SEMARANG – Layanan pendidikan inklusif di Kota Semarang patut mendapatkan perhatian serius. Dengan hanya satu Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri yang tersedia, ribuan anak berkebutuhan khusus (ABK) di ibu kota Jawa Tengah berpotensi tidak mendapatkan pendidikan yang sesuai haknya.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat, Kota Semarang hanya memiliki 1 SLB negeri dan 29 SLB swasta, dengan sebaran yang timpang. Sembilan dari 16 kecamatan bahkan tidak memiliki satu pun SLB, termasuk Gunungpati, Genuk, Tugu, dan Ngaliyan.
“Setiap tahun pendaftar bisa mencapai ratusan, tapi kami terpaksa menolak banyak karena ruang dan tenaga guru terbatas,” ujar Kepala SLB Negeri Semarang, Sri Sugiarti. Dengan keterbatasan itu, siswa ABK terancam kehilangan kesempatan mendapatkan layanan pendidikan sesuai standar.
Sri menyebut saat ini pihaknya kekurangan sekitar 45 tenaga pengajar agar bisa memenuhi standar ideal satu guru untuk lima siswa. Kenyataannya, di lapangan, satu kelas bisa diisi 13 hingga 15 siswa, masih cukup jauh dari rasio ideal.
Selain kekurangan guru, pihaknya juga butuh fasilitas penunjang seperti ruang terapi dan bengkel kerja yang memadai. Sebab, ABK membutuhkan pendekatan khusus, baik secara metode pembelajaran maupun peralatan pendukung.
Tanggungjawab Pemprov
Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah, Messy Widiastuti, menyayangkan minimnya perhatian terhadap kebutuhan ABK. Ia menegaskan bahwa penyediaan SLB negeri merupakan tanggung jawab provinsi sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014 dan PP No 2 Tahun 2018.
“Banyak keluarga dari kalangan menengah ke bawah yang tidak mampu menyekolahkan anaknya di SLB swasta. Negara harus hadir. Penambahan SLB negeri adalah bentuk nyata keadilan sosial,” tegasnya.
Pihak DPRD akan memanggil instansi terkait dalam waktu dekat untuk mencari solusi. Messy berharap pembangunan SLB negeri baru dapat segera direalisasikan agar tidak ada lagi wilayah di Semarang yang kosong dari layanan pendidikan untuk ABK.
“Kalau negara tidak segera menambah sekolah dan guru, kita sedang mempertaruhkan masa depan anak-anak yang paling membutuhkan perlindungan dan perhatian kita,” pungkasnya. (*)
Data SPMB SLB Negeri Kota Semarang
Tahun Pendaftar Kuota
2021 : 102 : 75
2022 : 246 : 74
2023 : 123 : 72
2024 : 147 : 49
2025 : 139 : 40
Sumber: SLB Negeri Kota Semarang