang bermarkas di Anfield ini resmi mendatangkan tiga wajah baru untuk memperkuat skuad mereka jelang musim 2025/2026. Total dana yang dihabiskan? Fantastis — mencapai 170 juta poundsterling, atau setara Rp3,7 triliun.
Pemain terakhir yang diperkenalkan The Reds adalah Milos Kerkez, bek kiri asal Hungaria yang direkrut dari Bournemouth. Kerkez menjadi amunisi ketiga setelah dua bintang muda Bayer Leverkusen, Jeremie Frimpong dan Florian Wirtz, lebih dulu mendarat di Merseyside.
Untuk mendatangkan Kerkez saja, manajemen Liverpool mengucurkan dana sekitar 40 juta poundsterling. Sang pemain dipersiapkan untuk memperkuat lini pertahanan kiri yang sebelumnya dikuasai oleh Andy Robertson dan Kostas Tsimikas.
Kehadiran Kerkez diharapkan menambah kompetisi sehat di sektor tersebut, terlebih dengan performa Robertson yang mulai fluktuatif dalam dua musim terakhir akibat cedera.
Namun, transfer yang paling mencuri perhatian tentu saja perekrutan Florian Wirtz. Gelandang kreatif asal Jerman ini didatangkan dengan label rekor klub, yakni 116 juta poundsterling, sekaligus memecahkan angka pembelian termahal sepanjang sejarah Liverpool.
Tak kalah penting adalah Jeremie Frimpong, full-back eksplosif yang disiapkan mengisi lubang di sisi kanan pertahanan. Posisi itu sebelumnya ditempati Trent Alexander-Arnold, yang kini resmi bergabung dengan Real Madrid secara gratis.
Langkah transfer agresif ini menandai perubahan strategi besar-besaran Liverpool. Setelah musim lalu hanya mendatangkan Federico Chiesa dan Giorgi Mamardashvili, kali ini Liverpool terlihat lebih ambisius.
Sebagai catatan, musim lalu Chiesa hanya dibeli seharga 12 juta poundsterling, sedangkan Mamardashvili didatangkan dengan biaya 30 juta poundsterling, namun langsung dipinjamkan kembali ke klub lamanya, Valencia.
Tahun ini, arah anggaran berbanding terbalik. Tidak hanya mendatangkan pemain muda potensial, Liverpool juga rela mengeluarkan dana super besar demi membentuk fondasi baru untuk proyek jangka panjang pasca kepergian beberapa pilar utama.
Langkah jor-joran ini pun dinilai sebagai upaya serius dari manajemen Liverpool untuk kembali bersaing di papan atas Liga Inggris dan Eropa, setelah musim sebelumnya berakhir tanpa gelar.
Ketiga pemain anyar ini diprediksi akan langsung masuk ke dalam skema utama pelatih. Terlebih Wirtz, yang dikenal sebagai playmaker dengan visi tajam, bisa menjadi otak baru lini tengah Liverpool.
Sementara Frimpong, dengan kecepatannya di sisi sayap, diyakini akan menghadirkan dimensi baru dalam permainan menyerang maupun bertahan.
Kedatangan para pemain ini juga menjadi sinyal bahwa Liverpool tengah menyiapkan regenerasi besar-besaran. Beberapa pemain senior disebut akan dilepas untuk memberikan ruang bagi darah segar.
Walau investasi yang digelontorkan tergolong besar, para pendukung The Reds tampaknya cukup optimistis. Mereka menyambut antusias era baru yang dipimpin para talenta muda Eropa yang sedang bersinar.
Jika ketiganya mampu cepat beradaptasi, Liverpool tak hanya akan menambah kekuatan, tapi juga kembali ke jalur juara yang sempat mereka tinggalkan.
Kini, semua mata tertuju pada Anfield. Apakah langkah besar ini mampu membawa Liverpool kembali ke masa kejayaan, atau justru menjadi beban ekspektasi di bawah tekanan kompetisi Liga Inggris yang semakin ketat? Waktu akan menjawab.(*)